Pengaruh penerapan model problem solving berkelompok terhadap motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis, serta hasil belajar konseptual dan algoritmik siswa SMA Negeri 6 Malang pada materi larutan penyangga / Wiwik Widiawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh penerapan model problem solving berkelompok terhadap motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis, serta hasil belajar konseptual dan algoritmik siswa SMA Negeri 6 Malang pada materi larutan penyangga / Wiwik Widiawati

Widiawati, Wiwik (2015) Pengaruh penerapan model problem solving berkelompok terhadap motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis, serta hasil belajar konseptual dan algoritmik siswa SMA Negeri 6 Malang pada materi larutan penyangga / Wiwik Widiawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Widiawati Wiwik. 2015. Pengaruh Penerapan Model Problem Solving Berkelompok terhadap Motivasi Belajar Kemampuan Berpikir Kritis serta Hasil Belajar Konseptual dan Algoritmik Siswa SMA Negeri 6 Malang pada Materi Larutan Penyangga. Tesis Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Subandi M.Si. (II) Dr. Hj. Fauziatul Fajaroh M.S. Kata-kata kunci problem solving motivasi belajar kemampuan berpikir kritis hasil belajar konseptual dan algoritmik larutan penyangga Materi ilmu kimia terdiri dari fakta konsep aturan hukum prinsip teori dan hitungan kimia yang harus dikuasai oleh siswa untuk memahami gejala kimia. Hasil belajar kimia pada aspek kognitif dapat berupa pemahaman konseptual dan pemahaman algoritmik. Kemampuan berpikir kritis diperlukan oleh siswa untuk memaksimalkan hasil belajar konseptual maupun algoritmik. Namun saat ini banyak proses pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan konsep yang diperoleh siswa tidak tertanam kuat dalam memorinya karena siswa tidak menemukan konsep secara mandiri serta kurang melatih kemampuan berpikir kritis. Salah satu model pembelajaran yang diduga sesuai dengan sifat ilmu kimia dan dapat mengembangkan motivasi belajar serta kemampuan berpikir kritis adalah model problem solving yang menekankan proses pemecahan masalah. Namun masalah yang terlalu kompleks dan individual dapat menimbulkan kecemasan bagi siswa. Untuk itu model problem solving perlu diterapkan secara berkelompok. Di SMA Negeri 6 Malang materi larutan penyangga merupakan salah satu materi kimia yang relatif sulit dipahami oleh siswa yang terlihat dari nilai ulangan harian tahun sebelumnya di mana 84 13% siswa masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Selain itu proses pembelajaran yang masih bersifat teacher centered menginspirasi kami untuk menggunakan model problem solving berkelompok pada pembelajaran larutan penyangga di SMA Negeri 6 Malang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penerapan model problem solving berkelompok terhadap motivasi belajar kemampuan berpikir kritis serta hasil belajar konseptual dan algoritmik siswa pada materi larutan penyangga. Rancangan yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan adalah rancangan penelitian eksperimen semu. Populasi dalam penelitian yang dilakukan adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Malang yang berjumlah 131 siswa. Sampel penelitian adalah kelas XI IPA 1 (kelas eksperimen) dan XI IPA 3 (kelas kontrol) yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Kesetaraan kemampuan awal antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol telah terbukti dari nilai ulangan harian materi sebelumnya yaitu materi koloid. Instrumen penelitian terdiri dari instrumen perlakuan yang berupa silabus RPP skenario handout LKS dan soal kuis sedangkan instrumen pengukuran terdiri dari angket motivasi belajar soal tes kemampuan berpikir kritis serta soal tes konseptual dan algoritmik. Instrumen pengukuran telah divalidasi dan diuji reliabilitasnya sebelum digunakan. Hasil validasi dan uji reliabilitas menunjukkan bahwa intrumen tersebut telah valid dan memiliki validitas yang sangat baik (persentase validitas isi 80 x 8804 100) serta reliabilitas yang sangat tinggi (angka korelasi 0 800 r 8804 1 00). Perbedaan motivasi belajar kemampuan berpikir kritis serta hasil belajar konseptual dan algoritmik antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol diuji beda menggunakan uji manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar kemampuan berpikir kritis serta hasil belajar konseptual dan algoritmik dengan hasil 1) siswa yang dibelajarkan dengan model problem solving berkelompok mempunyai motivasi belajar yang lebih tinggi (rata-rata skor 87 5 termasuk kriteria tinggi) dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model ekspositori (rata-rata skor 83 2 termasuk kriteria sedang) 2) siswa yang dibelajarkan dengan model problem solving berkelompok mempunyai kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi (rata-rata skor 71 0 termasuk kriteria tinggi) dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model ekspositori (rata-rata skor 60 6 termasuk kriteria sedang) 3) siswa yang dibelajarkan dengan model problem solving berkelompok mempunyai hasil belajar konseptual yang lebih tinggi (rata-rata skor 68 2 termasuk kriteria tinggi) dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model ekspositori (rata-rata skor 58 1 termasuk kriteria sedang) 4) siswa yang dibelajarkan dengan model problem solving berkelompok mempunyai hasil belajar algoritmik yang lebih tinggi (rata-rata skor 62 5 termasuk kriteria sedang) dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model ekspositori (rata-rata skor 45 0 termasuk kriteria sedang).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 03 Aug 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60087

Actions (login required)

View Item View Item