Diagnosis kesulitan dan kegagalan metakognitif mahasiswa dalam megonstruksi bukti matematis serta scaffolding-nya / Eka Resti Wulan - Repositori Universitas Negeri Malang

Diagnosis kesulitan dan kegagalan metakognitif mahasiswa dalam megonstruksi bukti matematis serta scaffolding-nya / Eka Resti Wulan

Wulan, Eka Resti (2015) Diagnosis kesulitan dan kegagalan metakognitif mahasiswa dalam megonstruksi bukti matematis serta scaffolding-nya / Eka Resti Wulan. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Wulan Eka Resti. 2015.Diagnosis Kesulitan danKegagalanMetakognitifMahasiswadalamMengonstruksiBuktiMatematisserta Scaffolding-nya. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Subanji M.Si. (2) Dr. Makbul Muksar S.Pd M.Si. Kata Kunci Diagnosis Kesulitan KegagalanMetakognitif BuktiMatematis Scaffolding Buktimerupakansalahsatudasaruntukmenyusunsuatusistemdanmelakukanaktivitas di dalammatematika. Kemampuan mengonstruksi bukti bagi mahasiswa pendidikanmatematika menjadi tujuan utama dari beberapa subjek matematika lanjutdanmenjaditolakukurpemahamankonsepmatematis. Di sisilain mengonstruksibuktidapatdipandangsebagaisuatuproblem-solvingmatematis. Problem-solvingeratkaitannyadenganmetakognisi.Metakognisi adalah kesadaran seseorang mengenai proses berpikirnya dan kemampuan untuk memonitor mengatur serta mengevaluasi proses berpikir tersebut. Ketikaaktivitasmetakognitifdarimahasiswamengarahkannyapadasolusiproblem-solvingyang tidaktepat makamahasiswamengalamikegagalanmetakognitif. Beberapapenelitibaru-baruinimenemukanbahwamahasiswa dan guru matematika masih mengalami kesulitan ketika mengonstruksi bukti seperti kesulitan menghasilkan bukti yang valid dari suatu pernyataan kesulitan menghasilkan argumen deduktif yang secara general berlaku pada semua kasus yang dipenuhi pernyataan (Weber 2004 Stylianides dan Stylianides 2008 Iannone dan Inglis 2011 Imamoglu dan Bogrol 2012 Selden dan Selden 2013) dankesulitan lainnya yang berkaitan dengan definisi atau teorema teknik serta strategi pembuktian (Selden dan Selden 2007). Ditemukanpula adamahasiswapendidikanmatematikayang disinyalirmengalamikesulitandalammengonstruksibukti. Selanjutnyaditemukanmahasiswapendidikanmatematikalain yang mengalamikegagalanmetakognitifketikamengonstruksibukti. Olehkarenaitu penelitianinimendeskripsikankesulitandankegagalanmetakognitifmahasiswadalammengonstruksibuktimatematis. Kemudiandideskripsikanscaffoldinguntukmengatasinya. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus karena dalam penelitian ini dilakukan kepada individu secara mendalam mulai dari mendiagnosis kesulitandankegagalanmetakognitifhinggascaffolding-nya. Scaffoldingdilakukansesuai level 2 yaitureviewingdanrestructuringserta level 3 dariAnghileri (2006). Subjek penelitian ini terdiri empat mahasiswa dari duakelompoksubjek. Kelompok I dengan karakteristik melakukanstrategisintaktik yang sesuai dan kelompok IImelakukanstrategisintaktik yang tidaksesuai. Stategi sintaktik digunakanketikaseseorang mengonstruksi bukti dengan memanipulasi definisi yang diberikan dan fakta matematis yang ada secara logis dengan aturan inferensi dalam sistem matematika. Masing-masing kelompok terdiri dari duamahasiswa.Instrumen yang digunakandalampenelitianiniadalahtigasoal yang adadalamaljabarabstrak khususnyagrup. Data diperolehdarisubjekmelaluites diagnosis kemudiandilakukanwawancaraberbasistugasdenganberorientasipadakerangkakerjakognitif-metakognitif. Kesulitanmahasiswayang munculdalampenelitianiniadalah (1) memahamidanmenggunakandefinisi teoremadanaksioma (2) menetapkanteknikpembuktian (3) menentukandanmelaksanakanstrategi (4) menggunakanaturaninferensi dan (5)memeriksabukti. Kesulitan (1) padasubjekkelompok I munculdikarenakanmahasiswatidakdapatmenyadaridefinisiatauteoremasecaralengkap sedangkanpadakelompok II hanyamampumenyadaritetapitidakdapatmenerapkan.Kesulitan (2) padakelompok Icenderungpadaasumsiyang dilakukanpadateknikbuktitidaklangsung sedangkankelompok II padaasumsibuktilangsung. Kesulitan (3) munculpadakelompokI karenaketidakmampuanmelaksanakanstategi yang dimilikidengantepat sedangkankelompok II disebabkantidakdapatmenentukanstategi yang sesuai.Kesulitan (1) (2) dan (3) dialamisemuasubjekkemudianscaffoldingpadakesulitan (1) (2) dan (3) dapatdilakukanmulai level 2 dan level 3. Kesulitan (4) munculpadasetiapkelompokdisebabkantidakmenggunakanalasan yang logisketikamenarikkesimpulanataumelakukanlangkahtertentu.Kesulitan (5) munculpadasetiapkelompokdisebabkantidakdapatmenilaikelengkapanataukesesuaian langkah-langkah yang diberikan.Scaffolding yang dilakukanpadakesulitan (4) dan (5) hanyareviewingdansalahsatudarirestructuringatau level 3.Kemudianempatkegagalanmetakognitifdialamiadalahblindness mirage misdirection danvandalism.Masing-masingkegagalanmetakognitifmunculpadasetiapkelompokdengankondisi yang berbeda. Akan tetapi sesuaidenganskenariokegagalanmetakognitif yang sudahadakondisitersebuttampaksama. Scaffoldingkegagalanmetakognitifdilakukansesuai level 2 dan 3 kecualimisdirectionhanya level 2. Hal inidikarenakantidakadakonsepyang dimilikisubjeksehinggadapatdikembangkan. Dari temuanpenelitian saran yang diberikanpenelitiadalah (1)kajian tentang kesulitandankegagalanmetakognitifdalammengonstruksibuktimasihterbataspadateorema di aljabarabstrak sehingga perlu adanya penelitian lain yang lebih luas (2) tes diagnosis diberilampirantambahanberisidefinisidanteorema yang berkaitandenganmasalah dan (3) lebihmemfasilitasimahasiswauntukmeningkatkanketerampilannyadalammengonstruksibukti.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 05 Aug 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/59518

Actions (login required)

View Item View Item