Khairunnisa (2010) Analisis keragaman genetik kerbau rawa Kalimantan berbasis RFLP-DNA (Restriction Fragment Lenght Polymorphisms-DNA) sebagai sumber belajar di Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi di Kalimantan Selatan / Khairunnisa. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Khairunnisa. 2009. Analisis Keragaman Genetik Kerbau Rawa Kalimantan Berbasis Restriction Fragment Length Polymorphisms-DNA (RFLP-DNA) sebagai Sumber Belajar di Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi di Kalimantan Selatan. Tesis Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Agr. Mohammad Amin S.Pd. M.Si (II) Dr. Abdul Gofur M.Si Kata kunci Keragaman genetik Kerbau Rawa Kalimantan RFLP-DNA Kerbau rawa Kalimantan merupakan fauna endemik sebagai plasma nutfah di Kalimantan Selatan (Kalsel). Kerbau ini tersebar di beberapa daerah rawa. Sebagai plasma nutfah populasi kerbau ini perlu dijaga dan dilestarikan. Sayangnya selama ini hanya dilakukan pendataan keragaman fenotip saja belum ada genetik untuk mengetahui tingkat keragaman genetik yang bisa memperbaiki mutu genetiknya. Salah satu teknik molekuler untuk analisis keragaman genetik ini adalah RFLP-DNA. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui keragaman fenotip kerbau rawa Kalimantan di beberapa daerah rawa di Kalimantan selatan (2) mengetahui keragaman genetik berbasis RFLP-DNA kerbau rawa Kalimantan di beberapa daerah rawa di Kalimantan selatan (3) mengetahui implikasi hasil penelitian ini sebagai sumber belajar di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi di Kalimantan selatan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif untuk mengungkap keragaman fenotip dan keragaman genetik kerbau rawa Kalimantan melalui analisis DNA dengan teknik RFLP-DNA. Data keragaman fenotip yang dikaji berupa data pengamatan dan pengukuran fenotip sedangkan keragaman genetik dilihat dari variasi jumlah dan ukuran fragmen proporsi lokus polimorfik frekuensi alel serta kekerabatan (jarak genetik) diantara individu-individu dari beberapa populasi yang diambil menggunakan software Multi Variate Statistical Package (MVSP) yang ditampilkan dalam bentuk dendogram menggunakan metode Unweighted Pair Group Methode with Arithmatic Average (UPGMA). Penelitian dilakukan di Laboratorium Universitas Negeri Malang laboratorium biotek Universitas Muhammadiyah Malang dan laboratorium biologi molekuler Universitas Brawijaya Malang pada bulan Juni sampai Desember 2008. Hasil analisis data keragaman fenotip berdasarkan pengukuran dengan parameter lingkar badan ukuran kepala panjang leher panjang ekor panjang tanduk panjang kaki dan panjang tubuh total menunjukkan dari 7 sampel yang dianalisis terdapat variasi ukuran namun tidak berbeda jauh. Begitupula data pengamatan fenotip berdasarkan parameter yang diamati seperti bentuk tubuh warna tubuh warna mata bentuk ekor dan bentuk tanduk menunjukkan adanya variasi yang cukup terlihat pada warna tubuh dan bentuk tanduk sedangkan parameter lainnya tidak jauh berbeda. Selanjutnya untuk data genetik terdapat keragaman genetik kerbau rawa Kalimantan pada tiga populasi yang diambil yaitu Awayan Telaga Selaba dan Sungai Buluh. Keragaman ini ditunjukkan oleh (1) adanya variasi ukuran fragmen DNA dengan menggunakan enzim HaeIII total variasi fragmen adalah 31 sedangkan PstI iv 38 (2) nilai lokus polimorfik tertinggi pada restriksi menggunakan HaeIII adalah 0 60 pada populasi Awayan dan terendah adalah 0 33 pada populasi Telaga Selaba. Sedangkan pada restriksi menggunakan enzim PstI proporsi lokus polimorfik tertinggi senilai 0 85 pada populasi Telaga Selaba dan terendah pada populasi Sungai Buluh yaitu 0 33. (3) Nilai frekuensi alel juga menunjukkan adanya polimorfisme relatif tinggi pada tiga populasi karena prosentase frekuensi alel baik menggunakan HaeIII maupun PstI nilainya ada berkisar 50% (4) data kekerabatan pada masing- masing individu baik menggunakan gabungan enzim HaeIII dan PstI menunjukkan adanya hubungan kekerabatan pada tiga populasi. Jarak genetik tertinggi dengan nilai similaritas 0 457 anatar sampel K4 dari populasi Telaga Selaba dan K5 dari Sungai Buluh. Jarak genetik terendah dari kekerabatan seluruh populasi dengan nilai 0 196. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan (1) Perlunya manajemen pemeliharaan kerbau rawa Kalimantan termasuk sistem perkawinannya agar diperoleh mutu genetik yang berkualitas dan tidak meningkatnya individu-individu homozigot yang bisa menurunkan perfomansi kerbau dan rentan penyakit. Hal ini karena walaupun data keragaman genetik yang diperoleh masih tinggi namun mekanisme inbreeding di lapanagan masih tinggi (2) Untuk menganalisis keragaman genetik kerbau rawa Kalimantan sebaiknya digunaan enzim HaeIII sebab rentangan variasi lebih tinggi jika dibandingkan enzim PstI (3) Untuk memperoleh akurasi yang lebih tinggi dari data keragaman genetik kerbau rawa Kalimantan sebaiknya diambil jumlah sampel yang lebih besar pada masing-masing populasi bahkan kalau perlu jumlah populasinya ditambah (4) Sebaiknya dilakukan teknik analisis keragaman yang lebih tinggi sampai tataran gen tertentu misalnya teknik PCR-RFLP menggunakan gen pertumbuhan (growth hormone) agar diperoleh akurasi data genetik yang tinggi dan bisa dikaitkan lebih jauh dengan keragaman fenotipnya (5) Implementasi hasil penelitian berupa modul pembelajaran untuk SMA dan modul praktikum untuk perguruan tinggi sebagiknya diuji cobakan ke SMA dan PT agar bisa diketahui efektifitas dan responnya terhadap modul tersebut
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 22 Feb 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/60275 |
Actions (login required)
View Item |