Emma Yunika (2012) Internalisasi moralitas ekonomi Pancasila ke dalam perilaku enterpreneur siswa Wirausaha SMKN 3 Kota Malang / Emma Yunika Puspasari. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci internalisasi nilai moralitas ekonomi pancasila perilaku entrepreneur Paradigma ekonomi Pancasila paradigma kualitatif-interpretative strategi studi kasus dan wawancara naratif diterapkan dalam penelitian ini di dalam merekonstruksi secara konseptual keberadaan dan internalisasi moralitas ekonomi pancasila ke dalam perilaku entrepreneur siswa wirausaha SMKN 3 Kota Malang. Lima perspektif orientasi sila-sila Pancasila digunakan sebagai proksi dalam merekonstruksi keberadaan moralitas ekonomi Pancasila. Moralitas Ekonomi Pancasila merupakan bagian dari perilaku ekonomi yang berkaitan dengan tindakan ekonomi seseorang dalam interaksinya dengan orang lain yang idealnya menekankan tidak hanya pada motif ekonomi saja melainkan adanya pertimbangan moral dan afiliasi sosial yang berorientasi pada sila-sila Pancasila. Penelitian ini mengkaji secara mendalam tentang proses internalisasi moralitas ekonomi pancasila ke dalam perilaku entrepreneur siswa wirausaha SMKN 3 Kota Malang. Data penelitian ini adalah ujaran-ujaran yang dihasilkan responden dalam wawancara. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas khusus wirausaha SMKN 3 kota Malang. Dalam pengumpulan data menggunakan voice recorder/handphone kamera pedoman wawancara dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil rekonstruksi secara analitis ditemukan bahwa internalisasi moralitas ekonomi Pancasila ke dalam perilaku entrepreneur yang dominan melalui jalur mediasi orang tua/keluarga berupa doktrin nasehat dan keteladanan ajaran agama /pengajian/tokoh agama berupa dogma ajaran agama lingkungan sekolah/guru melalui doktrin nasehat teman pergaulan melalui budaya pertemanan refleksi individu melalui perenungan dan peresapan pada penilaian individu berdasar dari pengetahuan moral yang dimiliki praktek berupa pengalaman pribadi yang membentuk moralitas ekonomi pancasila siswa wirausaha. Berawal dari proses internalisasi nilai yang menjadi moral melalui jalur mediasinya mampu membentuk perilaku entrepreneur siswa wirausaha dalam melakukan tindakan ekonomi yang berhubungan dengan kegiatannya dalam menggeluti usaha jasa penjahitan yang dimiliki. Pertimbangan moral dilakukan sebagai judgement dalam membuat keputusan untuk melakukan tindakan ekonomi yang kecenderungan pertama adalah adanya dorongan kewajiban terhadap kepatuhan atas perintah Tuhan YME jika pelanggaran dilakukan maka timbul rasa ketakutan terhadap hukumuan /sanksi Tuhan YME yang merupakan orientasi pada kebenaran. Pertimbangan lainnya adalah muncul rasa iba (compassion) yaitu perasaan ikut merasakan penderitaan yang dialami seseorang yang berupa pengalaman atau reaksi spontan yang dimungkinan oleh pengalaman penderitaan sendiri sama atau serupa serta oleh kemampuan empati siswa wirausaha yang merupakan orientasi kemanusiaan adanya rasa tanggung jawab sosial dalam melakukan kerja sama dengan orang lain termasuk rekan seprofesi maupun dengan konsumen jasa penjahitan adanya saling pengertian yang dirasakan pada pengalaman peristiwa yang dialami oleh siswa wirausaha dengan rekan seprofesi maupun konsumen jasa penjahitannya yang merupakan orientasi kerukunan pertimbangan lain adalah adanya harapan timbal balik melaksanakan kewajiban yang seharusnya dia lakukan dan kebajikan ada harapan dimana apa yang telah di lakukan mendapatkan manfaat dan keuntungan bagi dirinya motif ekonomi juga dipikirkan meskipun dalam perilaku ekonomi terdapat indikasi adanya pertimbangan moral sebagai dasar keputusan tindakan ekonomi dilakukan rasa kepercayaan juga muncul sebagai penguat hubungan kerja sama antara individu dan rekan sejawat maupun konsumen jasa penjahitannya sehingga tercipta kesepakatan-kesepakatan antar individu yang mau tak mau harus menyepakati keputusan yang dibuat yang merupakan implementasi kesepakatan. Dengan terciptanya kesepakatan di antara siswa wirausaha dan lingkungannya selain dari motif ekonomi pertimbangan moral dan kebajikan responden melahirkan keadilan yang terwujud sebagai manifestasi akhir dari tindakan ekonomi yang dilalui melalui pertimbangan moral oleh responden yang pada akhirnya merupakan orientsi pemerataan kesejahteraan. Dalam moralitas ekonomi Pancasila sifat egoisme yang mementingkan kepentingan diri (self interset) mengorbankan kepentingan orang lain nampak pada implementasi tindakan mengejar keuntungan untuk mengembangkan usaha jasa yang dimiliki dan melaksanakan tanggung jawab sebagaimana mestinya orientasi layanan prima penjahit semata-mata untuk mendapat kepercayaan konsumen jasa penjahitan dan altruisme (mengutamakan kepentingan orang lain kemudian mempertimbangkan kepentingan individu) responden yang nampak dari implementasi perilaku entrepreneurnya juga mempunyai afiliasi sosial yang melebur dan menyatu. Pada hakikatnya moralitas ekonomi pancasila yang muncul dalam perilaku siswa wirausaha bukan murni sebagai egoisme saja atau sebagai altruisme melainkan sebagai mutualisme pada kerangka ini muncul bahwa tindakan ekonomi untuk memuaskan kepentingan diri juga mempertimbangkan adanya perilaku moral dan kerja sama sosial yang terjadi pada siswa wirausaha. Moralitas ekonomi Pancasila yang nampak pada tindakan ekonomi siswa wirausaha muncul sebagai satu kesatuan yang utuh yang ada dalam peristiwa dan pengalaman yang pernah dialami siswa wirausaha.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Ekonomi Pembangunan (EKP) > S2 Pendidikan Ekonomi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 Jul 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/61441 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |