Muhimmatin, Ifa (2014) Pengembangan perangkat pembelajaran materi dunia tumbuhan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk siswa kelas X SMAN 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung / Ifa Muhimmatin. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Muhimmatin Ifa. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Dunia Tumbuhan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Siswa Kelas X SMAN 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung. Tesis Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. agr. H. Mohammad Amin S.Pd M.Si. (2) Dr. Ibrohim M.Si Kata Kunci Pengembangan perangkat pembelajaran dunia tumbuhan inkuiri terbimbing model pengembangan 4D Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengembangkan keseim-bangan antara pengembangan sikap pengetahuan dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Lampiran Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Dasar dan Menengah menjabarkan bahwa untuk mencapai 3 kompetensi tersebut dibutuhkan proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati menanya menalar dan mencoba (observation based learning) serta dibiasakan juga untuk bekerjasama melalui collaborative learning. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 ialah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil observasi kegiatan pembelajaran wawancara dan analisis RPP menunjukkan bahwa pembelajaran biologi di SMAN 1 Ngunut belum sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang layak yang dapat mengakomodasi aspek sikap ilmiah pengetahuan dan keterampilan ilmiah siswa secara berimbang dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber atau media pembelajaran dalam proses inkuiri. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan ialah silabus RPP alat penilaian dan LKS. Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan 4D dari Thiagarajan et.al. (1974) dan dibatasi hanya sampai pada tahap develop yaitu tahap simulasi. Draf hasil pengembangan divalidasi oleh validator internal validator eksternal dan guru biologi serta dinilai dari segi keterbacaannya oleh siswa. Hasil analisis data skor penilaian silabus oleh keseluruhan validator menunjukkan skor persentase penilaian silabus sebesar 94 75% skor persentase penilaian RPP sebesar 92% skor persentase penilaian alat penilaian sebesar 90 76% dan skor presentase LKS sebesar 91 15%. Hasil validasi dari validator menunjukkan bahwa seluruh perangkat pembelajaran berkategori sangat baik sehingga tidak perlu direvisi. Namun demikian perbaikan terhadap perangkat pembelajaran tetap dilakukan untuk optimalisasi kualitas dan kegunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hasil analisis dari skor uji keterbacaan oleh 28 siswa terhadap LKS mempunyai hasil persentase yaitu 81 95%. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa LKS mempunyai kualifikasi sangat baik dan LKS telah dapat digunakan dalam tahapan pengembangan selanjutnya. Kelebihan LKS berdasar uji keterbacaan ialah dari segi kemenarikan layout dan kekurangannya terletak pada kurang komunikatifnya instruksi langkah kerja LKS. Hasil uji validitas terhadap skor yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan tes hasil belajar kognitif menunjukkan bahwa terdapat 4 butir soal dalam tes hasil belajar kognitif yang tidak valid. Berdasar hasil uji reliabilitas didapat koefisien alpha c yaitu 0 993 untuk butir soal pilihan ganda dan 0 984 untuk butir soal essay sehingga dapat dinyatakan bahwa tes hasil belajar kognitif dinyatakan telah reliabel. Hasil uji validitas terhadap skor yang didapat dari tes sikap siswa terdapat 4 pernyataan dalam tes sikap yang tidak valid. Berdasar hasil uji reliabilitas didapat koefisien alpha c yaitu 0 996 dan tes sikap dinyatakan telah reliabel. Berdasar hasil validitas dan reliabilitas yang telah dijabarkan butir soal tes kognitif dan butir pernyataan dalam tes sikap yang belum valid perlu direvisi agar dapat dimanfaatkan dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Hasil observasi terhadap proses pembelajaran siswa di kelas simulasi menunjukkan bahwa beberapa artikel yang terdapat dalam LKS 6 perlu ditambah dengan gambar-gambar yang relevan dan beberapa artikel yang sulit dipahami perlu diganti. Secara umum pembelajaran dengan model inkuiri perlu proses pembiasaan. Siswa perlu mendapatkan motivasi agar dapat melaksanakan keterampilan-keterampilan ilmiah terutama keterampilan mengkomunikasikan hasil pengamatan dan guru perlu mempunyai optimisme serta kesadaran akan perannya dalam pembelajaran inkuiri terbimbing. Pembelajaran dengan model inkuiri juga dapat memanfaatkan tumbuhan di sekitar sekolah dengan pengamatan langsung.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 13 Aug 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/60485 |
Actions (login required)
View Item |