Setyoko (2014) Struktur komunitas makrozoobentos di area mangrove Pantai Bukit Batu Kabupaten Bengkalis sebagai modul ekologi hewan di perguruan tinggi / Setyoko. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Setyoko. 2014. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Area Mangrove Pantai Bukit Batu Kabupaten Bengkalis sebagai Modul Ekologi Hewan di Perguruan Tinggi. Tesis Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Fatchur Rohman M.Si (II) Dr. Hadi Suwono M.Si Kata Kunci Struktur Komunitas Makrozoobentos Modul Ekologi Hewan Perairan pantai Bukit Batu kabupaten Bengkalis merupakan kawasan hutan mangrove. Kondisi saat ini area hutan mangrove ada yang belum mengalami kerusakan dan sebagian besar sudah mengalami degradasi akibat dari konversi lahan. Disekitar perairan digunakan sebagai jalur transportasi dan dekat dengan daerah pemukiman pelabuhan dan Industri. Kerusakan hutan mangrove dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan khususnya biota perairan yang berasosiasi dengan mangrove terutama komunitas hewan yang hidup dan menetap di dasar perairan yaitu komunitas makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) komposisi jenis (2) kelimpahan relatif (3) indeks keanekaragaman kemerataan dan dominansi (4) indeks similaritas (5) perbedaan kelimpahan makrozoobentos di stasiun I dan stasiun II (6) hubungan faktor fisiko-kimia perairan terhadap kelimpahan makrozoobentos (7) kondisi kualitas perairan berdasarkan fisiko-kimia (8) mengembangkan hasil penelitian struktur komunitas makrozoobentos sebagai modul ekologi hewan di Perguruan Tinggi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014. Sampel diambil dari 2 stasiun penelitian yakni stasiun I merupakan area mangrove mengalami degradasi dan stasiun II yang merupakan area mangrove belum mengalami degradasi di pantai Bukit Batu kabupaten Bengkalis. Setiap stasiun terdiri atas 50 ulangan. Pengambilan sampel dengan metode Kuadran Transek. Hasil penelitian ini diperoleh (1) komposisi jenis makrozoobentos ditemukan 32 jenis terdiri 21 jenis termasuk filum mollusca 3 jenis filum annelida 7 jenis filum Arthopoda 1 jenis filum Echinodermata. Filum Mollusca meliputi kelas Gastropoda terdiri dari 15 jenis dan kelas Bivalvia terdiri dari 6 jenis filum Annelida diwakili dari kelas Polychaeta terdiri dari 3 jenis filum Arthopoda meliputi kelas Merostomata terdiri dari 1 jenis dan kelas Crustacea terdiri dari 6 jenis filum Echinodermata terdiri kelas Holothuroidea ditemukan 1 jenis (2) kelimpahan relatif (KR) tertinggi jenis Glycera rouxii kelas Polychaeta 62 4% di stasiun I dan kelimpahan relatif (KR) tertinggi jenis Solen dactylus kelas Bivalvia 16 03% di stasiun II (3) indeks keanekaragaman 1 66 Indeks kemerataan 0 58 dan Indeks dominansi 0 40 di stasiun I. Indeks keanekaragaman 2 91 indeks kemerataan 0 88 dan Indeks dominansi 0 07 di stasiun II (4) indeks similaritas 54 7. (5) analisis uji beda kelimpahan makrozoobentos di kedua stasiun disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan (6) analsis regresi liner berganda menunjukan kadar organik signifikan terhadap kelimpahan makrozoobentos di stasiun I dan stasiun II (7) kualitas perairan di area mangrove pantai Bukit Batu mengalami pencemaran logam berat (Pb) (8) pengembangan hasil penelitian struktur komunitas makrozoobentos layak digunakan sebagai modul ekologi hewan di Perguruan Tinggi.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi |
| Depositing User: | library UM |
| Date Deposited: | 15 Jul 2014 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/60457 |
Actions (login required)
 |
View Item |