Pengembangan modul berbahasa Inggris Standardization of Solution Using Titrimetric Analysis dengan pendekatan learning cycle 6 fase untuk SMK kompetensi keahlian kimia analisis / Naryani - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan modul berbahasa Inggris Standardization of Solution Using Titrimetric Analysis dengan pendekatan learning cycle 6 fase untuk SMK kompetensi keahlian kimia analisis / Naryani

Naryani (2013) Pengembangan modul berbahasa Inggris Standardization of Solution Using Titrimetric Analysis dengan pendekatan learning cycle 6 fase untuk SMK kompetensi keahlian kimia analisis / Naryani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata-kata kunci pengembangan modul berbahasa Inggris titrimetric analysis daur belajar 6 fase Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi keahlian kimia analisis merupakan sekolah yang mata pelajaran kejuruannya berdasarkan ilmu kimia. Salah satu materi pelajaran kompetensi keahlian kimia analisis adalah membuat larutan standar dan dengan salah satu kompetensi dasarnya adalah melakukan standarisasi larutan. Konsep dasar yang ada pada materi standarisasi larutan adalah melakukan titrasi larutan. Selama ini bahan ajar yang digunakan di SMK dengan kompetensi keahlian Kimia Analisis adalah buku Kimia Analitik yang ditulis oleh Adam Wiryawan Rurini Retnowati dan Akhmad Sabarudin terbitan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional. Kelemahan dari buku tersebut adalah materi standarisasi larutan dibahas secara singkat kurang mendasar tidak ada soal-soal latihan dan lebih menekankan pada penjelasan suatu konsep dibandingkan pada proses pemerolehannya. Akibatnya siswa cenderung menghafal fakta konsep dan teori yang ada sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa cenderung tidak bertahan lama dalam memori siswa. Dampaknya hasil belajar siswa adalah kurang optimal. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan bahan ajar yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini tampaknya dapat dicapai dengan dikembangkannya suatu bahan ajar dalam bentuk modul. Dengan menggunakan modul siswa dapat mengontrol kemampuan dan intensitas belajarnya belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dan dapat meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu ditinjau dari struktur bahan ajar modul memiliki struktur yang paling lengkap dibandingkan dengan bahan ajar yang lain. Modul yang dikembangkan adalah berbahasa Inggris dengan harapan dapat membantu siswa untuk mempersiapkan diri menuju masyarakat global. Pendekatan pembelajaran yang diyakini sesuai untuk materi standarisasi larutan adalah daur belajar 6 fase karena pendekatan ini memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan yang diperolehnya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul berbahasa Inggris pada materi standarisasi larutan berdasarkan daur belajar 6 fase serta mengetahui kelayakan dan keefektifannya untuk digunakan dalam pembelajaran kimia. Pengembangan modul ini mengacu model pengembangan 4-D dari Thiagarajan (1974) yang terdiri dari 4 langkah yaitu define design develop dan disseminate. Tahap ke empat tidak dilakukan karena modul yang dikembangkan digunakan dalam lingkup terbatas. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif terdiri dari umpan balik serta saran perbaikan modul yang diberikan oleh dosen kimia dan pendidik kejuruan. Data kualitatif didapat dengan menggunakan instrumen penilaian modul yang dikembangkan berdasarkan instrumen penilaian bahan ajar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Data kuantitatif adalah skor hasil belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian kimia analisis SMK Negeri 3 Madiun setelah dibelajarkan dengan modul hasil pengembangan. Data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan ganda yang terdiri dari 40 butir soal dengan validitas isi 95 7% dan koefisien reliabilitas dihitung dengan persamaan Alpha Cronbach sebesar 0 72. Hasil pengembangan berupa modul pembelajaran yang terdiri dari 57 halaman dan terbagi dalam 3 bagian yaitu pendahuluan kegiatan inti dan penutup. Bagian inti meliputi 4 kegiatan belajar yaitu pembuatan larutan standar standarisasi larutan dengan cara titrasi netralisasi standarisasi larutan dengan cara titrasi pengendapan dan standarisasi larutan dengan cara titrasi reduksi-oksidasi. Setiap kegiatan belajar penyajiannya menggunakan pendekatan siklus belajar 6 fase dengan tahapan identification engagement exploration explanation elaboration dan evaluation. Hasil penilaian oleh dosen kimia dan pendidik kejuruan menghasilkan 89 7% kelayakan isi 93 1% kelayakan penyajian dan 86 8% kelayakan bahasa. Berdasarkan hasil tersebut modul yang dikembangkan dapat dianggap layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia. Revisi modul dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh para ahli. Hasil pembelajaran dengan menggunakan modul yang telah direvisi menunjukkan bahwa 88% siswa mencapai KKM. Berdasarkan hasil tersebut modul yang dikembangkan dapat dianggap efektif untuk digunakan dalam pembelajaran kimia. Evaluasi lebih lanjut tentang kelayakan dan keefektifan modul perlu dilakukan untuk pemakaian modul dalam lingkup yang lebih luas. 8195

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 03 Jul 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60041

Actions (login required)

View Item View Item