Penerapan strategi problem creating berbantuan pertanyaan untuk meningkatkan hasil belajar trigonometri siswa kelas X SMAN 3 Banjarbaru / Mislahiyyah - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan strategi problem creating berbantuan pertanyaan untuk meningkatkan hasil belajar trigonometri siswa kelas X SMAN 3 Banjarbaru / Mislahiyyah

Mislahiyyah (2015) Penerapan strategi problem creating berbantuan pertanyaan untuk meningkatkan hasil belajar trigonometri siswa kelas X SMAN 3 Banjarbaru / Mislahiyyah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Mislahiyyah. 2014. Penerapan Strategi Problem Creating Berbantuan Pertanyaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Trigonometri Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Banjarbaru. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Drs. Purwanto Ph.D. (II) Dr. I Nengah Parta S.Pd M.Si. Kata kunci Problem Creating Pertanyaan Hasil Belajar. Setiap guru matematika menginginkan siswa selalu berhasil dalam pembelajaran matematika. Kondisi yang terjadi di tempat peneliti mengajar yaitu SMAN 3 Banjarbaru pembelajaran sebagian besar masih didominasi oleh guru. Hal ini menyebabkan siswa menjadi pasif. Sehingga diperlukan suatu pembelajaran agar lebih bermakna dan hasil belajar siswa meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Barlow (2010) dalam penelitiannya memaparkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran Problem Creating siswa lebih aktif. penggunaan strategi Problem Creating berbantuan pertanyaan di kelas penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan strategi Problem Creating berbantuan pertanyaan untuk meningkatkan hasil belajar trigonometri siswa kelas X SMAN 3 Banjarbaru. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan mengikuti model Kemmis dan Taggart. Pelaksanaan penelitian pada siklus kegiatan apersepsi dan proses pembentukan kelompok memerlukan waktu lama. Siswa masih mengalami permasalah pada operasi bilangan real. Hasil pengamatan terdapat kelompok hanya sebagian anggota yang aktif dan ada kelompok yang kurang kompak. hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa belajar secara kelompok. Siswa dengan kemampuan kognitif baik tetapi mengalami kesulitan dalam mentrasfer pengetahuannya kepada temannya berada pada kelompok yang sama. Siswa mengalami kendala pada pengerjaan soal dengan situasi yang memungkinkan membuat pertanyaan beserta jawabannya. Pertanyaan yang dibuat siswa masih belum logis dan terdapat pertanyaan dengan jawaban yang tidak tepat. Bimbingan individu dan kelompok yang diberikan guru masih kurang serta pertanyaan dari guru ketik a mengarahkan masih ada yang sulit dimengerti siswa. Diskusi kelas didominasi siswa dengan kemampuan kognitif baik. Siklus satu masih belum menenuhi kriteria keberhasilan dimana siswa dengan skor lebih dari atau sama dengan 72 kurang dari 80%. Sehingga penelitian berlanjut ke siklus dua. Pembelajaran siklus dua merupakan perbaikan pembelajaran pada siklus satu berdasarkan hasil observasi dan refleksi. Guru memperhatikan penggunaan waktu membagikan lembar pertama LKS yang berisi tujuan dan motivasi. Meminta siswa satu kelompok duduk berdekatan ketika memasuki kelas. Kelompok belajar dibentuk dengan lebih memperhatikan karakter siswa berdasarkan pengamatan disiklus satu. Memberikan arahan kepada siswa dengan pertanyaan menggunakan bahasa keseharian yang siswa gunakan sehingga siswa lebih memahami arahan guru. Pelaksanaan diskusi kelas selain memberi kesempatan kepada siswa mengajukan diri guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa yang kurang aktif. Hasil penelitian menunjukkan strategi Problem Creating berbantuan pertanyaan yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa adalah (1) menentukan tujuan pembelajaran trigonometri guru melibatkan siswa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran (2) menentukan konteks masalah memberikan permasalahan di dalam LKS kepada siswa dengan mengaitkan pengetahuan prasyarat dan materi yang dipelajari (3) menciptakan masalah menciptakan oleh guru melalui permasalah atau soal yang diberikan di dalam LKS dan menciptakan masalah oleh siswa guru memberikan soal atau gambaran situasi yang telah dicantumkan dalam LKS (4) mengantisipasi jawaban berupa penyelesaian dari pertanyaan yang dibuat (5) refleksi dan implementasi guru melakukan tanya jawab dan menanggapi materi yang telah dipelajari. Guru mengarahkan dan membimbing siswa memperoleh kesimpulan. Hasil observasi aktivitas guru siklus satu 88 41% meningkat di siklus dua menjadi 92 58%. Hasil observasi aktivitas siswa siklus satu 84 38% mengalami peningkatan menjadi 90 1% di siklus dua. Hasil tes akhir siklus pada akhir siklus satu siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 64 29% dan pada siklus dua menjadi 82 14%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan hendaknya guru menggunakan pertanyaan yang efektif dalam membimbing dan mengarahkan siswa selama proses pembelajaran. Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran hendaknya digunakan seefektif mungkin terutama pada saat diskusi kelompok. Pembagian kelompok siswa hendaknya lebih memperhatikan karakter siswa sehingga siswa pendiam yang memiliki kemampuan kognitif baik tidak berada pada kelompok yang sama.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 04 Feb 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/59484

Actions (login required)

View Item View Item