Pengembangan modul pengelolaan sampah dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) sebagai upaya peningkatan perilaku implementasi budaya 6M pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Jenangan Ponorogo / Erni Nur Azizah - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan modul pengelolaan sampah dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) sebagai upaya peningkatan perilaku implementasi budaya 6M pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Jenangan Ponorogo / Erni Nur Azizah

Azizah, Erni Nur (2015) Pengembangan modul pengelolaan sampah dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) sebagai upaya peningkatan perilaku implementasi budaya 6M pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Jenangan Ponorogo / Erni Nur Azizah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Azizah ErniNur. 2015. PengembanganModulPengelolaanSampahdengan Model PembelajaranBerbasisMasalah (PBM) sebagaiUpayaPeningkatanPerilakuImplementasiBudaya 6M PadaSiswaKelas XII SMA Negeri 1 JenanganPonorogo.Tesis Program StudiPendidikanBiologi Program Pascasarjana UniversitasNegeri Malang. Pembimbing (1) Prof.Dr.Hj. Mimien Henie Irawati Al Muhdhar M.S. (II) Dr.H.IstamarSyamsuri M.Pd. Kata kunci modul pengelolaansampah model PembelajaranBerbasisMasalah perilaku budaya 6M. Penelitian dan pengembangan produk ini bertujuan untuk menghasilkan produk pembelajaran berupa modul pengelolaan sampah dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah.Alasan dilakukan penelitian dan pengembangan produk ini karena berdasarkan fakta yang ada sampai saat ini SMA Negeri 1 Jenangan belum memiliki bahan ajar yang sesuai untuk mata pelajaran PLH. Tidak adanya bahan ajar yang relevan dalam pembelajaran mengakibatkan siswa tidak mempunyai pedoman untuk belajar baik sebelum selama maupun setelah pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa belum termotivasi untuk belajar sehingga mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Alokasi waktu pembelajaran untuk mata pelajaran PLH adalah 1 jam pelajaran dalam seminggu yaitu 45 menit. Keterbatasan waktu menyebabkan banyak materi tidak tersampaikan secara mendetail. Berdasarkan alasan tersebut perlu dilakukan pengembangan dan pemakaian bahan ajar yang dapat mengantarkan siswa untuk mencapai pembelajaran mandiri tanpa memiliki kendala waktu. Bahan ajar yang diperlukan adalah modul. Penelitian dan pengembangan bahan ajar ini mengadopsi model 4D dari Thiagarajan dkk. yang terdiri dari 3 langkah. Langkah pertama (define) terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu (1) analisis akhir depan atau analisis kompetensi inti dan kompetensidasar (2) analisis kebutuhan siswa dan (3) penyusunan indikator hasil belajar. Langkah kedua adalah desain bahan ajar yang akan dikembangkan. Langkah ketiga adalah pengembangan bahan ajar. Bahan ajar yang dikembangkan ditelaah oleh beberapa ahli yang terdiri dari 2 dosen Universitas Negeri Malang dan satu guru PLH. Validasi ini digunakan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Keefektifan bahan ajar yang dikembangkan didasarkan pada nilai pengetahuan dan manifestasi perilaku 21 siswa XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jenangan. Data diperoleh melalui serangkaian uji coba yang dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi (1) data dari uji validitas oleh pakar dan praktisi lapangan untuk mereview produk pengembangan dan (2) data dari uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan produk pengembangan. Data yang berasal dari pakar digunakan untuk analisis isi yang dilakukan dengan mengelompokkan informasi-informasi yang berupa masukan tanggapan dan saran perbaikan. Hasil analisis ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk mereview produk yang dikembangkan. Data dari uji coba lapangan dianalisis dengan Patokan Acuan Penilaian (PAP) Universitas Negeri Malang dan gain score ternormalisasi yang digunakan untuk menganalisis nilai pretest dan post test. Berdasarkan hasil uji validitas dari pakar dan praktisi lapangan dinilai sangat layak. Berdasarkan uji coba lapangan diperoleh nilai pretest pengetahuan sebesar 70% tergolong tinggi nilai posttest pengetahuan sebesar 85% tergolong sangat tinggi. Nilai pretest manifestasi perilaku sebesar 29% tergolong sangat rendah nilai posttest manifestasi perilaku sebesar 71% tergolong tinggi. Gain score pada pengetahuan peserta didik terhadap materi pengelolaan sampah sebesar 0 5 tergolong cukup. Gain score manifestasi perilaku sebesar 0 6 tergolong cukup. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik pengetahuan dan manifestasi perilaku siswa mengalami kenaikan setelah pembelajaran dengan modul pengelolaan sampah dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa semua tahap kegiatan dapat dikerjakan dengan sangat baik. Siswa terlihat antusias dan dapat meningkatkan peran guru sebagai fasilitator. Ini menunjukkan bahwa modul pengelolaan sampah dengan model Pembelajarn berbasis Masalah dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku siswa. Beberapa saran terkait dengan hasil penelitian dan pengembangan antara lain 1) bagi guru penerapan modul dengan model PBM membutuhkan waktu yang lama maka guru perlu mempertimbangkan mengenai perencanaan waktu secara teliti sebelum pembelajaran 2) perlu juga modul ini diuji cobakan dengan berbagai macam strategi pembelajaran 3) saran terhadap diseminasi produk ialah agar produk ini dapat disebarkan secara luas baik kepada siswa di tingkat SMA atau di masyarakat luas dan 4) saran untuk pengembangan lebih lanjut ialah diharapkan materi yang dikembangkan tidak hanya terbatas materi pengelolaan sampah dan dapat ditambah tampilan yang lebih menarik lagi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Feb 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60511

Actions (login required)

View Item View Item