Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal Bima berbasis mikrosatelit sebagai pengembangan media interaktif untuk pembelajaran teknik analisis biologi molekuler di Universitas Negeri Malang / Ira Nurmawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal Bima berbasis mikrosatelit sebagai pengembangan media interaktif untuk pembelajaran teknik analisis biologi molekuler di Universitas Negeri Malang / Ira Nurmawati

Nurmawati, Ira (2014) Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal Bima berbasis mikrosatelit sebagai pengembangan media interaktif untuk pembelajaran teknik analisis biologi molekuler di Universitas Negeri Malang / Ira Nurmawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Nurmawati Ira. 2014. Identifikasi Variasi Genetik Kerbau (Bubalus bubalis)Lokal Bima Berbasis Mikrosatelit sebagai Pengembangan Media Interaktif untuk Pembelajaran Teknik Analisis Biologi Molekuler di Universitas Negeri Malang. Tesis. Jurusan Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. agr. Mohammad Amin S.Pd. M.Si. (II) Dr. Murni Saptasari M.Si. Kata kunci kerbau mikrosatelit media interaktif teknik analisis biologi molekuler Kerbau merupakan salah satu ruminansia di Indonesia yang sering dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat sumber tenaga kerja dan penghasil pupuk organik. Populasi kerbau lokal Indonesia termasuk kerbau lokal di Bima mengalami penurunan populasi dan keragaman sehingga diperlukan suatu cara untuk mengkonservasinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melakukan identifikasi variasi genetik. Identifikasi variasi genetik dengan pengamatan morfologis saja belum lengkap sehingga perlu diamati juga secara molekuler. Salah satu penanda molekuler yang banyak digunakan untuk identifikasi variasi genetik yaitu mikrosatelit. Primer yang digunakan adalah HEL09 INRA023 dan INRA23. Hasil dari identifikasi variasi genetik berbasis mikrosatelit tersebut digunakan untuk mengembangkan media interaktif untuk pembelajaran matakuliah Teknik Analisis Biologi Molekuler di UM. Teknik Analisis Biologi Molekuler merupakan mata kuliah yang mengandung prinsip konsep dan prosedur berbasis mikrosatelit. 12288 12288 12288 12288 Kegunaan penelitian ini adalah 1) diperolehnya pemetaan genetik kerbau lokal yang ada di Bima dari wilayah Ambalawi dan Wera berbasis mikrosatelit sehingga akan memberikan mekanisme yang jelas terhadap pola pembibitan dan upaya konservasi ternak kerbau lokal 2) memberi informasi awal variasi fenotip kerbau lokal di Bima dari wilayah Ambalawi dan Wera sebagai acuan dalam konservasi dan 3) menghasilkan media interaktif berdasarkan hasil identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal Bima berbasis mikrosatelit untuk multimedia interaktif dalam pembelajaran TABM di Universitas Negeri Malang. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama untuk mengidentifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal Bima berbasis mikrosatelit dan tahap kedua mengembangkan media interaktif untuk pembelajaran TABM di UM. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri fenotip pada kedua populasi kerbau lokal Bima yang meliputi lingkar dada tinggi badan panjang badan ukuran kepala panjang leher dan panjang ekor warna tubuh warna mata arah tanduk dan bentuk tanduk sedangkan ciri fenotip yang meliputi bentuk tubuh memiliki pola yang sama pada kedua populasi kerbau Bima. 12288 12288 Secara genotipik terdapat perbedaan variasi genetik pada kedua populasi kerbau lokal Bima. Hal ini terlihat dari perhitungan yang meliputi frekuensi alel heterozigositas dan Polymorphism Information Content (PIC). Nilai frekuensi alel dari ketiga lokus yaitu HEL09 INRA023 dan INRA032 menunjukkan rentang 0 06-0 69. Nilai rerata heterozigositas menunjukkan bahwa nilai heterozigositas yang teramati tertinggi diperoleh dari populasi 1 sebesar 75 00% sedangkan pada populasi 2 sebesar 49 83%. Selanjutnya nilai rerata heterozigositas yang diharapkan tertinggi diperoleh dari populasi 2 yaitu sebesar 70 97% sedangkan untuk populasi 1 sebesar 64 37%. Nilai PIC keseluruhan dari tiga lokus dua populasi berada pada rentangan 0 34-0 80. Pada populasi 1 nilai PIC tertinggi pada lokus HEL09 dengan nilai 0 67 sedangkan nilai terendah diperoleh dari lokus INRA023 dengan nilai 0 34. Pada populasi 2 nilai PIC tertinggi diperoleh lokus HEL09 dengan nilai 0 80. Adapun nilai PIC terendah pada populasi 2 diperoleh lokus INRA032 dengan nilai PIC 0 47. Nilai rerata PIC tertinggi diperoleh dari lokus HEL09 sebesar 0 74 sedangkan PIC terendah diperoleh INRA032 sebesar 0 40. Sehingga lokus HEL09 merupakan lokus yang paling informatik dalam menggambarkan informasi polimorfik alel. Multimedia yang dikembangkan mengikuti model pengembangan Kemp dan Dayton (1985) yang meliputi tahap menentukan tujuan khusus pembelajaran (objectives) dari produk menyiapkan isi materi dan video (Content outline) membuat story board developing editing mixing testing and revising. Setelah produk divalidasi dan diujicobakan kelompok kecil hasil validasi ahli materi menunjukkan rerata presentase semua aspek 95 62% adapun hasil validasi oleh ahli media pembelajaran diketahui bahwa rerata presentase semua aspek sebesar 84 38% dan setelah dilakukan uji coba kelompok kecil didapat presentase rerata semua aspek sebesar 83 56%. Berdasarkan kriteria uji maka media termasuk dalam kualifikasi sangat baik dan tidak perlu direvisi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 21 Jul 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60473

Actions (login required)

View Item View Item