Pengembangan bahan ajar materi elektrokimia dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Mesin / Wiwik Widodo - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan bahan ajar materi elektrokimia dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Mesin / Wiwik Widodo

Widodo, Wiwik (2017) Pengembangan bahan ajar materi elektrokimia dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Mesin / Wiwik Widodo. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Widodo Wiwik. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Materi Elektrokimia dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Mesin. Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Subandi M.Si. (II) Dr. Munzil M.Si Kata-kata kunci Bahan ajar elektrokimia SMK teknik mesin pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pembelajaran kimia di SMK yang bersifat teoritis dan tidak dihubungkan langsung dengan materi program keahlian menyebabkan minat motivasi dan hasil belajar siswa rendah. Keterbatasan waktu pembelajaran dan bahan ajar yang dapatmemenuhi tuntutan ketercapaian kompetensi menyebabkan permasalahan pembelajaran kimia juga semakin kompleks. Salah satu usaha untuk mengatasinya adalah menyediakan sumber belajar berupa bahan ajar kimia yang relevan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk (1) menghasilkanbahan ajar kimia materi elektrokimia dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk siswa SMK Teknik Mesin yang layak (2) menguji efektifitas bahan ajar hasil pengembangan dan (3) mengetahui persepsi siswa terhadap bahan ajar kimia hasil pengembangan. Pengembangan bahan ajar ini menggunakan model pengembangan 4D dari Thiagarajan et al (1974) yang terdiri empat tahap yaitu pendefinisian (Define) perancangan (Design) pengembangan (Develop) dan penyebaran (Desiminate).Tahap penyebaran tidak dilakukan karena bahan ajar hasil pengembangan digunakan terbatas di SMKN 1 Brondong Lamongan. Pada tahap pengembangan dilakukan validasi dan uji efektifitas serta respon siswa. Validasi dilakukan oleh ahli isi dan ahli media pembelajaran. Penilaian kelayakan bahan ajar mengacu pada standar penilaian yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang meliputi empat aspek yaitu kelayakan isi bahasa sajian dan kegrafisan. Uji keterbacaan dilakukan oleh guru kimia dan siswa kelas XII TPM SMKN 1 Brondong. Bahan ajar hasil pengembangan yang telah dinyatakan layakselanjutnyadilakukanuji efektifitasdengan menggunakan metode quasy experimentposttest only group design pada siswa kelas X TPM 2 SMKN 1 Brondong sebagai kelas eksperimen dan kelas X TPM 1 SMKN 1 Brondongsebagai kelas kontrol sertakedua kelas telah diuji kesetaraannya. Instrumen postes berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Indikator efektifitas dilihat dari rerata nilai postes persentase ketercapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan uji t hasil postes kedua kelas. Respon siswa terhadap bahan ajar hasil pengembangan diberikan setelah menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan bahan ajar hasil pengembangan. Hasil pengembangan bahan ajar dengan pendekatan kontekstual terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran glosarium uji kompetensi dan kunci jawaban. Setiap kegiatan pembelajaran tersebut terdiri dari tujuan dan rencana pembelajaran pendahuluan pembentukan konsep rangkuman uji pemahaman dan umpan balik. Penilaiankelayakanoleh ahli isi/materi memperolehskor88 75 % (sangat layak) untuk buku guru dan 91 25% (sangat layak) untuk buku siswa dan penilaian oleh ahli media pembelajaran memperoleh skor 89 25% (sangat layak)untuk buku guru dan 89 9% (sangat layak)untukbuku siswa. Uji coba keterbacaan menghasilkan skor 83 81% (layak) untuk buku guru dan 93 61% (sangat layak) untuk buku siswa. Hasil uji efektifitas menunjukkan bahwa kelas eksperimen (menggunakan bahan ajar hasil pengembangan) memperoleh nilai rerata 75 68 dan 88% siswa mencapai nilai KKM sementara dikelas kontrol (menggunakan bahan ajar lain) memperoleh nilai rerata 68 46 dengan hanya 60% siswa mencapai nilai KKM.Analisis uji t dengan menggunakan independent sample t test memberikan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0 012 0 05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ini berarti bahan ajar hasil pengembangan lebih efektif dibandingkan dengan bahan ajar lain. Secara umum respon yang diberikan siswa terhadap bahan ajar hasil pengembangan sangat baik yaitu bahwa bahan ajar hasil pengembangan menarik dan mudah untuk digunakan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 02 Mar 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60153

Actions (login required)

View Item View Item