Identifikasi variasi genetik kerbau lokal (Bubalus bubalis) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat berbasis mikrosatelit sebagai bahan ajar mata kuliah genetika / Akhmad Sukri - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi variasi genetik kerbau lokal (Bubalus bubalis) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat berbasis mikrosatelit sebagai bahan ajar mata kuliah genetika / Akhmad Sukri

Sukri, Akhmad (2011) Identifikasi variasi genetik kerbau lokal (Bubalus bubalis) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat berbasis mikrosatelit sebagai bahan ajar mata kuliah genetika / Akhmad Sukri. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tesis Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. agr. Mohamad Amin S.Pd. M.Si. dan Pembimbing (II) Dr. Abdul Gofur M.Si. Kata kunci variasi genetik Bubalus bubalis mikrosatelit bahan ajar. Kabupaten Lombok Tengah merupakan wilayah di pulau Lombok yang memiliki populasi kerbau paling banyak yaitu 18.525 ekor kerbau pada tahun 2008. Pemanfaatan ternak kerbau di Lombok Tengah selain untuk memenuhi kebutuhan daging secara lokal juga untuk kebutuhan regional khususnya di Nusa Tenggara Barat yang semakin meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik Lombok Tengah pada tahun 2008 menunjukkan sebanyak 2.403 ekor kerbau telah dipotong untuk kebutuhan konsumsi. Selain itu pemanfaatan ternak kerbau di NTB juga digunakan untuk kebutuhan ekspor yaitu ke Timor Leste yang dimulai pada tahun 2001 dengan mengekspor kerbau bibit sebanyak 2.485 ekor. Pendayagunaan tersebut dikhawatirkan akan mengurangi kualitas dan jumlah populasi kerbau di Lombok Tengah sehingga perlu dilakukan upaya pelestarian plasma nutfah kerbau lokal. Dalam upaya pelestarian dan pembibitan kerbau lokal maka perlu dilakukan identifikasi variasi genetik. Salah satu penanda molekuler yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan identifikasi genetik adalah mikrosatelit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) variasi fenotip kerbau lokal di Lombok Tengah (2) variasi genotip berbasis Mikrosatelit kerbau lokal di Lombok Tengah (3) bagaimanakah hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan ajar mata kuliah genetika di IKIP Mataram. Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan isolasi DNA dari darah kerbau dilanjutkan dengan elektroforesis dengan menggunakan gel agarose untuk mendeteksi DNA hasil isolasi. Setelah DNA diperoleh selanjutnya dilakukan proses PCR menggunakan primer mikrosatelit kemudian elektroforesis gel poliakrilamid. Dari elektoforesis gel poliakrilamid ini didapatkan pita-pita yang merupakan alel dari lokus mikrosatelit yang kemudian dianalisis dengan menggunakan GENEPOP ver 3.1. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) terdapat perbedaan ciri fenotip pada dua populasi kerbau Lombok Tengah yang meliputi panjang kepala panjang leher panjang ekor panjang tanduk panjang kaki dan lingkar badan sedangkan ciri fenotip yang meliputi bentuk tubuh warna tubuh warna mata dan bentuk tanduk memiliki pola yang sama pada kedua populasi kerbau Lombok Tengah (2) terdapat variasi genetik pada kedua populasi kerbau Lombok Tengah yang meliputi frekuensi alel heterozigositas dan Polymorphism Information Content (PIC) (3) nilai frekuensi alel dari keempat lokus mikrosatelit yaitu HEL09 INRA023 INRA032 dan ILSTS005 pada populasi kedua lebih tinggi dibandingkan populasi pertama kerbau Lombok Tengah yaitu berkisar antara 0 14 sampai 0 86 sedangkan untuk populasi pertama berkisar antara 0 19 sampai 0 81 (4) nilai rataan heterozigositas hasil pengamatan pada keempat lokus mikrosatelit yaitu HEL09 INRA023 INRA032 dan ILSTS005 pada populasi pertama lebih tinggi dibandingkan populasi kedua yaitu sebesar 78 12% sedangkan untuk populasi kedua sebesar 59 52% (5) Nilai PIC (Polymorphism Information Content) paling tinggi pada kedua populasi diperoleh dari lokus INRA032 sebesar 0 38 diikuti oleh lokus INRA023 sebesar 0 35 lokus ILSTS005 sebesar 0 31 dan lokus HEL09 sebesar 0 24. Dari hasil ini lokus mikrosatelit yang paling informatif untuk menggambarkan keanekaragaman genetik pada kedua populasi kerbau Lombok Tengah adalah lokus INRA032 (6) dari hasil penelitian ini dapat disusun sebuah bahan ajar dalam bentuk modul yang dapat digunakan untuk perkuliahan genetika Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan (1) hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah setempat sebagai informasi awal variasi fenotip dan genotip kerbau lokal Nusa Tenggara Barat dari wilayah Lombok Tengah sebagai acuan dalam konservasi sehingga memudahkan dalam upaya pelestarian dan pembibitan kerbau lokal. (2) bahan ajar yang telah disusun dalam bentuk modul dapat dijadikan sebagai bahan ajar mata kuliah genetika untuk mahasiswa jurusan biologi secara umum.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 21 Sep 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60328

Actions (login required)

View Item View Item