Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal Kabupaten Brebes berbasis mikrosatelit sebagai pengembangan modul pada matakuliah genetika di Universitas Negeri Malang / Pristiana Aprilia Fiska Hutami - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal Kabupaten Brebes berbasis mikrosatelit sebagai pengembangan modul pada matakuliah genetika di Universitas Negeri Malang / Pristiana Aprilia Fiska Hutami

Hutami, Pristiana Aprilia Fiska (2014) Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal Kabupaten Brebes berbasis mikrosatelit sebagai pengembangan modul pada matakuliah genetika di Universitas Negeri Malang / Pristiana Aprilia Fiska Hutami. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hutami Pristiana Aprilia Fiska. 2014. Identifikasi Variasi Genetik Kerbau (Bubalus bubalis) Lokal Kabupaten Brebes Berbasis Mikrosatelit Sebagai Pengembangan Modul Pada Matakuliah Genetika Di Universitas Negeri Malang. Tesis Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. agr. Mohamad Amin S.Pd. M.Si dan Pembimbing (II) Dr. Dra. Murni Saptasari M.Si. Kata kunci variasi genetik Bubalus bubalis mikrosatelit modul. Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki populasi kerbau yang potensial dan terbesar di Jawa Tengah. Selama periode 2003-2011 berdasarkan hasil sensus pertanian dan pendataan sapi potong sapi perah dan kerbau 2011 perkembangan populasi kerbau di wilayah Kabupaten Brebes menunjukkan adanya penurunan. Tingkat penurunan rata-rata sebesar 0 58% per tahun atau setara dengan 7 8 ribu per tahunnya. Sebagian besar kerbau di Kabupaten Brebes umumnya dipelihara hanya sebagai tabungan untuk biaya menyekolahkan anak atau sebagai sumber tenaga untuk membajak sawah. Ternak kerbau juga dikembangkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan daging kerbau. Pendayagunaan tersebut dikhawatirkan akan mengurangi kualitas dan jumlah populasi kerbau di Kabupaten Brebes sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan kualitas dan pelestarian kerbau lokal Kabupaten Brebes. Informasi variasi genetik dapat dijadikan dasar perkawinan silang dan seleksi untuk meningkatkan produksi ternak serta tujuan konservasi. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi variasi genetik terhadap populasi kerbau di Kabupaten Brebes. Salah satu penanda molekuler yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan identifikasi genetik adalah mikrosatelit. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui variasi fenotip kerbau lokal di Kabupaten Brebes (2) mengetahui variasi genotip kerbau lokal di Kabupaten Brebes (3) menghasilkan modul untuk pembelajaran mata kuliah genetika di Universitas Negeri Malang berdasarkan hasil penelitian identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) berbasis mikrosatelit. . Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan isolasi DNA dari darah kerbau dilanjutkan dengan elektroforesis dengan menggunakan gel agarose untuk mendeteksi DNA hasil isolasi. Setelah DNA diperoleh selanjutnya dilakukan proses PCR menggunakan primer mikrosatelit kemudian elektroforesis gel poliakrilamid. Dari hasil elektoforesis gel poliakrilamid didapatkan pita-pita yang merupakan alel dari lokus mikrosatelit yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Genepop ver 3.1. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) terdapat perbedaan ciri fenotip pada kedua sampel kerbau lokal Kabupaten Brebes yang meliputi lingkar dada tinggi badan panjang badan dan panjang ekor sedangkan ciri fenotip yang meliputi bentuk tubuh warna tubuh warna mata dan bentuk tanduk memiliki pola yang sama pada kedua sampel (2) terdapat variasi genetik pada kedua populasi kerbau di Kabupaten Brebes yang meliputi frekuensi alel heterozigositas dan PIC (Polymorphism Information Content) (3) nilai frekuensi alel dari kedua lokus yaitu HEL09 dan INRA032 menunjukkan bahwa sampel Desa Wlahar dengan lokus INRA032 lebih tinggi (berkisar antara 0 25-0 75) dibandingkan sampel Desa Pamulihan (berkisar antara 0 06-0 63) (4) Nilai rerata observed heterozygosity pada kedua lokus yaitu HEL09 dan INRA032 baik pada sampel Desa Pamulihan dan Desa Wlahar lebih rendah daripada nilai rerata expected heterozygosity menunjukkan bahwa tingkat heterozigositas pada sampel Desa Pamulihan dan Desa Wlahar rendah (5) nilai PIC (Polymorphism Information Content) paling tinggi pada kedua sampel diperoleh dari lokus HEL 09 sebesar 0 55 sedangkan HEL09 sebesar 0 24. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa lokus yang paling informatif untuk menggambarkan keanekaragaman genetik pada kedua sampel kerbau lokal Kabupaten Brebes adalah HEL 09 (6) dari hasil penelitian ini dikembangkan sebuah bahan ajar berupa modul yang dapat digunakan untuk perkuliahan genetika. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan (1) hasil penelitian identifikasi variasi genetik kerbau di Kabupaten Brebes ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah setempat sebagai informasi awal variasi fenotip dan genotip kerbau lokal Kabupaten Brebes sebagai acuan dalam konservasi sehingga memudahkan dalam upaya pelestarian dan pembibitan kerbau lokal (2) bahan ajar yang telah disusun dalam bentuk modul dapat dijadikan sebagai bahan ajar pada mata kuliah genetika untuk mahasiswa jurusan biologi secara umum.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 17 Sep 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60493

Actions (login required)

View Item View Item