Rahmani (2015) Pembelajaran mengacu meaning-based approach untuk meningkatkan kebisaan siswa menyelesaikan soal cerita matematika di kelas XII IPA SMA Negeri 9 Barabai / Rahmani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Rahmani 2014. Pembelajaran Mengacu Meaning-Based Approach untuk Meningkatkan Kebisaan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Di Kelas XII IPA SMA Negeri 9 Barabai. Tesis Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Akbar Sutawidjaja M.Ed. Ph.D. (II) Dr. Abdur Rahman As ari M.Pd. M.A. Kata Kunci Meaning-Based Approach Soal Cerita Matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas XII SMA Negeri 9 Barabai didapatkan keterangan bahwa sebagian besar soal-soal di Ujian Nasional yang salah diselesaikan oleh siswa yaitu program linear. Guru matematika yang pernah mengajar di SMA Negeri 9 Barabai di kelas XII menyebutkan bahwa penyebab kesulitan siswa menyelesaikan soal program linear karena biasanya berbentuk soal cerita. Siswa kesulitan menerjemahkan soal cerita ke dalam kalimat matematika. Menurut Pape siswa yang menyelesaikan soal cerita matematika dengan Meaning-Based Approach (MBA) sangat sedikit mengalami kesalahan dalam memahami bacaan dan langkah penyelesaian. Peneliti ini bertujuan untuk mendeskripsikan rancangan dan pelaksanaan pembelajaran mengacu MBA yang dapat meningkatkan kebisaan siswa menyelesaikan soal cerita matematika di kelas XII IPA SMA Negeri 9 Barabai serta mendeskripsikan kebisaan siswa menyelesaikan soal cerita matematika yang diperoleh pada pembelajaran mengacu MBA. Penelitian ini dirancang dengan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas XII SMA Negeri 9 Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Propinsi Kalimantan Selatan. Subyek penelitian terdiri dari 19 siswa dan objek penelitian adalah kebisaan menyelesaikan soal cerita matematika pada pokok bahasan program linear. Pelaksanaan pembelajaran MBA dilaksanaakan dengan bantuan LKS sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. Pembelajaran mengacu MBA dimulai dengan tahap merekam informasi yang diberikan guru menyajikan masalah yang berbentuk soal cerita dengan membagikan LKS kepada siswa. Siswa membaca dengan teliti soal cerita yang diberikan pada LKS dan bertanya jika ada yang kurang jelas. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan kalimat dalam soal yang memberikan informasi terhadap penyelesaian soal cerita dan membimbing siswa untuk menerjemahkan kalimat dalam soal yang memberikan informasi terhadap penyelesaian soal cerita ke dalam kalimat matematika. Apabila siswa menjawab dengan benar diberi penguatan atau pembenaran agar siswa senang dan bersemangat untuk menyelesaikan soal cerita. Pada tahap menggunakan konteks guru membimbing siswa dengan meminta siswa menggunakan kalimat pada soal cerita yang mendukung proses untuk menemukan solusi. Pada tahap menyediaan penjelasan dan/atau pembenaran untuk operasi matematika siswa mengecek jawaban dan menyiapkan laporan dengan menyediaan penjelasan dan/atau pembenaran untuk langkah-langkah komputasi yang dilakukan dalam proses menyelesaikan soal cerita matematika. Siswa melaporkan hasil kerjanya dan siswa lain diminta untuk menanggapi. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Pembuatan LKS berbasis MBA oleh guru ternyata efektif untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada pembelajaran. Kegiatan guru membimbing siswa secara berkelompok sangat efektif dan efisien dalam mengatasi siswa yang kesulitan menyelesaikan masalah. Pembenaran dari peneliti atas pekerjaan siswa dalam proses menyelesaikan masalah membuat siswa senang dan termotivasi dalam belajar. Siswa yang bisa memahami soal dan memberi penjelasan pada langkah penyelesaian masalah di LKS tidak mengalami kesulitan menyelesaikan soal cerita pada tes akhir. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita matematika melalui pembelajaran mengacu MBA dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil nilai tes akhir siswa siklus II menunjukkan bahwa kebisaan siswa menyelesaikan soal cerita matematika sudah baik yaitu rata-rata nilai siswa 80 70. Hasil nilai akhir siswa pada siklus II tuntas secara klasikal (84 21% dari 19 siswa memperoleh skor minimal 70).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Jan 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/59450 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |