Irianti, Nathasa Pramudita (2015) Proses berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika SDLDV ditinjau dari adversity quontient / Nathasa Pramudita Irianti. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Irianti Nathasa Pramudita. 2015. Proses Berpikir Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika SPLDV Ditinjau dari Adversity Quotient. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Subanji M.Si (II) Drs. Tjang Daniel Chandra M.Si Ph.D. Kata Kunci proses berpikir pemecahan masalah sistem persamaan linear dua variabel adversity quotient. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa di sekolah menengah pertamadalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari Adversity Quotient. Materi pokok yang dipilih adalah sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII. Selanjutnya untuk mempermudah pendeskripsian proses berpikir dalam memecahkan masalah maka langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan adalah(1) memahami masalah (2) menyusun rencana penyelesaian(3) menyelesaikan masalah sesuai rencana(4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Penelitian diawali dengan pemberian tes ARP (Adversity Response Profile) kepada 32 siswa kelas VIII-D SMPN 9 Malang. Dari hasil tes ini didapatkan 9 anak dengan tipe climber 17 anak dengan tipe camper dan 6 anak dengan tipe quitter. Dari hasil ini dipilih 6 siswa yang terdiri dari 2 siswa dengan tipe climber 2 siswa dengan tipe camper dan 2 siswa dengan tipe quitterdengan mempertimbangkan kemampuan komunikasi siswa. Selanjutnya peneliti memberikan tes pemecahan masalah sistem persamaan linear dua variabel kepada enam siswa tersebut. Terakhir peneliti melakukan wawancara berbasis tugas dengan keenam siswa tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dalam memecahkan masalah matematika SPLDV siswa tipe climber melakukan proses berpikir asimilasi dalam memahami masalah menyusun rencana penyelesaian menyelesaikan masalah sesuai rencana dan memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh. Siswa dengan tipe campermelakukan proses berpikir asimilasi dalam memahami masalah menyusun rencana penyelesaiandan dalam menyelesaikan masalah sesuai rencana. Dalam memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh siswa campermelakukan akomodasi yang tidak sempurna. Hal ini dikarenakan informasi yang dimiliki tidak cukup untuk melakukan pemeriksaan kembali hasil yang telah diperoleh. Untuk siswa dengan tipe quittermelakukan proses berpikir asimilasi dalam memahami masalah namun dalam menyusun rencana penyelesaian melaksanakan rencana serta memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh siswa melakukan proses berpikir akomodasi. Untuk masalah yang dianggap terlalu rumit siswa dapat melakukan proses berpikir asimilasi salah yaitu proses asimilasi yang memberikan hasil salah ataupun akomodasi yang tidak sempurnakarena informasi yang dimiliki siswa tidak cukup.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 29 Jul 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/59510 |
Actions (login required)
View Item |