Kurniasari, Intan Rezki (2016) Penerapan inkuiri terbimbing dipadu numbered head together berbasis lesson study untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa kelas VIIID di SMP Negeri 1 Wagir Kabupaten Malang / Intan Rezki Kurniasari. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Kurniasari Intan Rezki. 2016. Penerapan Inkuiri Terbimbing dipadu Numbered Head Together Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIID di SMP Negeri 1 Wagir Malang. Tesis. Jurusan Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dra. Herawati Susilo M.Sc. Ph.D. (2) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti M.Pd. Kata Kunci inkuiri terbimbing dipadu numbered head together lesson study keterampilan berpikir kritis hasil belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas VIIID di SMP Negeri 1 Wagir Kabupaten Malang diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran yang sering digunakan adalah kegiatan ceramah. Selain metode ceramah juga diterapkan kegiatan diskusi namun kurang berjalan secara efektif artinya pola diskusi yang belum terarah menyebabkan siswa kurang fokus ketika diskusi kelompok. Hal ini mengakibatkan beberapa siswa melamun dan bermain dengan temannya pada saat diskusi. Metode pembelajaran tersebut berimbas pada hasil belajar siswa yang rendah. Selain itu berdasarkan hasil observasi keterampilan berpikir kritis termasuk rendah karena pada saat pembelajaran belum dilakukan pemberdayaan keterampilan berpikir kritis. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan inkuiri terbimbing dipadu numbered head together berbasis lesson study. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar melalui penerapan problem based learning dipadu numbered head together berbasis lesson study. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) berbasis lesson study. Tahap PTK meliputi perenca naan tindakan pelaksanaan tindakan pengamatan dan refleksi. Setiap pertemuan pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan lesson study dengan tahap plan do dan see. Penelitian dilakukan selama 3 siklus. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan tes. Keterampilan berpikir kritis siswa diukur menggunakan tes akhir siklus yang terintegrasi dengan tes hasil belajar. Indikator berpikir kritis meliputi FRISCO yaitu focus reason inference situation clarity overview. Hasil belajar siswa diukur menggunakan tes akhir siklus untuk ranah kognitif dan menggunakan lembar observasi saat praktikum untuk ranah psikomotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar Biologi siswa meningkat. Pada siklus I ke siklus II indikator focus mengalami peningkatan sebesar 18 05% indikator reason mengalami peningkatan 7 5% indikator inference mengalami peningkatan sebesar 25 83 indikator situation mengamali penurunan sebesar 1 67% indikator clarity sebesar 10 83% dan overview mengalami peningkatan sebesar 39 17%. Sedangkan siklus II ke siklus III pada indikator focus mengalami peningkatan sebesar 20 42% indikator reason mengalami peningkatan 17 5% indikator inference tidak mengalami peningkatan peningkatan melainkan tetap indikator situation mengamali kenaikan sebesar 15 83% indikator clarity sebesar 21 67% dan overview mengalami peningkatan sebesar 2 7%. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 26 67% dan siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 20%. Hasil belajar siswa ranah psikomotor juga mangalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 13 4% dan siklus II ke siklus III sebesar 10%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu numbered head together berbasis lesson study dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar Biologi siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Wagir. Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya sebagai berikut 1) memperhatikan pengorganisasian waktu diusahakan melaksanakan tahapan pembelajaran secara maksimal agar meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa 2) mempersiapkan kegiatan percobaan dengan baik. Contoh guru perlu menyiapkan bahan amatan juga untuk mengantisipasi kendala yang terjadi misalnya siswa tidak membawa bahan amatan sehingga dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar 3) guru memberikan petunjuk dengan jelas sehingga informasinya dapat ditangkap dan dimengerti oleh siswa 4) mengajak siswa menganalisis lebih lanjut bagian jaringan yang terserang oleh penyakit sehingga mempengaruhi produktivitas.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 Jul 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/60630 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |