Pengaruh model pembelajaran inkuiri terstruktur dan siklus belajar 5E terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMP di Kota Malang mata pelajaran IPA-Biologi pada kemampuan akademik berbeda / Tri Asih Wahyu Hartati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terstruktur dan siklus belajar 5E terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMP di Kota Malang mata pelajaran IPA-Biologi pada kemampuan akademik berbeda / Tri Asih Wahyu Hartati

Hartati , Tri Asih Wahyu (2014) Pengaruh model pembelajaran inkuiri terstruktur dan siklus belajar 5E terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMP di Kota Malang mata pelajaran IPA-Biologi pada kemampuan akademik berbeda / Tri Asih Wahyu Hartati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hartati Tri Asih Wahyu. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dan Siklus Belajar 5E terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII SMPN di Kota Malang Matapelajaran IPA-Biologi pada Kemampuan Akademik Berbeda. Tesis Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. A. D. Corebima M.Pd (II) Dr. Hadi Suwono M. Si. Kata kunci inkuiri terstruktur siklus belajar 5E kemampuan akademik keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif. Kondisi pembelajaran Biologi di beberapa SMPN di Kota Malang yaitu SMPN 1 Malang dan SMPN 11 Malang masih tergolong pembelajaran yang konvensional dan belum ada guru Biologi yang memberdayakan keterampilan proses sains melalui pelaksanaan model pembelajaran secara terus menerus dan sistematis sehingga keterampilan proses sains siswa masih tergolong rendah. Semua guru Biologi juga mengaku bahwa mereka hanya melakukan evaluasi sampai pada tingkat C3 dan itu pun tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan yang bertingkat C3. Kenyataan ini terjadi pada SMP yang memiliki input siswa berkemampuan akademik tinggi maupun akademik rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terstruktur dan Siklus Belajar 5E dan kemampuan akademik terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa Kelas VIII SMPN di Kota Malang serta interaksi model pembelajaran dan kemampuan akademik. Jenis penelitian yaitu Penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang terdiri atas tiga macam yaitu model inkuri terstruktur model pembelajaran siklus belajar 5E dan model pembelajaran Konvensional dan kemampuan akademik yang terdiri atas kemampuan akademik tinggi dan kemampuan akademik rendah. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data melalui hasil pre tes yang dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran dan pos tes yang dilakukan setelah penerapan model pembelajaran yang diukur dengan menggunakan rubrik untuk mengetahui keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran dan kemampuan akademik serta interaksinya terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa. Model pembelajaran siklus belajar 5E dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa 23 81% lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran Inkuiri terstruktur. Hal yang sama juga terjadi pada hasil belajar kognitif siswa yaitu penerapan model pembelajaran siklus belajar 5E dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa 11 94% lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran inkuiri terstruktur. Kemampuan akademik juga berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar kognitif siswa. Siswa yang berkemampuan akademik tinggi memiliki rerata nilai keterampilan proses sains yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan akademik rendah. Interaksi model pembelajaran dan kemampuan akademik juga berpengaruh terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa. Siswa berkemampuana akademik tinggi yang diajar dengan model pembelajaran siklus belajar 5E dan inkuiri terstruktur memiliki nilai keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif yang tidak berbeda secara signifikan. Artinya model pembelajaran siklus belajar 5E dan inkuiri terstruktur memiliki potensi yang sama besar dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar kognitif siswa berkemampuan akademik tinggi sedangkan siswa yang berkemampuan akademik rendah yang diajar dengan model pembelajaran siklus belajar 5E memiliki nilai keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif yang berbeda nyata dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran siklus belajar 5E dan inkuiri terstruktur memiliki potensi yang sama dalam meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa berkemampuan akademik tinggi pada matapelajaran Biologi. Siswa berkemampuan akademik rendah akan lebih baik jika diajarkan dengan model pembelajaran siklus belajar 5E karena telah terbukti mampu mensejajarkan keterampilan proses sains dan hasil belaajr kognitif dengan siswa berkemampuan akademik tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis menyarankan hal berikut ini. (1) Bagi guru (a) pada waktu proses belajar mengajar guru yang mengajar di sekolah yang memiliki siswa berkemampuan akademik tinggi diharapkan menggunakan model pembelajaran siklus belajar 5E dan inkuiri terstruktur karena telah terbukti keberhasilannya untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa (b) guru yang mengajar pada sekolah yang memiliki siswa berkemampuan akademik rendah sebaiknya menggunakan model siklus belajar 5E karena telah terbukti keberhasilannya untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa. Selain itu guru harus mengawali pembelajaran dengan membangkitkan minat dan memfokuskan perhatian siswa di awal pembelajaran seperti fase engagement pada siklus belajar 5E agar pembelajaran lebih efektif meskipun menggunakan model pembelajaran yang lain. (2) Bagi peneliti lain Jika ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan inkuiri sebaiknya pemilihan tingkatan inkuiri disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa agar hasil yang didapatkan sesuai.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 26 Jun 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60421

Actions (login required)

View Item View Item