Pengaruh real-worl applications inquiry terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika bagi siswa SMA berkemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah / Nira Nurwulandari - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh real-worl applications inquiry terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika bagi siswa SMA berkemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah / Nira Nurwulandari

Nurwulandari, Nira (2015) Pengaruh real-worl applications inquiry terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika bagi siswa SMA berkemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah / Nira Nurwulandari. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Nurwulandari Nira. 2015. Pengaruh Real-world Applications Inquiry (RAI) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika bagi Siswa SMA Berkemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah. Tesis Pascasarjana Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Muhardjito M.S (II) Nandang Mufti S.Si M.T. Ph.D Kata kunci Real-world Applications Inquiry (RAI) Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Kemampuan Berpikir Kritis Pemecahan masalah merupakan salah satu kompetensi penting dalam pembelajaran. Kemampuan pemecahan masalah memerlukan kemampuan berpikir kritis. Siswa yang berpikir kritis akan menggunakan dan mengolah informasi yang diperoleh untuk memecahkan masalah. Pada proses pembelajaran RAI memungkinkan siswa menggunakan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya untuk memecahkan masalah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelas RAI dengan GIL interaksi antara pembelajaran RAI dan kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan pemecahan masalah kemampuan pemecahan masalah siswa berkemampuan berpikir kritis tinggi jika belajar dengan RAI lebih tinggi dari GIL dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis rendah jika belajar dengan RAI lebih rendah dari GIL. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan Control Group Pre-test Post-test Design. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas X MIA 6 dan X MIA 7 merupakan kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran RAI sedangkan kelas X MIA 2 dan X MIA 5 merupakan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran GIL. Ada dua instrumen pengukuran yaitu tes kemampuan berpikir kritis dan tes kemampuan pemecahan masalah. Teknik analisis data dengan bantuan IBM Statistics SPSS 22. Koefisien reliabilitas tes kemampuan berpikir kritis adalah 0 828 dan tes kemampuan pemecahan masalah adalah 0 766. Uji prasyarat analisis normalitas diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov sedangkan analisis homogenitas diuji dengan rumus varian. Uji hipotesis dianalisis dengan uji Anava Dua Jalur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran RAI lebih tinggi dibanding GIL. Hal ini karena pada RAI siswa memikirkan alternatif pemecahan masalah dan memperdebatkan ide-ide dengan memberikan penjelasan secara logis untuk menetapkan kesimpulan dalam memecahkan masalah. Nilai Fh 5 678 Ft 3 96 dengan nilai Sign 0 020 hal ini berarti terdapat interaksi antara pembelajaran RAI dan kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan pemecahan masalah. Pada kemampuan berpikir kritis tinggi siswa yang belajar menggunakan RAI lebih tinggi dari GIL. Pada RAI siswa dilatihkan untuk menyelesaikan masalah dengan konsep berpikir abstrak sehingga siswa dituntut berpikir kritis tinggi agar dapat menyelesaikan masalah. Pada kemampuan berpikir kritis rendah siswa yang belajar menggunakan RAI tidak berbeda dengan GIL. Pada RAI atau pun pada GIL peran guru diperlukan siswa dalam menyelesaikan masalah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S2 Fisika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 07 Dec 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/59957

Actions (login required)

View Item View Item