Kemampuan pemecahan masalah dan integrasi scaffolding konseptual dalam group investigation pada mahasiswa fisika Universitas Negeri Jember: analisis kuantitatif dan kualitatif / Bakhrul Rizky Kurniawan - Repositori Universitas Negeri Malang

Kemampuan pemecahan masalah dan integrasi scaffolding konseptual dalam group investigation pada mahasiswa fisika Universitas Negeri Jember: analisis kuantitatif dan kualitatif / Bakhrul Rizky Kurniawan

Kurniawan, Bakhrul Rizky (2017) Kemampuan pemecahan masalah dan integrasi scaffolding konseptual dalam group investigation pada mahasiswa fisika Universitas Negeri Jember: analisis kuantitatif dan kualitatif / Bakhrul Rizky Kurniawan. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Kurniawan Bakhrul Rizky. 2017. Kemampuan Pemecahan Masalah dan Implementasi Scaffolding Konseptual dalam Group Investigation pada Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Jember Analisis Kuantitatif dan Kualitatif. Tesis Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Supriyono Koes Handayanto M.Pd M.A. (II) Dr. Parno M.Si. Kata Kunci kemampuan pemecahan masalah. scaffolding konseptual group investigation mahasiswa. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang sangat diperlukan dalam pembelajaran fisika. Mahasiswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik dalam menghadapi masalah terlebih dahulu menganalisis permasalahan secara kualitatif untuk menemukan konsep yang mendasari permasalahan tersebut. Namun faktanya mahasiswa cenderung memulai pemecahan masalah dengan menemukan rumus dan membandingkan dengan contoh. Kemampuan pemecahan yang baik didukung oleh pemahaman konsep yang baik pula. Pemahaman materi listrik dinamis yang lemah menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam memecahkan masalah listrik dinamis. Kesulitan ini dapat dibantu dengan scaffolding konseptual. Dalam pelaksanaannya scaffolding konseptul diterapkan dalam group investigation untuk mengatasi keterbatasan dosen berinteraksi dengan masing-masing mahasiswa. Melalui group investigation pemberian scaffolding konseptual dapat dilakukan oleh sesama mahasiswa dalam kelompok. Penelitian ini menggunakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) jenis explanatory design. Desain penelitian kuantitatif yang dilakukan merupakan quasi experimental tipe non-equivalent control group design dengan teknik cluster random sampling. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengetahui apakah setelah mengontrol kemampuan awal kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Sedangkan penelitian kualitatif dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi scaffolding konseptual dalam group investigation mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah. Instrumen pengukuran dalam penelitian ini adalah instumen tes kemampuan awal sebagai pre-test dan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah sebagai post-test. Instrumen tes kemampuan awal terdiri dari 23 soal pilihan ganda dengan koefisien reliabilitas 0 80 sedangkan instrumen kemampuan pemecahan masalah terdiri dari 7 soal uraian dengan koefisien reliabilitas 0 67. Hasil tes kemampuan awal dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel kovariat sedangkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah sebagai variabel terikat. Hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Meskipun demikian dengan mengontrol kemampuan awal rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah mahasiswa kelas eksperimen sebesar 29 86 (SD 2 11) lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 24 74 (SD 2 31) dangan skala 0-100. Hal ini diperkuat melalui penelitian kualitatif yang menunjukkan bahwa pola pikir dalam memecahkan masalah mahasiswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Mahasiswa pada kelas kontrol memulai pemecahan masalah fisika dengan mencocokkan rumus yang dihafal dan contoh yang pernah diberikan sedangkan mahasiswa pada kelas eksperimen memecahkan masalah fisika dengan terlebih dahulu mengimajinasikan permasalahan untuk mengetahui konsep yang terkait dengan permasalahan tersebut. Adapun faktor yang menyebabkan tidak ditemukannya perbedaan secara signifikan antara lain intensitas frekuensi pembelajaran yang kurang pembelajaran pada kelas kontrol yang tidak berbeda jauh dan adanya analisis serta kesimpulan yang salah namun lolos dari koreksi dosen model maupun asisten laboratorium.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S2 Pendidikan Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 27 Jul 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/59885

Actions (login required)

View Item View Item