Candra, Suci Nurhayati (2013) Pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing - scaffolding terhadap model mental fisika ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah siswa kelas XI SMKN 12 Malang / Suci Nurhayati Candra. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Candra Suci Nurhayati. 2013. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing-Scaffolding terhadap Model Mental Fisika Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas XI SMK. Tesis Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Markus Diantoro M.Si (II) Dr. Muhardjito M.S. Kata Kunci inkuiri terbimbing-scaffolding model mental fisika kemampuan pemecahan masalah. Model mental fisika merupakan gambaran suatu model pengetahuan yang dihimpun oleh siswa dari pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh sebelumnya untuk menjawab suatu masalah dengan penjelasan yang benar dan ilmiah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh inkuiri terbimbing-scaffolding terhadap model mental ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian 2 x 2 faktorial. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 kelas XI SMK. Instrumen dalam penelitian terdiri dari perangkat pembelajaran instrumen model mental fisika dan instrumen kemampuan pemecahan masalah (KPM). Data penelitian berupa hasil tes model mental dianalisis dengan Anava Dua Jalan setelah memenuhi uji prasyarat dan dilanjutkan dengan uji lanjut yaitu Uji Tukey. Hasil uji hipotesis pertama didapatkan Fhitung (23 3182) Ftabel (3 919) yang menunjukkan terdapat perbedaan secara signifikan antara model mental siswa yang belajar dengan IT-S dan IT. Dari uji hipotesis kedua didapatkan Fhitung (4 4073) Ftabel (3 9188) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah terhadap model mental. Dari uji hipotesis ketiga didapatkan Q4hitung (6 92) Qtabel (3 832) model mental siswa yang memiliki KPM tinggi pada kelas IT-S lebih tinggi daripada model mental siswa yang memiliki KPM tinggi pada kelas IT. Dari uji hipotesis keempat Q8 hitung (2 72) Qtabel (3 832) model mental siswa yang mempunyai KPM rendah yang belajar dengan IT-S tidak lebih tinggi daripada model mental siswa yang mempunyai KPM rendah yang belajar dengan IT. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) model mental fisika siswa yang belajar dengan IT-S lebih tinggi dibandingkan dengan model mental siswa yang belajar dengan IT. 2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah terhadap model mental 3) Model mental fisika siswa yang memiliki KPM tinggi lebih tinggi jika pembelajaran dilakukan dengan IT-S dibandingkan jika pembelajaran dilakukan dengan IT. Scaffolding dapat membantu siswa dalam mengembangkan model mental fisika sehingga siswa mampu menjelaskan proses perpindahan kalor dari segi mikroskopik 4) Model mental fisika siswa yang memiliki KPM rendah tidak lebih tinggi jika pembelajaran dilakukan dengan IT-S dibandingkan jika pembelajaran dengan IT. Hal ini terjadi karena kurang adanya interaksi yang baik dan konsisten antara siswa yang berkemampuan rendah dengan teman scaffold sehingga model mental fisika yang terbentuk tidak lengkap.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S2 Pendidikan Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 24 Jul 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/59726 |
Actions (login required)
View Item |