Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) endemik lokal Sleman DIY berbasis mikrosatelit untuk pengembangan modul teknik analisis biologi molekuler di Universitas Negeri Yogyakarta / Kintan Limiansi - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) endemik lokal Sleman DIY berbasis mikrosatelit untuk pengembangan modul teknik analisis biologi molekuler di Universitas Negeri Yogyakarta / Kintan Limiansi

Limiansi, Kintan (2015) Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) endemik lokal Sleman DIY berbasis mikrosatelit untuk pengembangan modul teknik analisis biologi molekuler di Universitas Negeri Yogyakarta / Kintan Limiansi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Limiansi Kintan. 2015. Identifikasi Variasi Genetik Kerbau (Bubalus Bubalis) Endemik Lokal Sleman DIY Berbasis Mikrosatelit untuk Pengembangan Modul Teknik Analisis Biologi Molekuler Di Universitas Negeri Yogyakarta. Tesis Program Studi Magister Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. agr. Mohamad Amin S.Pd. M.Si (II) Dr. Murni Saptasari M.Si. Kata Kunci kerbau (Bubalus bubalis) mikrosatelit modul TABM variasi genetik Sleman merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih memiliki lahan pertanian luas. Masyarakat Kabupaten Sleman masih menggunakan kerbau untuk membantu kegiatan pertanian yaitu membajak. Berdasarkan data statistik Dinas Pertanian DIY populasi kerbau di Sleman cenderung menurun dari tahun 2009-2013 dengan nilai 3266 3193 707 757 541 ekor. Jika hal ini dibiarkan maka akan terjadi kepunahan. Perlu dilakukan upaya konservasi untuk menyelamatkan populasi kerbau dari kepunahan yaitu dengan identifikasi variasi genetik kerbau menggunakan penanda molekular mikrosatelit. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis keragaman fenotip dan genotip kerbau lokal Sleman serta menghasilkan modul teknik analisis biologi molekuler untuk praktikum Biologi Sel dan Molekuler di Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta berdasarkan penelitian. Analisis keragaman genetik menggunakan penanda mikrosatelit pada lokus HEL 009 INRA 023 dan INRA032. Metode penelitian yang digunakan digunakan terdiri atas 2 tahap yaitu I) deskriptif eksploratif dan II) pengembangan. Penelitian deskriptif eksploratif mencakup kegiatan laboratorium seperti isolasi DNA uji kualitatif dan kuantitatif DNA PCR elektroforesis gel poliakrilamid dan kegiatan analisis hasil laboratorium menggunakan GENPOP. Pengembangan modul untuk menunjang praktikum Biologi Sel dan Molekuler di Jurusan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta dengan mengadaptasi model R D yang disusun oleh Borg Gall(1983). Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan pengamatan fenotip seperti bentuk tubuh warna kulit dan arah tanduk menunjukkan bahwa dari kedua populasi kerbau yaitu Kerbau Kecamatan Seyegan dan kerbau Kecamatan Gamping terdapat perbedaan namun warna iris mata dan bentuk tanduk sama. Hasil pengukuran variasi fenotip berupa lingkar dada tinggi badan panjang tubuh panjang kepala panjang leher dan panjang ekor terdapat perbedaan.Terdapat variasi genetik pada kerbau lokal Kabupaten Sleman pada kedua populasi dilihat dari frekuensi alel nilai heterozigositas dan PIC (Polimorfic Information Content). Berdasarkan nilai frekuensi alel dan jumlah alel dapat diketahui bahwa lokus HEL 009 INRA 023 dan INRA 032 bersifat polimorfik karena terdapat dua atau lebih alel yang tampak dalam suatu populasi dan umumnya memiliki frekuensi alel sama atau kurang dari 0 95. Nilai heterozigositas teramatai populasi kerbau di Kecamatan Gamping (46 7%) lebih tinggi dibanding Kecamatan Seyegan (25%) sehingga populasi kerbau di Kecamatan Gamping lebih heterozigot dibandingkan Kecamatan Seyegan. Pada populasi Kecamatan Seyegan lokus HEL009 memiliki nilai PIC (0 470) paling tinggi dibandingkan dengan lokus lain yaitu INRA023 (0 409) dan INRA032 (0 337). Sama halnya dengan populasi di Kecamatan Gamping nilai PIC lokus HEL009 (0 375) paling tinggi dibandingkan lokus INRA023 (0 266) dan INRA032 (0 240). Dari kedua populasi tersebut nilai PIC paling tinggi terdapat pada lokus HEL009. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa lokus HEL009 memiliki derajat keinformatifan lebih tinggi dibandingkan lokus lain. Berdasarkan hasil penilaian ahli materi ahli bahan ajar dan mahasiswa diketahui bahwa modul sangat layak digunakan sebagai bahan ajar penunjang untuk Praktikum Biologi Sel dan Molekuler di Universitas Negeri Yogyakarta.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Jul 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60551

Actions (login required)

View Item View Item