Damudin (2009) Uji kompetensi siswa bidang keahlian teknik mesin SMK kelompok Teknologi dan Industri se-wilayah Kabupaten Indramayu Jawa Barat / Damudin. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Adanya ketidakpuasan pihak dunia usaha dan industri terhadap penguasaan kompetensi siswa SMK yang kurang memadai membuat semakin lemahnya kepercayaan masyarakat pada lulusan SMK. Di akhir pembelajaran memang siswa SMK harus melakukan UN (Ujian Nasional) dan uji kompetensi sebagai evaluasi akhir. Uji kompetensi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji kompetensi atau kemampuan dan keterampilan seseorang sesuai dengan standar kompetensi. Dengan adanya uji dan sertifikasi kompetensi yang merupakan perwujudan dari standarisasi kompetensi tenaga kerja diharapkan dapat mendorong setiap lembaga diklat dan sekolah (SMK) untuk benar-benar berorientasi terhadap mutu hasil pendidikan dan pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh dunia kerja . Uji kompetensi merupakan bentuk dari evaluasi pembelajaran yang dilakukan penyelenggara pendidikan kepada siswa untuk mendapatkan sertifikat (pengakuan) bahwa siswa tersebut kompeten dalam bidang tertentu dan berhak untuk mendapatkan kewenangan yang melekat pada bidang tersebut. Karena itu uji kompetensi merupakan hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian serius bukan sekedar main-main yang memberikan cek kosong kepada siswa yang tidak laku jual di industri melainkan agar sertifikat itu diperoleh dengan optimal dan dapat dipergunakan untuk mencari kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan uji kompetensi siswa dan mendapatkan gambaran hasil uji kompetensi siswa yang diterapkan di bidang keahlian teknik mesin SMK kelompok teknologi dan industri se-wilayah kabupaten Indramayu pada tahun 2005/2006. Sesuai dengan tujuan penelitian maka penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi peneliti ini seluruh SMK negeri dan swasta kelompok teknologi dan industri dengan kriteria telah melakukan uji kompetensi pada tahun 2005/2006 dan mempunyai bidang keahlian teknik mesin. Maka didapatkan sebanyak 8 SMK sebagai populasi yang sesuai kriteria tersebut. Seluruh populasi tersebut dijadikan sampel penelitian karena jumlah SMK yang sedikit dan responden yang diteliti juga sedikit yaitu penguji uji kompetensi. Sampel penelitiannya yaitu 1) SMK N 1 Losarang 2) SMK PGRI Jatibarang 3) SMK PUI Jatibarang 4) SMK Muhammadiyah Kandanghaur 5) SMK Muhammadiyah Haurgeulis 6) SMK NU Kaplongan Karangampel 7) SMK Endang Darma Ayu Indramayu 8) SMK Mandiri Haurgeulis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket wawancara dan dokumentasi hasil uji kompetensi. Dari penelitian ini didapat hasil bahwa pelaksanaan uji kompetensi siswa bidang keahlian teknik mesin SMK Kelompok Teknologi dan Industri Se-Wilayah Kabupaten Indramayu Jawa Barat terdapat hal yang perlu mendapat perhatian seperti kualifikasi penguji eksternal yang tidak memenuhi syarat (28.60%) hanya berpendidikan SMA/SMK dan perusahaan penguji yang bertaraf lokal (57.10%). Perusahaan/lembaga pendidikan tinggi penguji tersebut mempunyai bidang yang sesuai dengan kompetensi yang akan diujikan. Secara umum pengetahuan penguji baik (85.70%) dan memahami apa yang akan diujikan (71.40%). Kesesuaian materi uji kompetensi (71.40%) kesiapan siswa menurut penguji eksternal dalam uji kompetensi tersebut baik (58.20%) sangat baik (10.00%) cukup (31.80%) dan menurut penguji internal yaitu baik (63.08%) sangat baik (23.85%) cukup (23.07%) sedangkan sistem penilaiannya (100.00%) menggunaka sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan) dengan dasar penilaian unjuk kerja (42.90%) hasil kerja (14.20%) gabungan hasil kerja dengan projeck work (42.90%) dan sifat model uji kompetensi mandiri (80.00%) dan kelompok (20.00%). Dalam penentuan kelulusan harus menguasai kompetensi standar (100.00%) pengolahan nilai dan pemberian sertifikat oleh penguji eksternal dan internal (85.70%) sedangkan (14.30%) oleh penguji eksternal yaitu POLMAN ITB. Secara umum pelaksanaan uji kompetensi dilakukan dengan baik (85.70%) karena telah dilakukan pembentukan panitia penentuan penguji eksternal dan internal yang sesuai penjadwalan verifikasi dan pengaturan alat perumusan penetapan kompetensi dan materi uji. Hasil uji kompetensi siswa yang dilakukan oleh SMK kelompok teknologi dan industri se-wilayah Kabupaten Indramayu secara keseluruhan adalah baik dengan rata-rata tingkat kelulusan 95.60% siswa yang lulus dari 1204 siswa atau lulus 1150 siswa dan 54 siswa yang tidak lulus. Prosentase kelulusan terendah yaitu SMK PGRI Jatibarang jurusan otomotif 88 80% prosentase tertinggi 100.00% yaitu SMK PUI Jatibarang dan SMK NU Kaplongan. Sedangkan rata-rata nilai uji kompetensi secara keseluruhan didapat 7.4745 dengan rata-rata nilai terendah 6.8766 SMK PGRI jurusan otomotif serta rata-rata nilai tertinggi 7.9450 SMK Muhammadiyah Kandanghaur jurusan otomotif. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada berbagai pihak yaitu (1) uji kompetensi sebaiknya dilakukan secara bersama-sama oleh sekolah di tempat yang telah ditetapkan secara bersama sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi) yang telah diverifikasi oleh penguji eksternal baik alat mesin dan sarana pendukungnya agar kompetensi yang diujikan kepada siswa standar dan dapat diterima bersama (2) Di dalam pemilihan penguji eksternal sebaiknya pilihlah lembaga atau perusahaan yang berstandar dan mempunyai jaminan mutu terhadap sertifikat yang dikeluarkan bukan sekedar memberikan sertifikat sebagai cek kosong belaka yang tidak ada nilai tambahnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > S2 Pendidikan Kejuruan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 10 Mar 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/61725 |
Actions (login required)
View Item |