Tuapattinaya, Prelly M.J. (2010) Struktur komunitas lamun (Seagrass) pada perairan pantai serta implikasinya bagi pembelajaran masyarakat Desa Suli Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah / Prelly M.J. Tuapattinaya. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci struktur komunitas lamun pembelajaran masyarakat. Lamun adalah kelompok tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji tertutup (Angiospermae) berkeping tunggal (monokotil) dan mempunyai akar rimpang daun bunga dan buah serta mampu hidup secara permanen di bawah permukaan air laut. Kehadiran jenis tumbuhan lamun pada suatu lingkungan perairan sangat dipengaruhi oleh faktor biologis fisika dan kimia lingkungan perairan dan penyebarannya hampir di seluruh zona intertidal dan zona subtidal sepanjang masih dapat dijangkau oleh cahaya matahari. Lamun sangat bermanfaat baik secara ekologis maupun ekonomis. Perairan pantai desa Suli memiliki topografi pantai yang landai dengan padang lamun yang cukup luas Struktur Komunitas lamun pada perairan pantai desa Suli belum diungkapkan. Untuk mengungkapkan hal tersebut penelitian tentang struktur komunitas lamun (seagrass) pada perairan pantai serta implikasinya bagi pembelajaran masyarakat Desa Suli Kabupaten Maluku Tengah telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2010. Daerah yang ditetapkan sebagai lokasi pengambilan data adalah Perairan pantai Desa suli Kabupaten Maluku Tengah pada Zona intertidal (stasiun I) dan Zona subtidal (stasiun II). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode transek. Macam analisis yang digunakan antara lain analisis deskriptif yang terkait dengan parameter keanekaragaman untuk mengetahui hubungan antara indeks keanekaragaman kemerataan dan kekayaan lamun dengan faktor fisik kimia lingkungan digunakam ANAREG sedangkan untuk melihat perbedaan keanekargaman kemerataan dan kekayaan lamun pada kedua stasiun penelitian di perairan pantai Desa suli digunakan uji-t Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) kondisi fisika-kimia lingkungan (suhu salinitas pH dan tingkat kecerahan air laut) dan jenis-jenis lamun (2) Perbedaan indeks keanekaragaman kemerataan dan kekayaan lamun (3) hubungan faktor fisika-kimia lingkungan (suhu salinitas pH dan tingkat kecerahan air laut) dengan indeks keanekaragaman kemerataan dan kekayaan lamun dan (4) implikasi dari hasil penelitian ini akan dikemas dalam bentuk leaflet untuk disebarkan kepada masyarakat Desa Suli. Hasil penelitian menunjukan bahwa lamun yang ditemukan pada zona intertidal sebanyak 7 jenis dan zona subtidal sebanyak 6 jenis. Kondisi fisika kimia lingkungan perairan berdasarkan hasil pengukuran menunjukan bahwa suhu air laut di perairan pantai Desa Suli berkisar antara 30-270C salinitas air laut berkisar antara 29-33 /oo pH air laut berkisar antara 7 - 8 sedangkan kisaran tingkat kecerahan air laut adalah 0 5 - 1 6m. Indeks keanekaragaman jenis Lamun pada zona intertidal sebesar 1 45 pada zona subtidal sebesar 1 22. Indeks kemerataan dan kekayaan lamun di perairan pantai Desa Suli pada zona intertidal sebesar 0 75 dan 0 04 sedangkan pada zona subtidal sebesar 0 68 dan 0 08. Formasi padang lamun di perairan pantai Desa Suli dibentuk oleh formasi Potamogetona- Hydrocharitaceae pada zona middle dekat upper (bagian depan) dan zona middle dekat lower (bagian tengah) sedangkan Hydrocharita-Hydrocharitaceae membentuk formasi pada lower intertidal (bagian belakang). Hasil Analisis regresi menunjukkan secara simultan ada hubungan yang signifikan antara faktor fisika-kimia lingkungan (suhu salinitas pH dan tingkat kecerahan air laut) dengan keanekaragaman kemerataan dan kekayaan Lamun di perairan pantai Desa Suli Kabupaten Maluku Tengah. Hasil Analisis uji-t menunjukan ada perbedaan yang signifikan indeks keanekaragaman dan kemerataan lamun pada Zona intertidal dan zona subtidal di perairan pantai Desa Suli sedangkan untuk indeks kekayaan tidak ada perbedaan yang signifikan antara zona intertidal dan subtidal. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu disarankan beberapa hal antara lain (1) perlu dilakukan kajian yang lebih spesifik dan berkesinambungan terkait dengan pertumbuhan populasi lamun dan hubungannya dengan faktor-faktor biologi dan fisika lainnya seperti kadar nutrien kadar fosfat oksigen terlarut kecepatan arus kedalaman substrat dll sebagai upaya untuk memonitoring populasi lamun di perairan pantai Desa Suli sehingga dapat dikembangkan format pengembangan wilayah yang memperhatikan karakteristik potensi padang lamun (2) perlu dilakukan upaya pembelajaran masyarakat wilayah pesisir secara berkesinambungan sehingga akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang fungsi dan peran padang lamun sekaligus juga mengurangi perilaku masyarakat yang dapat berdampak pada kerusakan ekosistem padang lamun (3) Perlu dilakukan upaya konservasi terhadap populasi lamun dengan mengoptimalkan fungsi local wisdom (kearifan lokal) berupa penerapan sistem sasi dalam rangka menjaga kelestarian sumberdaya hayati.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 31 Aug 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/60302 |
Actions (login required)
View Item |