Implementasi ISO 9001:2000 pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan (studi multi situs di SMK N 2 Kendal dan SMK N 7 Semarang) / Riban - Repositori Universitas Negeri Malang

Implementasi ISO 9001:2000 pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan (studi multi situs di SMK N 2 Kendal dan SMK N 7 Semarang) / Riban

Riban (2011) Implementasi ISO 9001:2000 pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan (studi multi situs di SMK N 2 Kendal dan SMK N 7 Semarang) / Riban. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tesis. Program Studi Pendidikan Kejuruan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Ahmat Mukhadis M.Pd. (II) Drs. Isnandar M.T. Kata kunci Implementasi ISO 9001 2000 pembelajaran produktif. Sekolah Menengah Kejuruan memiliki peranan yang sangat strategis dalam peningkatan mutu sumber daya manusia. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang khususnya pendidikan menengah kejuruan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan kejuruan antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Salah usaha untuk mengatasi kelema han sistem manajemen pendidikan kejuruan adalah dengan mene rapkan ISO 9001 2000 sebagai standar mutu di se kolah menengah kejuruan. Penelitian ini bermaksud menggungkap lebih mendalam tentang (1) pelaksa-naan ISO 9001-2000 pada pembe lajaran produktif bidang keahlian bangunan (2) hambatan-hambatan dalam penerapan ISO 9001-2000 pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan dan (3) upaya-upaya dalam mengatasi hambatan pelak-sanaan ISO 9001-2000 pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan di SMK N 7 Semarang dan SMK N 2 Kendal. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan studi multi situs karena penelitian ini dilakukan di dua lokasi penelitian yang berbeda namun memiliki persamaan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi (1) wawancara (2) observasi partisipan dan (3) studi dokumentasi. Data yang terkumpul melalui ketiga teknik tersebut diorganisir ditafsir dan dianalisis secara berulang-ulang baik melalui analisis dalam situs maupun analisis lintas situs guna menemukan proposisi temuan penelitian. Kredibilitas data dicek dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber data dan diskusi teman sejawat. Sedangkan dependabilitas dan konfirmabilitas dilakukan oleh para pembimbing sebagai dependent auditor. Temuan penelitian secara keseluruhan adalah sebagai berikut Pertama Implementasi sistem manajemen mutu ISO pada pembelajaran produktif terletak pada adanya jaminan dalam bentuk aturan-aturan tentang pembela-jaran mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut yang kesemuanya bermuara pada kepuasan pelanggan. Aturan-aturan dalam rangka menja-min sistem manajemen mutu pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan meliputi (1) pedoman mutu (2) kebijakan mutu (3) sasaran mutu (4) prosedur operasional standar kegiatan belajar mengajar (5) prosedur tindakan pencegahan (6) prosedur tindakan koreksi (7) prosedur tindakan ketidaksesuaian (8) audit mutu internal (9) supervisi pembelajaran (10) pemantauan pelaksanaan proses dan (11) umpan balik pelanggan. Manajemen mutu yang diterapkan merupakan bentuk konkrit dari adanya upaya peningkatan kualitas melalui penjaminan proses pembela jaran (produksi). Proses pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan mengacu pada konsep PDCA ke dalam sistem manajemen mutu ISO. Plan pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan merupakan kegiatan perencanaan pembelaja ran mulai dari tinjauan kurikulum dan silabus dilanjutkan dengan perencanaan perangkat pembelajaran yang meliputi pembagian tugas mengajar jadwal RPP jobsheet modul absensi evaluasi dan agenda pembelajaran dalam rangka men capai sasaran mutu dan kebijakan mutu. Do pada pembelajaran produktif merupa kan kegiatan melaksanakan apa yang telah direncanakan dan melakukan perekaman terhadap proses pembelajaran. Untuk menjamin ter laksananya proses ini dilakukan supervisi kelas dan pemantauan proses. Check pada pembelajaran produktif merupakan kegiatan analisis terhadap nilai hasil belajar dan analisis tanggapan pelanggan. Analisis nilai hasil belajar digunakan untuk menentukan ketercapaian pembelajaran produktif sedangkan analisis tang gapan pelanggan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan. Untuk menjamin kesesuaian antara sistem manajemen mutu terhadap proses PDCA pada pembelajaran produktif dilakukan audit mutu internal. Act pada pembelajaran produkitf merupakan tindak lanjut dari hasil analisis terhadap evaluasi pembelaja ran tanggapan pelanggan dan audit mutu internal. Tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk perbaikan proses maupun peningkatan proses yang sudah ada. Implementasi dari PDCA ke dalam proses pembelajaran produktif secara sistemis akan menghasilkan suatu pendekatan sistem manajemen mutu kearah kepuasan pelanggan dan perbaikan terus menerus. Tingkat kepuasan pelanggan (siswa) pada pembe lajaran produktif bidang keahlian bangunan melalui data wawancara terhadap pelaksanaan praktik pelayanan guru dan peralatan dalam kategori puas. Tingkat kepuasan pelanggan pembelajaran produktif melalui wawancara terhadap pelayanan toolman dalam kategori cukup. Kedua hambatan implementasi ISO 9001 2000 pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan meliputi (1) tingkat kesadaran guru-guru produktif terhadap ISO relatif rendah (2) sebagian guru-guru produktif kurang konsisten dan (3) sebagian guru-guru produktif kurang taat asas. Ketiga upaya mengatasi hambatan dalam implementasi ISO 9001 2000 pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan meliputi (1) membangun komitmen bersama (2) sosialisasi dalam rangka menumbuhkan kesadaran bersama (awareness) (3) supervisi dan (4) melakukan usaha preventif (preventif action). Dari hasil penelitian diatas dapat disampaikan saran-saran (1) kepala sekolah sebaiknya lebih mengin tensifkan supervisi kelas dengan cara memeriksa dokumen pembelajaran dan mengamati langsung proses pembelajaran agar implementasi ISO pada pembelajaran produktif bidang keahlian bangunan sesuai dengan prosedur operasional standar (2) sosialisasi oleh wakil manajemen mutu dalam rangka awareness dilakukan dengan cara pelatihan pada saat libur akhir semester agar tidak mengganggu pembelajaran produktif (3) ketua bidang keahlian bangunan sebaiknya lebih fokus dalam melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran produktif (4) guru-guru produktif bidang keahlian bangunan sebaiknya mau menerima dan melaksanakan sistem manajemen mutu pada pembelajaran produktif yang telah disepakati bersama serta menerima masukan-masukan dari pihak lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > S2 Pendidikan Kejuruan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 30 Sep 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/61812

Actions (login required)

View Item View Item