Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa pada Konsep Hubungan Struktur dan Sifat Senyawa Organik dan Perbaikannya dengan Strategi Konflik Kognitif Berbasis Multipel Representasi / Maria Ulfah - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa pada Konsep Hubungan Struktur dan Sifat Senyawa Organik dan Perbaikannya dengan Strategi Konflik Kognitif Berbasis Multipel Representasi / Maria Ulfah

Ulfah, Maria (2018) Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa pada Konsep Hubungan Struktur dan Sifat Senyawa Organik dan Perbaikannya dengan Strategi Konflik Kognitif Berbasis Multipel Representasi / Maria Ulfah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Ulfah Maria. 2018. Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa pada Konsep Hubungan Struktur dan Sifat Senyawa Organik dan Perbaikannya dengan Strategi Konflik Kognitif Berbasis Multipel Representasi. Tesis Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Subandi M.Si (II) Dr. Munzil S.Pd M.Si. Kata Kunci hubungan struktur dan sifat senyawa organik miskonsepsi konflik kognitif multipel representasi Hubungan antara struktur molekul pada suatu zat dan sifatnya merupakan konsep inti dalam kimia dan merupakan kemampuan yang penting dalam memahami materi kimia organik. Banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia organik. Kesulitan ini dikarenakan beberapa faktor yakni representasi ilmu kimia organik sikap terhadap pembelajaran kimia organik dan miskonsepsi. Miskonsepsi pada konsep hubungan struktur dan sifat senyawa organikperlu diatasi karena merupakan materi dasar dalam pembelajaran kimia organik agar tidak berdampak buruk untuk pembelajaran selanjutnya. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memperbaiki miskonsepsi pada materi ini adalah dengan konflik kognitif. Karakteristik materi yang mencakup 3 level representasi akan lebih efektif diajarkan dengan multipel representasi sehingga miskonsepsi pada konsep hubungan struktur dan sifat senyawa organik dapat diatasi dengan strategi konflik kognitif berbasis multipel representasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi jenis miskonsepsi (2) mengetahui keefektifan strategi konflik kognitif berbasis multipel representasi dalam memperbaiki miskonsepsi (3) mengetahui retensi pemahaman konsep mahasiswa satu bulansetelah perbaikan dengan strategi konflik kognitif berbasis multipel representasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan pra-eksperimental. Rancangan deskriptif untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan miskonsepsi mahasiswa pada konsep hubungan struktur dan sifat senyawa organikpada mata kuliah Pengantar Kimia Organiksedangkan rancangan pra-eksperimental digunakan untuk melihat keefektifan implementasi strategi konflik kognitif berbasis multipel representasi dalam memperbaiki miskonsepsi mahasiswa serta identifikasi terhadap retensinya. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 7 mahasiswa. Data penelitian meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil wawancara sedangkan data kuantitatif berupa persentase miskonsepsi yang dialami mahasiswa sebelum setelah perbaikan dan satu bulan setelah perbaikan. Penentuan miskonsepsi dilakukan menggunakan tes diagnostik dua tingkat dan wawancara. Tes diagnostik yang digunakan berupa 8 soal pilihan ganda dua tingkat dengan validitas88 1% dan koefisien reliabilitas tes dihitung dengan metode Cronbach s Alpha sebesar 0 765. Keefektifan penggunaan strategi konflik kognitif berbasis multipel representasi dalam memperbaiki miskonsepsi ditetapkan berdasarkan pengurangan jumlah miskonsepsi pada mahasiswa sebelum dan setelah perbaikan. Retensi pemahaman konsep dianalisis berdasarkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep yang telah diajarkan pada saat pembelajaran perbaikan dan dilihat perubahannya satu bulan setelah perbaikan. Miskonsepsi yang diperoleh dari hasil tes soal diagnostik dua tingkat dan wawancara yakni (a) semakin panjang rantai karbon semakin tinggi titik didih meskipun pada senyawa yang berbeda (b) gugus OH pada struktur alkohol adalah cabang (c) aldehid tidak dapat membentuk ikatan hidrogen karena tidak memiliki atom H (d) aldehid dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekulnya (e) ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antar atom hidrogen (f) aldehid dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekulnya melalui atom hidrogen (g) penentuan alkohol primer sekunder dan tersier berdasarkan jumlah gugus hidroksilnya (h) alkohol sekunder merupakan alkohol yang memiliki dua atom hidrogen yang terikat pada atom karbon. Hasil dari pembelajaran perbaikan dengan strategi konflik kognitif berbasis multipel representasi menunjukkan persentase pengurangan miskonsepsi dengan rata-rata 73 85% dan termasuk kategori cukup. Persentase pengurangan miskonsepsi pada masing-masing mahasiswa yakni (M1) 67% (M2) 100% (M3) 100% (M4) 0% (M5) 100% (M6) 50% (M7) 100%. Hasil uji retensi pemahaman konsep mahasiswa satu bulan setelah pembelajaran perbaikan tergolong kurang (rerata 50%) dengan rincian persentase masing-masing mahasiswa (M1) 50% (M2) 100% (M3) 0% (M4) 0% (M5) 50% (M6) 50% (M7) 100%.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Apr 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60191

Actions (login required)

View Item View Item