Hubungan antara faktor fisik-kimia lingkungan dengan keanekaragaman dan pola distribusi echinodermata pada daerah pasang surut Kabupaten Seram bagian barat sebagai sumber pembelajaran ekologi kelautan / Dominggus Rumahlatu - Repositori Universitas Negeri Malang

Hubungan antara faktor fisik-kimia lingkungan dengan keanekaragaman dan pola distribusi echinodermata pada daerah pasang surut Kabupaten Seram bagian barat sebagai sumber pembelajaran ekologi kelautan / Dominggus Rumahlatu

Dominggus Rumahlatu (2009) Hubungan antara faktor fisik-kimia lingkungan dengan keanekaragaman dan pola distribusi echinodermata pada daerah pasang surut Kabupaten Seram bagian barat sebagai sumber pembelajaran ekologi kelautan / Dominggus Rumahlatu. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Maluku sea is richest with its natural resources have been exploited by many people. The sea resources whish common use by mollucans is sea biota in zone intertidal. The sea biotas are like fish shrimp holothuria and molusca. The use of these sea resources is not balance with the conservation of sea environment. These effects can decrease the quality of sea resource. One of the sea resources is echinodermata. This sea resource is decreased because all the mollucans catch them without consedering their age and size (over fishing). Therefore its important to conduct future research to see condition in order to survive its communities. This study was conducted from April through Agustus 2007. Location for data collection was the village of Kairatu Kairatu District which has a rocky mud subsrate area as stasion I and the village of Lokki West Seram District which has a sandy coral substrate area as stasion II. The study aimed at (1) examining the environmental physic-chemical factors (temperature salinity and pH) (2) inventorying types of echinodermata (3) finding out the index of the diversity of echinodermata (4) finding out distribution patterns of echinodermata (5) analyzing the relationships between environmental physic-chemical factors with the diversity of echinodermata (6) analyzing the relationships between environmental physic-chemical factors with distribution patterns of echinodermata (7) analyzing diversity difference of echinodermata in a rocky mud subsrate area and in a sandy coral substrate area (8) analyzing difference of distribution patterns of echinodermata in a rocky mud subsrate area and in a sandy coral substrate area (9) preparing guidance of practicum for students taking marine ecology class for both lab practices and field practices. The study found that environmental physic-chemical conditions in both rocky mud subsrate area and sandy coral substrate area were not very different. Average temperature of the rocky mud subsrate area was found between 31 57-33 01 oC and that of the sandy coral substrate area was found to be between 30 31-32 99 oC. Salinity average was between 32 94-33 94%0 for the rocky mud subsrate area and that of the sandy coral substrate area was between 33 72-34 16%0. pH average for the rocky mud subsrate area was between 7 70-7 99 and that of the sandy coral substrate area was between 7 90-7 99. Types of echinodermata found in the rocky mud subsrate area were 12 and those of the sandy coral substrate area were 3 classes 6 orders 6 families and 9 genera with a total of 498 individuals in the sandy coral substrate area 17 types were found comprising 4 classes 7 orders 10 families and 13 genera with a total of 583 individuals. Diversity index of types of echinodermata in each plot was different. The general diversity index at the rocky mud subsrate and for the sandy coral subsrate area was 2 049 and 2 399. There were different patterns of distributions. In the rocky mud subsrate area there were 11 types found in clusters. One species was evenly spread in the sandy coral substrate area 16 types were found in clusters. in the meantime one species was evenly spread. Regression analysis found out that there was a significant relationship between environmental physi-chemical factors with diversity index for these types P. lincki D. setosum E. calamari A. radiata S. purpuratus and H. nobilis. There was no significant relationships for these jenis C. novaeguinea A. vulgaris H. atra C. violacea H. vagabunda and B. marmorata in the rocky mud subsrate area in the sandy coral substrate area on the other hand there was a significant relationships between environmental physic-chemical factors with diversity for these types O. ophiura L. laevigata L. multifora A. typicus C. novaeguinea P. nodusus D. setosum E. calamari S. purpuratus H. atra H. vagabunda and B. marmorata. there was no significant relationships however for these types jenis O. aculeafa A. vulgaris A. radiata C. violacea and H. nobilis. Regression analysis also showed that there was a significant relationship between environmental physic-chemical factors with distribution patterns for Strongylecentrotus purpuratus while there was no significant relationships between environmental physic-chemical factors with distribution patterns for Culcita novaeguinea Protoreaster nodusus Deadema setosum Echinothrix calamari Astropyga radiata Holothuria atra Chiridota violacea Holothuria vagabunda and Bohadschia marmorata in rocky mud subsrate area. In the sandy coral substrate area there was a significant relationship between environmental physic-chemical factors with distribution patterns in the 17 types of echinodermata found. ANOVA analysis showed that there was a significant difference in diversity index of echinodermata in the rocky mud subsrate area and in the sandy coral substrate area. Substrates made a difference in the existence of echinodermata in a habitat. There was a tendency that presence of the various kinds of echinodermata were very related to ecological conditions of a marine habitat. ANOVA analysis also indicated that there was no different distribution patterns of echinodermata in the rocky mud subsrate area and the sandy coral substrate area. This was presumably caused by the difference of distribution patterns of each type. Besides there were other influencing factors such as level of physiological stress availability of food sources and topographical differences between the two sites. Perairan Maluku yang kaya akan sumberdaya hayati laut sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sumberdaya laut yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Maluku adalah biota laut yang hidup di perairan pantai terutama di daerah pasang surut (zone intertidal). Biota laut yang dimanfaatkan masyarakaat di daerah ini antara lain berbagai ikan udang lobster teripang dan bia manis. Pemanfaatan sumberdaya laut yang tidak diimbangi dengan pelestarian lingkungan laut akan membawa dampak buruk bagi penurunan kualitas sumberdaya laut. Salah satu sumberdaya laut yang mengalami penurunan reproduksi adalah Echinodermata disebabkan karena kebiasaan masyarakat dalam melakukan penangkapan secara terus-menerus dengan tidak memperhatikan umur dan besarnya ukuran Echinodermata yang akan ditangkap (over fishing) sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melihat kondisi sumberdaya Echinodermata supaya tidak berkurang di waktu yang akan datang. Penelitian tentang hubungan antara faktor fisik kimia lingkungan dengan keanekaragaman dan pola distribusi Echinodermata pada daerah pasang surut Kabupaten Seram Bagian Barat sebagai sumber pembelajaran ekologi kelautan telah dilakukan sejak April sampai Agustus 2007. Daerah yang ditetapkan sebagai lokasi pengambilan data adalah desa Kairatu dengan pantai yang memiliki substrat lumpur berbatu sebagai stasion I serta desa Lokki dengan pantai yang memiliki substrat pasir berkarang sebagai stasion II. Tujuan penelitian ini yaitu untuk (1) meneliti kondisi fisik kimia lingkungan (suhu salinitas dan pH) (2) menginventarisasi jenis Echinodermata (3) mengetahui indeks keanekaragaman Echinodermata (4) mengetahui pola distribusi Echinodermata (5) menganalisis hubungan antara faktor fisik-kimia lingkungan dengan keanekaragaman Echino-dermata (6) menganalisis hubungan antara faktor fisik kimia lingkungan dengan pola distribusi Echinodermata (7) menganalisis perbedaan keanekaragaman Echinodermata pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu dan pasir berkarang (8) menganalisis perbedaan pola distribusi Echinodermata pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu dan pasir berkarang (9) menyusun petunjuk praktikum matakuliah ekologi kelautan untuk kegiatan praktikum di laboratorium dan di lapangan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan jenis analisis regresi (ANAREG) dan ANAVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi fisik kimia lingkungan pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu dan pasir berkarang tidak jauh berbeda. Rata-rata suhu berkisar antara 31 57-33 01 oC dan 30 31-32 99 oC salinitas berkisar antara 32 94-33 94%0 dan 33 72-34 16%0 pH berkisar antara 7 70-7 99 dan 7 90-7 99. Echinodermata yang ditemukan pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu adalah 12 jenis terdiri dari 3 kelas 6 ordo 6 famili dan 9 genus dengan jumlah keseluruhan 498 individu. Sedangkan pada kawasan pantai dengan substrat pasir berkarang ditemukan 17 jenis terdiri dari 4 kelas 7 ordo 10 famili dan 13 genus dengan jumlah keseluruhan 583 individu. Indeks keanekaragaman jenis Echinodermata secara umum pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu dan pasir berkarang sebesar 2 049 dan 2 399. Pola distribusi Echinodermata menunjukan tipe pola penyebaran yang berbeda. Pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu menunjukan 11 jenis yang pola sebarannya mengelompok sedangkan 1 jenis yang pola sebarannya merata. Sebaliknya pola sebaran jenis Echinodermata pada kawasan pantai dengan substrat pasir berkarang menunjukan 16 jenis yang pola sebarannya mengelompok sedangkan 1 jenis yang pola sebarannya merata. Analisis regresi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor fisik kimia lingkungan dengan indeks keanekaragaman jenis P. lincki D. setosum E. calamari A. radiata S. purpuratus dan H. nobilis. Sebaliknya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor fisik-kimia lingkungan dengan keanekaragaman Echinodermata jenis C. novaeguinea A. vulgaris H. atra C. violacea H. vagabunda dan B. marmorata pada kawasan pantai dengan substrat lumpur. Sedangkan pada kawasan pantai substrat pasir berkarang terdapat hubungan yang signifikan antara faktor fisik kimia lingkungan dengan indeks keanekaragaman Echinodermata jenis O. ophiura L. laevigata L. multifora A. typicus C. novaeguinea P. nodusus D. setosum E. calamari S. purpuratus H. atra H. vagabunda dan B. marmorata. Sebaliknya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor fisik-kimia lingkungan dengan keaneka-ragaman Echinodermata jenis O. aculeafa A. vulgaris A. radiata C. violacea dan H. nobilis. Analisis regresi juga menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor fisik kimia lingkungan dengan pola distribusi Echino-dermata jenis Strongylecentrotus purpuratus. Sebaliknya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fisik-kimia lingkungan dengan pola distribusi Echino-dermata jenis C. novaeguinea P. nodusus D. setosum E. calamari A. radiata H. atra C. violacea H. vagabunda dan B. marmorata pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu. Sedangkan pada kawasan pantai dengan substrat pasir berkarang tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor fisik kimia lingkungan dengan pola distribusi ke-17 jenis Echinodermata yang ditemukan. Analisis varians menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan indeks keanekaragaman Echinodermata pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu dan pasir berkarang. Penyebab perbedaan yang signifikan indeks keanekaragaman disebabkan oleh substrat yang berbeda sehingga mem-pengaruhi kehadiran Echinodermata pada suatu habitat. Analisis varians juga menunjukan hasil bahwa tidak ada perbedaan pola distribusi Echinodermata pada kawasan pantai dengan substrat lumpur berbatu dan pasir berkarang di daerah pasang surut Kabupaten Seram Bagian Barat. Penyebab perbedaan yang tidak signifikan disebabkan karena pola distribusi dari hasil masing masing jenis Echinodermata tersebut berbeda satu dengan yang lainnya. Selain itu adanya faktor lain seperti tingkat stress fisioligis dan ketersediaan makanan dilingkungan hidupnya serta adanya perbedaan topografi pada ke-2 stasion penelitian.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 06 Apr 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60262

Actions (login required)

View Item View Item