Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal pesisir utara dan selatan Jawa Timur dengan penanda mikrosatelit untuk pengembangan media interaktif materi keanekaragaman hayati SMA / Laily Isnaini Rahmawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal pesisir utara dan selatan Jawa Timur dengan penanda mikrosatelit untuk pengembangan media interaktif materi keanekaragaman hayati SMA / Laily Isnaini Rahmawati

Rahmawati, Laily Isnaini (2013) Identifikasi variasi genetik kerbau (Bubalus bubalis) lokal pesisir utara dan selatan Jawa Timur dengan penanda mikrosatelit untuk pengembangan media interaktif materi keanekaragaman hayati SMA / Laily Isnaini Rahmawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci variasi genetik Bubalus bubalis mikrosatelit media pembelajaran. Kerbau merupakan salah satu hewan yang populasinya mulai berkurang dan dianggap perlu untuk dilestarikan. Menurunnya populasi kerbau saat ini juga akan mempengaruhi kekayaan plasma nutfah di negara kita. Pengetahuan dari tingkat keragaman genetik juga dapat menyediakan bahan dasar untuk keputusan dalam konservasi serta menjaga dan memanfaatkan ternak kerbau sebagai kekayaan bangsa. Salah satu cara yang digunakan untuk meneliti tentang keragaman genetik pada ternak kerbau ini adalah dengan melihat variasi genetik kerbau. Variasi genetik sangat diperlukan dalam usaha pemuliaan ternak. Pengungkapan variasi genetik kerbau di Indonesia merupakan strategi awal dari konservasi yang bertujuan untuk meningkatkan kembali populasi kerbau di wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang belum diketahui biodiversitas variasi genetik kerbau adalah di wilayah pesisir utara Jawa Timur yang diwakili oleh Kabupaten Tuban dan wilayah pesisir selatan Jawa Timur yang diwakili oleh Kabupaten Pacitan. Penanda genetik yang digunakan untuk melihat variasi genetik adalah penanda mikrosatelit. Materi yang dianggap belum cukup memiliki ketersediaan media pembelajaran yang baik adalah materi keanekaragaman hayati di SMA. Alasan inilah perlunya penelitian untuk merancang suatu pengembangan media interaktif dalam materi keanekaragaman hayati ini dilakukan sehingga diharapkan materi ini dapat dipahami dengan baik dan lebih menyenangkan bagi peserta didik khususnya di tingkat SMA. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pemetaan genetik kerbau local (Bubalus bubalis) yang ada di dari wilayah pesisir utara dan pesisir selatan (2) menjelaskan variasi fenotip kerbau lokal dari wilayah pesisir utara dan pesisir selatan Jawa Timur sebagai acuan dalam konservasi (3) menghasilkan media interaktif untuk pembelajaran keanekaragaman hayati berdasarkan hasil penelitian identifikasi variasi genetik kerbau berbasis mikrosatelit. Pengamatan pola variasi genetik dilakukan mulai tahapan isolasi DNA yang dilanjutkan dengan elektroforesis dengan menggunakan gel agarose kemudian dilakukan PCR dengan menggunakan primer INRA32 dan HEL09 dan dilanjutkan dengan elektroforesis gel poliakrilamid. Hasil yang didapatkan dari elektoforesis gel ini didapatkan band yang kemudian dianalisis dengan menggunakan program GENEPOP ver. 3.1d. Berdasarkan hasil penelitian diidentifikasi perbedaan ciri fenotip pada dua populasi kerbau dari pesisir utara dan selatan Jawa Timur yang meliputi lingkar dada tinggi badan panjang badan ukuran kepala panjang leher dan panjang ekor sedangkan ciri fenotip yang meliputi bentuk tubuh warna tubuh dan warna mata memiliki pola yang sama pada kedua populasi kerbau tersebut. Ditemukan variasi genetik pada kedua populasi kerbau dari pesisir utara dan pesisir selatan Jawa Timur yang meliputi frekuensi alel heterozigositas dan Polymorphism Information Content (PIC). Hasil analisis menunjukkan nilai frekuensi alel dari kedua lokus mikrosatelit yaitu HEL09 dan INRA032 menunjukkan bahwa populasi Tuban dengan lokus INRA032 lebih tinggi dibandingkan populasi Pacitan yaitu berkisar antara 0 06% sampai 0 25% sedangkan untuk populasi Pacitan berkisar antara 0 19% sampai 0 31%. Nilai rataan heterozigositas hasil pengamatan pada kedua lokus mikrosatelit yaitu HEL09 dan INRA032 pada populasi pertama sebesar 69% sedangkan untuk populasi kedua sebesar 56 2%. Nilai PIC (Polymorphism Information Content) paling tinggi pada kedua populasi diperoleh dari lokus INRA032 sebesar 0 78% sedangkan HEL09 sebesar 0 29%. Dari hasil ini lokus mikrosatelit yang paling informatif untuk menggambarkan keanekaragaman genetik pada kedua populasi kerbau dari pesisir utara Jawa Timur dan pesisir selatan Jawa Timur adalah lokus INRA032. Pola genotip yang diamati tidak memiliki hubungan secara langsung dengan ekspresi fenotip karena ciri-ciri fenotip yang diamati tidak menggambarkan adanya keterkaitan dengan pola genotip. Hal ini dapat dipahami karena alel dalam lokus yang diamati tidak mengekspresikan ciri fenotip yang diamati. Untuk mempelajari hubungan gen dan ekspresi fenotip dipelajari dalam kajian QTL (Quantitative Trait Loci). Hasil penelitian mulai dari isolasi DNA elektroforesis agarose PCR dan elektroforesis poliakrilamid dapat dikembangkan menjadi media interaktif untuk membelajarkan materi keanekaragaman hayati. Hasil analisis dari validasi ahli materi dan ahli media pembelajaran menyatakan bahwa media interaktif keanekaragaman hayati ini layak untuk digunakan sebagai fasilitas pendukung dalam pembelajaran materi keanekaragaman hayati untuk jenjang pendidikan SMA.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Aug 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60400

Actions (login required)

View Item View Item