Indrayani, Putu (2012) Analisis pemahaman makroskopik, mikroskopik dan simbolik titrasi asam-basa siswa kelas XI IPA SMA serta upaya perbaikannya dengan pendekatan mikroskopik / Putu Indrayani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Tesis Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Drs. H. Effendy M.Pd. Ph.D. (2) Drs. I Wayan Dasna M.Si. M.Ed. Ph.D. Kata-kata kunci representasi makroskopik mikroskopik simbolik pendekatan mikroskopik Titrasi asam-basa dapat dinyatakan dalam representasi makroskopik mikroskopik dan simbolik. Representasi makroskopik menyangkut perubahan warna indikator saat titik akhir titrasi tercapai. Representasi simbolik berkaitan dengan reaksi yang terjadi dan perhitungan pH larutan. Representasi mikroskopik berkaitan dengan bagaimana cara asam dan basa bereaksi membentuk garam dan air serta komponen-komponen apa yang terdapat dalam larutan. Selama ini pembelajaran materi titrasi asam-basa cenderung ditekankan pada representasi makroskopik dan simbolik begitu juga dengan evaluasi yang dilakukan. Hal ini menyebabkan pemahaman mikroskopik siswa cenderung tertinggal dibandingkan pemahaman makroskopik dan simboliknya. Akibatnya siswa cenderung mengalami kesulitan dalam mengembangkan pemahaman konseptualnya arena pemahaman konseptual berhubungan langsung dengan representasi mikroskopik. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penjelasan tentang fenomena kimia sampai tingkat mikroskopik dapat meningkatkan pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat pemahaman makroskopik mikroskopik dan simbolik siswa (2) kesalahan pemahaman makroskopik mikroskopik dan simbolik siswa (3) keefektifan pendekatan mikroskopik dibandingkan pendekatan konvensional dalam meningkatkan pemahaman makroskopik simbolik dan mikroskopik siswa pada materi titrasi asam-basa. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan rancangan penelitian eksperimen semu. Rancangan penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan pemahaman makroskopik simbolik dan mikroskopik siswa serta kesalahan pemahaman siswa pada tiga aspek pemahaman tersebut. Rancangan penelitian eksperimen semu yaitu nonequivalent control group design digunakan untuk mengetahui keefektifan penggunaan pendekatan mikroskopik untuk meningkatkan pemahaman makroskopik simbolik dan mikroskopik siswa. Subyek penelitian adalah dua kelas siswa kelas XI IPA SMAN 2 Sumbawa Besar pada tahun pelajaran 2011/2012 yang telah menerima materi titrasi asam-basa. Satu kelas diberi pembelajaran ulang dengan pendekatan mikroskopik sedangkan kelas yang lain diberi pembelajaran ulang dengan pendekatan konvensional. Data penelitian adalah pemahaman makroskopik simbolik dan mikroskopik siswa pada materi titrasi asam-basa. Pemahaman siswa diukur dengan instrumen tes yang meliputi (1) tes pemahaman makroskopik yang berupa penyimpulan hasil pengamatan percobaan titrasi asam-basa (2) tes pemahaman simbolik yang berupa penulisan persamaan reaksi dan perhitungan pH larutan dan (3) tes pemahaman mikroskopik yang berupa gambaran mikroskopik hasil titrasi asam-basa. Dari hasil uji coba diperoleh validitas isi tes sebesar 97 0%. Koefisien reliabilitas soal tes makroskopik dan mikroskopik dihitung dengan rumus Spearman-Brown sebesar 0 98 sedangkan koefisien reliabilitas soal tes pemahaman simbolik dihitung dengan persamaan Alpha Cronbach s sebesar 0 68. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan uji statistik anacova. Hasil-hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Tingkat pemahaman makroskopik siswa adalah tinggi sedangkan tingkat pemahaman simbolik dan mikroskopik siswa adalah sangat rendah. (2) Kesalahan pemahaman makroskopik yang teridentifikasi adalah siswa tidak memahami bahwa warna yang ditunjukkan oleh indikator berhubungan dengan sifat larutan. Kesalahan pemahaman simbolik yang teridentifikasi adalah (i) siswa tidak dapat menulis reaksi ionisasi dan (ii) siswa tidak dapat memilih rumus yang digunakan untuk menghitung pH larutan. Kesalahan pemahaman mikroskopik yang teridentifikasi adalah siswa tidak dapat memberikan gambaran mikroskopik dari larutan asam kuat basa kuat asam lemah basa lemah dan larutan garam karena mereka tidak memahami ionisasi yang terjadi. (3) Pendekatan mikroskopik menghasilkan peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal makroskopik simbolik dan mikroskopik lebih tinggi dibandingkan pendekatan konvensional. (4) Temuan terpenting adalah siswa beranggapan bahwa garam baru dapat terbentuk jika jumlah mol asam dan mol basa yang bereaksi sama.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 26 Jul 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/60031 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |