Pengaruh pembelajaran berbasis masalah vs pembelajaran verifikasi yang dioptimalkan terhadap keterampilan ilmiah dan hasil belajar kognitif siswa kelas XII IPA SMA dalam materi elektrokimia / Ika Lismarina - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh pembelajaran berbasis masalah vs pembelajaran verifikasi yang dioptimalkan terhadap keterampilan ilmiah dan hasil belajar kognitif siswa kelas XII IPA SMA dalam materi elektrokimia / Ika Lismarina

Lismarina, Ika (2015) Pengaruh pembelajaran berbasis masalah vs pembelajaran verifikasi yang dioptimalkan terhadap keterampilan ilmiah dan hasil belajar kognitif siswa kelas XII IPA SMA dalam materi elektrokimia / Ika Lismarina. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Lismarina Ika. 2015. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah vs Pembelajaran Verifikasi yang Dioptimalkan terhadap Keterampilan Ilmiah dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XII IPA SMA dalam Materi Elektrokimia. Tesis Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Effendy M.Pd. Ph.D. (II) Dr. Endang Budiasih M.S. Kata-kata kunci elektrokimia pembelajaran berbasis masalah pembelajaran verifikasi yang dioptimalkan keterampilan ilmiah hasil belajar kognitif Konsep-konsep dalam elektrokimia berhubungan dengan banyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu diantaranya adalah perkaratan (korosi). Korosi adalah kerusakan logam akibat bereaksi dengan oksigen dan air pada lingkungan. Masalah korosi dapat berimbas pada perekonomian. Korosi merupakan salah satu materi kimia yang dipelajari siswa kelas XII IPA SMA. Karena korosi adalah suatu masalah maka metode pembelajaran berbasis masalah diperkirakan sangat tepat digunakan dalam mempelajari korosi. Korosi berhubungan dengan konsep-konsep dasar seperti reaksi redoks potensial sel sel Volta dan elektrolisis. Konsep-konsep tersebut dan juga korosi terdapat dalam topik elektrokimia. Oleh karena itu metode pembelajaran yang diperkirakan tepat digunakan dalam mengajarkan topik elektrokimia adalah pembelajaran berbasis masalah. Selama ini metode pembelajaran yang cenderung digunakan dalam mengajarkan topik elektrokimia adalah verifikasi. Metode ini terdiri dari dua langkah. Pertama penjelasan konsep oleh guru. Kedua aktivitas laboratorium (praktikum) untuk memverifikasi kebenaran konsep yang telah dijelaskan. Hasil hasil penelitian menyatakan bahwa metode verifikasi tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir formal siswa. Metode ini juga cenderung memberikan prestasi belajar siswa rendah. Pembelajaran verifikasi diperkirakan dapat menjadi lebih efektif apabila siswa dihadapkan dengan masalah yang menuntut kemampuan intelektual tinggi selama aktivitas laboratorium. Verifikasi ini dapat disebut dengan Pembelajaran Verifikasi yang Dioptimalkan . Pembelajaran elektrokimia menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dan verifikasi yang dioptimalkan dapat mempengaruhi keterampilan ilmiah siswa disamping hasil belajar kognitifnya. Pengaruh metode pembelajaran berbasis masalah dan verifikasi yang dioptimalkan dapat berbeda karena masing-masing metode pembelajaran tersebut mempunyai skenario pembelajaran yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh pembelajaran elektrokimia menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran verifikasi yang dioptimalkan terhadap keterampilan ilmiah dan hasil belajar kognitif siswa kelas XII IPA SMA. Penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPA 4 dan XII IPA 5 SMA Darul Ulum 1 Jombang tahun pelajaran 2014/2015. Kelas XII IPA 4 terdiri dari 40 siswa dibelajarkan dengan pembelajaran verifikasi yang dioptimalkan dan kelas XII IPA 5 terdiri dari 40 siswa dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah. Data penelitian adalah keterampilan ilmiah dan skor hasil belajar kognitif siswa pada materi elektrokimia. Data tersebut dikumpulkan sebelum dan setelah pembelajaran diberikan. Data keterampilan ilmiah siswa diukur dengan tes keterampilan ilmiah terdiri dari 30 butir soal yang dikembangkan oleh Monica. Terjemahan tes ini dalam bahasa Indonesia mempunyai validitas butir soal dihitung dengan Pearson Correlation sebesar 0 47 dan koefisien reliabilitas dihitung dengan Cronbach s Alpha sebesar 0 73. Data hasil belajar kognitif siswa diukur dengan tes materi elektrokimia terdiri dari 15 butir soal pilihan ganda dengan validitas isi sebesar 90 0% dan koefisien reliabilitas dihitung dengan Cronbach s Alpha sebesar 0 70. Data gain scores keterampilan ilmiah dan hasil belajar kognitif siswa dianalisis menggunakan t-test. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama pembelajaran elektrokimia menggunakan pembelajaran berbasis masalah menghasilkan keterampilan ilmiah siswa lebih tinggi dibandingkan pembelajaran verifikasi yang dioptimalkan. Kedua pembelajaran elektrokimia menggunakan pembelajaran berbasis masalah memberikan hasil belajar kognitif siswa lebih tinggi dibandingkan pembelajaran verifikasi yang dioptimalkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 01 Sep 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60095

Actions (login required)

View Item View Item