Lastri, Muzani (2015) Proses berpiikir kreatif siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan tahapan Wallas ditinjau dari adversity quotient (AQ) / Muzani Lastri. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Lastri Muzani. 2015. Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Tahapan Wallas ditinjau dari Adversity Quatient (AQ). Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Edy Bambang Irawan M.Pd dan (II) Dra. Santi Irawati S.Si Ph.D. Kata Kunci Proses Berpikir Kreatif Tahapan Wallas Adversity Quotient (AQ). 12288 12288 12288 Proses berpikir kreatif merupakan gambaran nyata dalam menjelaskan bagaimana kreativitas terjadi. Dengan berpikir kreatif siswa dapat mengembangkan potensi dirinya serta dapat memandang suatu masalah dari berbagai perspektif. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan tahapan Wallas ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) siswa. 12288 12288 12288 Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 2 Malang. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 6 siswa yang di ambil dari siswa kelas VIIA dan VIIJ. Subjek penelitian ditentukan melalui purposive sampling. Subjek yang diambil untuk penelitian ini adalah 2 siswa untuk setiap kategori AQ (climber camper quitter). Kriteria berpikir kreatif pada penelitian ini mengacu pada aspek fluency (kefasihan) flexibility (fleksibilitas) dan novelty (Kebaruan). Sedangkan proses berpikir kreatif pada penelitian ini mengacu pada teori Wallas yaitu preparation (persiapan) incubation (inkubasi) illumination (iluminasi) dan verification (verifikasi). 12288 12288 12288 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh siswa climber cenderung mampu memenuhi aspek fluency fleksibility dan novelty. Siswa camper cenderung hanya mampu memenuhi aspek fluency tetapi siswa camper juga mampu menunjukkan sedikit inisiatif dan memenuhi aspek fluency fleksibility dan novelty. sedangkan siswa quitter hanya mampu memenuhi aspek fluency atau tidak sama sekali. 12288 12288 12288 Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika pada tahap persiapan siswa climber cenderung mampu memahami masalah dengan baik sedangkan siswa camper dan quitter cenderung kurang mampu memahami masalah dengan baik dan cenderung hanya mampu memahami masalah sebatas pada apa yang tertera dalam soal. Pada tahap inkubasi siswa climber camper dan quitter melakukan aktivitas merenung. Pada tahap iluminasi siswa climber camper dan quitter menemukan ide untuk menyelesaikan masalah. Pada tahap verifikasi siswa climber cenderung mampu menemukan cara lain untuk menyelesaikan masalah siswa camper cenderung mampu memberikan solusi lain dari penyelesaiannya atau mau mencoba untuk mencari solusi lain meskipun pada akhirnya siswa cenderung menyerah. Sedangkan siswa quitter tidak mampu memberikan cara lain dalam menyelesaikan masalah dan ketika diminta untuk mencari cara atau jawaban lain siswa cenderung tidak mau mencoba dengan alasan sulit atau belum tahu dan menyerah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 May 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/59485 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |