Biodegradasi dengan isolat bakteri indigen pada limbah tektil sasirangan di Banjarmasin untuk pembuatan booklet bagi masyarakat pengrajin batik / Nurbidayah - Repositori Universitas Negeri Malang

Biodegradasi dengan isolat bakteri indigen pada limbah tektil sasirangan di Banjarmasin untuk pembuatan booklet bagi masyarakat pengrajin batik / Nurbidayah

Nurbidayah (2014) Biodegradasi dengan isolat bakteri indigen pada limbah tektil sasirangan di Banjarmasin untuk pembuatan booklet bagi masyarakat pengrajin batik / Nurbidayah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Nurbidayah. 2014. Biodegradasi Dengan Isolat Bakteri Indigen Pada Limbah Tekstil Sasirangan Di Banjarmasin Untuk Pembuatan Booklet Bagi Masyarakat Pengrajin Batik. Tesis Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Endang Suarsini M.Ked dan Pembimbing (II) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti M.Pd. Kata Kunci Biodegradasi Isolat Bakteri Indigen Limbah Cair Industri Batik Booklet 12288 12288 12288 12288 Limbah cair industri batik merupakan salah satu limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan industri pembuatan batik. Limbah cair industri batik memiliki warna yang gelap pekat dan bau yang menyengat yang disebabkan oleh zat warna batik. Zat warna yang biasa digunakan dalam industri pembuatan batik merupakan zat warna sintetik golongan senyawa azo sehingga limbah cair tersebut sangat berbahaya karena bersifat karsinogenik pada manusia. Sebagian industri masih membuang limbah ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini masih menjadi masalah bagi masyarakat karena terjadi pencemaran di lingkungan sekitar. Oleh sebab itu salah satu alternatif untuk mengatasi pencemaran lingkungan adalah dengan memanfaatkan keberadaan mikrorganisme yang terdapat dalam limbah tersebut. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat yang dikemas dalam bentuk booklet. Tujuan dari penelitian ini ialah (1) memperoleh isolat bakteri indigen dari limbah tekstil Sasirangan (2) menentukan isolat-isolat bakteri indigen yang dapat mendegradasi zat warna dari limbah cair kain batik Sasirangan (3) menentukan isolat bakteri indigen yang paling potensial berasal dari limbah cair kain batik Sasirangan yang mempunyai kemampuan dapat mendegradasi zat warna (4) mengkarakterisasi isolat bakteri indigen yang paling potensial berasal dari limbah cair kain batik Sasirangan yang mempunyai kemampuan dapat mendegradasi zat warna (5) menguji kemampuan kombinasi antara isolat bakteri indigen yang paling potensial dapat mendegradasi zat warna berdasarkan penurunan konsentrasi warna BOD5 COD TSS dan pH dari limbah cair kain batik Sasirangan (6) menguji kemampuan konsorsium bakteri paling potensial dapat mendegradasi zat warna berdasarkan penurunan konsentrasi warna BOD5 COD TSS dan pH dari limbah cair kain batik Sasirangan yang tidak steril (7) mengembangkan hasil penelitian dalam bentuk booklet untuk masyarakat pengrajin kain batik . Metode dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu penelitian tahap I adalah eksperimen dan penelitian tahap II adalah pengembangan. Rancangan penelitian tahap I yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian Tunggal (Anava Tunggal) dan uji lanjut Duncan 5%. Sampel penelitian berupa limbah cair industri kain batik diambil dari tempat penampungan limbah pada home industry batik di Banjarmasin. Rancangan penelitian tahap II yaitu hasil penelitian tahap I dikembangkan untuk penyusunan booklet penyuluhan bagi masyarakat pengrajin batik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ditemukan 7 isolat bakteri indigen berasal dari limbah kain batik Sasirangan dengan kemampuan mendegradasi limbah cair zat warna yang berbeda-beda. Diantara 7 isolat bakteri indigen tersebut 3 isolat bakteri dengan kode B F dan H merupakan isolat yang paling potensial dalam mendegradasi zat warna dan dapat dimanfaatkan dalam uji biodegrdaasi. Ketiga isolat paling potensial tersebut yaitu Bacillus subtilis (kode B) Pseudomonas putida (kode F) dan Staphylococcus aureus (kode H). Pengujian secara invitro pada perlakuan dengan menggunakan konsorsium bakteri BFH merupakan konsorsium bakteri yang memiliki kemampuan mendegradasi limbah cair zat warna paling efisien. Temuan penting dalam penelitian ini yaitu konsorsium bakteri BFH diperlakukan pada limbah yang tidak steril menunjukkan bahwa konsorsium bakteri tersebut selama selang waktu 8 hari mampu menurukan kadar warna sebesar 22 04% BOD5 sebesar 48 14% COD sebesar 41 25% TSS sebesar 49 62% dan pH sebesar 37 89%. Hasil penelitian ini dikembangkan untuk penyusunan booklet penyuluhan bagi masyarakat pengrajin batik yang menggunakan zat warna sintetik yang sama dalam proses pembuatannya dan sulit terdegradasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Jul 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60437

Actions (login required)

View Item View Item