Analisis Kesalahan Konsep dan Struktur Pengetahuan Mahasiswa serta Perbaikannya Menggunakan Wawancara Berbasis Konflik Kognitif pada Topik Ikatan Kimia / Yuski Sudana - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis Kesalahan Konsep dan Struktur Pengetahuan Mahasiswa serta Perbaikannya Menggunakan Wawancara Berbasis Konflik Kognitif pada Topik Ikatan Kimia / Yuski Sudana

Sudana, Yuski (2018) Analisis Kesalahan Konsep dan Struktur Pengetahuan Mahasiswa serta Perbaikannya Menggunakan Wawancara Berbasis Konflik Kognitif pada Topik Ikatan Kimia / Yuski Sudana. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Sudana Yuski. 2018.Analisis Kesalahan Konsep dan Struktur PengetahuanMahasiswa serta Perbaikannya MenggunakanWawancara Berbasis Konflik Kognitif pada Topik Ikatan Kimia. Tesis Program Studi Magister Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Subandi M.Si. (2) Dr. Aman Santoso M.Si. Kata kunci kesalahan konsep struktur pengetahuan wawancara berbasis konflik kognitif ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan salah satu topik paling fundamental dalam mempelajari ilmu kimia baik di SMA maupun di perguruan tinggi. Topik ikatan kimia berisi konsep-konsep dasar yang berperan dalam menjelaskan sifat fisika dan kimia suatu zat berdasarkan sifat ikatan antar partikelnya.Namun beberapa hasil penelitian menunjukkan masih banyak terjadi kesalahan konsep pada topik ikatan kimia yang diakibatkan olehketidakmampuan pebelajar dalam membuat hubungan yang koheren antar konsep.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) jenis-jenis kesalahan konsep mahasiswa yang terjadi pada topik ikatan kimia berdasarkan tes diagnostik two-tier (2) struktur pengetahuan mahasiswa berdasarkan tes peta konsep (3) kesesuaian antara hasil identifikasi kesalahan konsep menggunakan tes diagnostik two-tier dengan hasil identifikasi menggunakan peta konsep dan (4) keefektifanwawancara berbasis konflik kognitif dalam memperbaiki kesalahan konsep dan struktur pengetahuan mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian campuran (mixed methods)dimana proses pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dilakukan secara bersama-sama/simultan.Metode kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan kesalahan konsep mahasiswa dan struktur pengetahuan mahasiswa yang masing-masing dianalisis berdasarkan jawaban tes dan wawancara. Metode kuantitatif praeksperimental dengan desainOne Group Design Pre-test Post-testditujukan untuk mengetahui keefektifan wawancara berbasis konflik kognitif dalam memperbaiki kesalahan konsep dan struktur pengetahuan mahasiswa. Subyek penelitian adalah 24 mahasiswa semester 1 jurusan kimia. Instrumen yang digunakan berupa instrumen pengukuran dan perlakuan. Instrumen pengukuran berupa instrumen tes diagnostik two-tier dan instrumen tes peta konsep. Instrumen perlakuan berupa pedoman wawancara berbasis konflik kognitif yang telah divalidasi.Hasil identifikasi kesalahan konsep pada tes diagnostik two-tier dan hasil tes peta konsep dianalisis tingkat kesesuaiannya untuk mengetahui kemampuan peta konsep dalam mengungkap kesalahan konsep yang terjadi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji t dua pihak/arah (two tail t- test)untuk mengetahui efektivitas wawancara berbasis konflik kognitif dengan cara melihat perbedaan pemahaman konsep dan struktur pengetahuan mahasiswa sebelum dan sesudah perlakuan. ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis kesalahan konsep mahasiswa yang ditemukan pada topik ikatan kimia. Kesalahan konsep tersebut adalah mahasiswa menganggap bahwa (1) semua senyawa kovalen harus tersusun atas unsur - unsur non logam (2) pemutusan ikatan rangkap membutuhkan energi dua kali lipat energi pemutusan ikatan tunggal pemutusan ikatan rangkap tiga membutuhkan tiga kali lipat energi pemutusan ikatan tunggal (3) ikatan tunggal ikatan rangkap dan ikatan rangkap tiga adalah sama panjang (4) ikatan kovalen koordinasi lebih lemah daripada ikatan kovalen biasa sehingga panjang ikatan antar atom yang berikatan kovalen koordinasi lebih panjang (5) ikatan kovalen koordinasi lebih kuat daripada ikatan kovalen biasa sehingga panjang ikatan antar atom yang berikatan kovalen koordinasi lebih pendek (6) pasangan elektron ikatan harus terletak pada jarak yang selalu sama diantara kedua atom yang berikatan kovalen (7) pasangan elektron ikatan pada ikatan kovalen polar lebih tertarik ke atom yang memiliki ukuran lebih besar (8) molekul polar terbentuk karena adanya ikatan kovalen polar yang terjadi antara atom logam dan atom non logam (9) keelektronegatifan menentukan nilai muatan formal dan (10) atom-atom yang berikatan selalu mencapai konfigurasi elektron gas mulia (memenuhi aturan oktet).Selain itu diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa (66 67%) memiliki struktur pengetahuan yang rendah.Hasil identifikasi kesalahan konsep menggunakan tes diagnostik two-tier dengan hasil identifikasi menggunakan peta konsep tingkat kesesuaiannya tergolong sedang yaitu rata-rata sebesar 50 94%. Wawancara berbasis konflik kognitif efektif dalam memperbaiki struktur pengetahuan dan kesalahan konsep mahasiswa pada topik ikatan kimia. Hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah kesalahan konsep sebesar 75 47%. Selain itu diketahui bahwa ada perbedaan struktur pengetahuan dan pemahaman konsep mahasiswasetelah diberi perlakuanberupa wawancara berbasis konflik kognitif . Perbedaan tersebut berupa peningkatan struktur pengetahuan mahasiswa dari rata-rata 32 25 menjadi 62 35 dan pemahaman konsep mahasiswa yang meningkat dari rata-rata 25 23 menjadi 60 42.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 20 Jul 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60210

Actions (login required)

View Item View Item