Rohmani, Malika (2018) Analisis reverse docking senyawa alami (sulforaphane dan kaempferol) pada brokoli (Brassica oleracea var. Italica) yang berpotensi sebagai kandidat antiautis dan pengembangannya sebagai buku ajar bioteknologi / Malika Rohmani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
vi RINGKASAN Rohmani Malika. 2018. Analisis Reverse Docking Senyawa Alami (Sulforaphane dan Kaempferol) Pada Brokoli (Brassica oleracea var. Italica) yang Berpotensi sebagai Kandidat Antiautis dan Pengembangannya Sebagai Buku Ajar Bioteknologi. Tesis Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I). Prof. Dr. agr. Mohamad Amin S. Pd M. Si dan (II) Dr. Umie Lestari M. Sc. Kata Kunci autis brokoli buku ajar kaempferol reverse docking sulforaphane Gangguan dalam tumbuh kembang pada anak yang sering terjadi belakangan ini adalah autis yang merupakan gangguan perkembangan fungsi otak. Faktor penyebab autis sangat kompleks yang sudah diketahui yakni adanya gangguan perkembangan syaraf kompleks gen lingkungan dan gangguan sistem imun. Alternatif obat alami yang dapat diduga dapat membantu untuk terapi medis gejala autis adalah sulforaphane dan kaempferol. Sulforaphane diketahui rendah toksisitas dan berperan dalam membalikkan kelainan yang berkaitan dengan ASD termasuk stres oksidatif dan neuroinflamasi. Kaempferol merupakan flavonoid yang berkontribusi sebagai antiinflamasi. Kedua senyawa ini banyak ditemukan pada sayuran brokoli. Senyawa bioaktif sulforaphane dan kaempferol dapat dianalisis kelayakannya sebagai obat antiautis melalui binformatika secara in silico dengan teknik reverse docking. Bioinformatika reverse docking sesuai dengan bidang ilmu Bioteknologi bidang farmasi karena bioinformatika merupakan bagian dari Bioteknologi akan menambah wawasan mahasiswa S1 pada pembelajaran Bioteknologi sebagai bagian dari usaha pemecahan masalah yang ada di masyarakat dan sesuai dengan pembelajaran yang mengacu pada KKNI pada Level 6 yaitu mampu mengaplikasikan bidang keahlian dan memanfaatkan IPTEKS dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Penelitian bioinformatika mengenai potensi senyawa sulforaphane dan kaempferol sebagai kandidat antiautis dapat dijadikan suatu buku ajar bioinformatika yang dapat memotivasi mahasiswa melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi terbaru dan memperoleh kreatifitas dalam berfikir pembelajaran yang efektif dan membantu dalam memahami materi. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Menganalisis senyawa sulforaphane dan kaempferol yang berpotensi sebagai kandidat antiautis melalui teknik reverse docking dan 2) Menghasilkan buku ajar berbasis penelitian potensi senyawa alami sulforaphane dan kaempferol pada brokoli sebagai kandidat anti autis dengan teknik reverse docking. Penelitian yang dilakukan terdiri dari 2 tahap. Tahap I yaitu menganalisis potensi senyawa sulforaphane dan kaempferol secara in silico melalui teknik reverse docking dengan menggunakan database berbagai web server dan software bioinformatika. Penelitian tahap II yaitu menghasilkan buku ajar bioinformatika mengenai potensi senyawa alami sulforaphane dan kaempferol sebagai kandidat antiautis untuk mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Univrsitas Negeri vii Malang pada Matakuliah Bioteknologi bidang farnmasi. Instumen penilaian buku ajar yaitu lembar validasi dan angket. Subjek penelitian yaitu 2 validator (ahli materi dan ahli pengembangan bahan ajar) praktisi lapangan dan mahasiswa. Keefektifan buku ajar terhadap hasil belajar mahasiswa diterapkan dengan menggunakan pre-eksperiment design (one group pretest- post test). Hasil penelitian tahap I diketahui bahwa senyawa sulforaphane diprediksi dapat berpotensi menekan protein target penyebab autis yaitu protein stromelysin-1 (MMP-3) dan senyawa kaempferol berpotensi menekan protein carbonic anhydrase 2. Hasil docking memberikan informasi bahwa senyawa sulforaphane diprediksi mampu menekan protein penyebab gangguan autis dengan interaksi sromelysin-1 (MMP 3) yaitu pada site yang sama dengan senyawa kontrol (marimastat) yang digunakan sehingga sulforaphane dapat diprediksi bekerja seperti senyawa kontrol didalam tubuh. Sulforaphane memiliki afinitas pengikatan pada protein target stromelysin-1 (MMP 3) sebesar -4 8 kcal/mol dan afinitas pengikatan marimastat dengan stromelysin-1 sebesar -7 4 kcal/mol. Hasil docking senyawa kaempferol juga menunjukkan bahwa kaempferol berada pada satu site dengan senyawa kontrol (topiramate dan zonisamide) yang digunakan. Kaempferol memiliki afinitas pengikatan pada carbonic anhydrase 2 sebesar -7 2 kcal/mol afinitas pengikatan topiramate dengan carbonic anhydrase 2 sebesar -6.9 kcal/mol dan afinitas pengikatan zomisamide dengan carbonic anhydrase 2 sebesar -6 kcal/mol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sulforaphane dan kaempferol diprediksi berpotensi dalam menghambat penyebab gangguan autis. Hasil penelitian tahap II yaitu menghasilkan buku ajar dengan hasil penilaian oleh ahli materi sebesar 88 9% ahli pengembangan bahan ajar sebesar 90% praktisi lapangan sebesar 93 6% dan mahasiswa sebesar 81 5%. Berdasarkan penilaian buku ajar yang telah dikembangkan tersebut diketahui bahwa buku ajar sudah valid praktis dan dapat digunakan dengan mudah oleh mahasiswa sehingga buku ajar dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil pre-test dan post test menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan buku ajar bioinformatika. Nilai sig. 0 000 lebih kecil dari 0 05 maka artinya H0 ditolak sehingga ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Bioteknologi sebelum dan sesudah menggunakan buku ajar Bioinformatika.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 30 Jul 2018 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/60787 |
Actions (login required)
 |
View Item |