Maratusholihah, Noor Fathi (2017) Efektivitas Dual Situated Learning Model (DSLM) berbantuan animasi untuk mencegah miskonsepsi siswa SMA pada topik Hidrolisis garam dan Larutan Penyangga / Noor Fathi Maratusholihah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Maratusholihah Noor Fathi. 2017. Efektifitas Dual Situated Learning (DSLM) Berbantuan Animasi untuk Mencegah Miskonsepsi Siswa SMA pada Topik Hidrolisis Garam dan Larutan Penyangga. Tesis Program Studi S2 Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Sri Rahayu M.Ed. Ph.D. (2) Dr. Fauziatul Fajaroh M. S. Kata kunci miskonsepsi dual situated learning model hidrolisis garam larutan penyangga Materi hidrolisis garam dan larutan penyangga merupakan materi kimia yang dianggap sulit oleh siswa peneliti dan guru. Terdapat dua alasan yang yang mendasari hal tersebut yaitu karakteristik konsep kimia itu sendiri dan pengajaran guru. Ditinjau dari karakteristik konsepnya untuk memamhami materi tersebut siswa dituntut untuk dapat mengintegrasikan pemahamannya pada aspek makroskopik mikroskopik dan simbolik serta konsep pada materi tersebut bersifat komplek. Sedangkan ditinjau dari pengajaran guru guru cenderung lebih memfokuskan pada aspek perhitungan daripada konseptual dalam menjelaskan materi. Kesulitan tersebut menyebabkan konsep-konsep kimia dipahami secara tidak tepat oleh siswa yakni tidak sesuai dengan pemahaman yang secara umum diterima oleh masyarakat ilmiah yang dapat berlangsung secara sporadis atau konsisten. Hal ini disebut dengan miskonsepsi. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan yang cocok untuk membantu siswa agar dapat belajar secara bermakna sehingga miskonsepsi dapat dicegah sedini mungkin dalam pembelajaran yaitu perubahan konsep. Pada pendekatan perubahan konsep ini konsep awal yang dimiliki siswa diatur kembali atau diganti dalam arti lain bakal miskonsepsi yang ada pada siswa diganti dengan konsep yang benar secara ilmiah. Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada perubahan konsep yaitu Dual Situated Learning Model (DSLM). Enam tahapan pembelajaran dalam DSLM dikembangkan menurut tiga perspektif yaitu ontologi epistemologi dan motivasi yang dapat mendukung terjadinya perubahan konsep. Bantuan berupa animasi dipilih untuk membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak yaitu pada aspek mikroskopis pada materi hidrolisis garam dan larutan penyangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan dengan DSLM berbantuan animasi dan pendekatan konvensional pada materi hidrolisis garam dan larutan penyangga (2) efektifitas DSLM berbantuan animasi dalam mencegah miskonsepsi pada materi hidrolisis garam dan larutan penyangga dan (3) efektifitas DSLM berbantuan animasi dalam mempertahankan retensi pemahaman pada materi hidrolisis garam dan larutan penyangga. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu pretest-post test control group design. Subjek penelitian adalah kelas XI SMA Negeri 4 Malang tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari dua kelas penelitian yang dipilih secara cluster random sampling. Kelas eksperimen dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan DSLM berbantuan animasi sedangkan kelas kontrol dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan konvensional yaitu dengan metode ceramah. Instrumen pengukuran berupa soal tes pemahaman konsep hidrolisis garam dan larutan penyangga yang terdiri dari 27 yang telah diuji validitas dan memiliki reliabilitas sangat tinggi dengan nilai (r) 0 821. Soal ini digunakan pada pretest posttest dan delayed-test. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan melalui uji ANCOVA dan independent sample t-test dibantu program SPSS 21.0 for windows dengan taraf signifikansi 945 0 05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang dibelajarkan dengan DSLM berbantuan animasi dan siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional. DSLM berbantuan animasi memberikan pengaruh paling kuat pada kelompok konsep yang konseptual dan membutuhkan penjelasan mikroskopik seperti pengertian hidrolisis garam jenis garam yang mengalami hidrolisis sifat garam hidrolisis parsial hidrolisis total komponen larutan penyangga pembuatan larutan penyangga cara kerja larutan penyangga dan kapasitas larutan penyangga. DSLM berbantuan animasi juga efektif mencegah miskonsepsi siswa. Jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas eksperimen lebih sedikit dibandingkan kelas kontrol. Namun berdasarkan hasil delayed-test DSLM berbantuan animasi tidak efektif mempertahankan retensi pemahaman konsep siswa pada materi hidrolisis garam namun efektif pada materi larutan penyangga.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 Jun 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/60164 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |