Keefektifan model pembelajaran paduan problem solving da kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA / Devita Sulistiana - Repositori Universitas Negeri Malang

Keefektifan model pembelajaran paduan problem solving da kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA / Devita Sulistiana

Sulistiana, Devita (2009) Keefektifan model pembelajaran paduan problem solving da kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA / Devita Sulistiana. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pembaharuan paradigma pendidikan dari behaviorisme yang mengacu pada teacher centered bergeser menuju ke konstruktivisme yang mengacu pada peran guru sebagai fasilitator belajar dan siswa sebagai pebelajar (student centered) maka pembaharuan pembelajaran kimia dimulai dari bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana cara guru mengajar yang pada gilirannya adalah bagaimana cara siswa mengkontruksi pengetahuan. Berdasarkan pandangan itulah maka semua itu dapat dilakukan dengan menggunakan suatu model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik. Model pembelajaran problem solving dan kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran konstruktivistik. Kedua model pembelajaran tersebut mempunyai keunggulan. Telah banyak penelitian yang membuktikan keefektifan model pembelajaran problem solving maupun kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Namun permasalahannya bagaimana jika kedua model pembelajaran ini dipadukan. Penelitian ini akan mengkaji keefektifan model pembelajaran paduan PS dan kooperatif tipe STAD jika dibandingkan dengan model pembelajaran PS atau kooperatif tipe STAD secara terpisah untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA pada pokok materi hidrolisis garam. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasy eksperimen). Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 4 Malang. Untuk mengontrol validitas internal ketiga kelompok kelas tersebut dibuat setara. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran tes bentuk esai untuk mengukur tingkat pemahaman (hasil belajar) dan kemampuan berpikir kritis dan angket persepsi. Dari hasil uji coba diperoleh reliabilitas tes sebesar 0 73 dan validitas tes memperlihatkan bahwa semua item adalah valid sementara teknik analisis data yang digunakan adalah statistik Anava dengan uji lanjutan LSD. Dari hasil penelitian diketahui bahwa (1) Secara umum penerapan model pembelajaran untuk ketiga kelompok kelas telah berjalan sesuai dengan tahapan pembelajaran dan siswa telah mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. (2) Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran p problem solving yang diseting secara kooperatif tipe STAD memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran problem solving yang diseting secara individu. (3) Kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran problem solving terdapat kecenderungan memiliki persentase rata-rata lebih rendah daripada siswa yang difasilitasi dengan model pembelajaran PS-Kooperatif STAD. (4) Penerapan model pembelajaran model problem solving yang diseting secara kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif STAD. Persentase rata-rata tingkat pamahaman (C2) dan penerapan (C3) siswa yang diajar dengan model pembelajaran problem solving dengan seting kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan mengguanakn model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (5) Model pembelajaran paduan problem solving dan kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa memberikan hasil yang lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (6) Persepsi siswa terhadap penerapan pembelajaran PS-STAD secara umum adalah positif dengan perincian 34 siswa memberikan persepsi yang positif (87 18%) sedangkan 5 siswa memberikan persepsi yang negatif (12 82%). Model pembelajaran problem solving yang diseting secara kooperatif dapat memberikan kekuatan yang mampu mendukung pada peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis dan membangun peran aktif belajar siswa. Dalam pembelajaran problem solving siswa mampu memahami masalah mengidentifikasi jalan/cara mengerjakan masalah merencanakan bagaimana caranya terbaik mengerjakan masalah menggunakan rencana itu untuk mencoba memecahkan masalah dan memeriksa jika masalah sudah dipecahkan. Seting kooperatif yang dilakukan dalam proses pemecahan masalah dimaksudkan agar siswa dapat saling membantu sesama anggota kelompoknya apabila mengalami kesulitan sehingga pemecahan masalah lebih mudah diselesaikan. Disisi lain interaksi kooperatif memungkinkan siswa menjadi sumber belajar bagi sesamanya sehingga siswa lebih mudah belajar dan dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan belajar.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 30 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/59982

Actions (login required)

View Item View Item