Students' reading self-efficacy level and its sources: a study in a senior high school in Malang / Meti Rahmawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Students' reading self-efficacy level and its sources: a study in a senior high school in Malang / Meti Rahmawati

Rahmawati, Meti (2016) Students' reading self-efficacy level and its sources: a study in a senior high school in Malang / Meti Rahmawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Rahmawati Meti. 2016. Students Reading Self-Efficacy Level and Its Sources A Study in A Senior High School in Malang.Unpublished Thesis English Language Teaching Graduate Program State University of Malang. Advisors (I) Prof. Dr. Nur Mukminatien M.Pd. (II) Nunung Suryati M.Ed. Ph.D Key words Efikasi diri dalam membaca teks bahasa Inggris sumber-sumber efikasi diri Membaca pemahaman melibatkan berbagai faktor meliputi faktor-faktor kognitif dan afektif. Hasil penelitian menyatakan bahwa efikasi diri siswa berkorelasi positif dengan tingkat prestasi membaca mereka. Meskipun peran penting efikasi diri terhadap kemampuan membaca siswa telah diketahui penelitian dalam domain ini sangat terbatas dalam hal jumlah dan konteks. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) tingkat efikasi diri siswa SMA dalam membaca teks bahasa Inggris (2) kontribusi masing-masing faktor efikasi diri terhadap tingkat efikasi diri siswa dalam membaca teks bahasa Inggris (3) persepsi siswa mengenai sumber-sumber efikasi membaca teks bahasa Inggris dan (4) memprediksi kontribusi simultan dari keempat faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan desain exlanatory dimana fase kuantitatif dilakukan terlebih dahulu dan diberikan bobot yang lebih besar dari pada fase kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan menggunakan dua kuisioner yaitu kuesioner tentang keyakinan akan kemampuan diri siswa dalam memahami teks bahasa Inggris dan kuisioner tentang sumber-sumber efikasi diri siswa dalam membaca teks bahasa Inggris. Kuisioner-kuisioner tersebut dibagikan kepada 146 siswa. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi berganda. Hasil dari fase kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama kedua dan keempat. Selanjutnya data kualitatif diperoleh dari interview dengan 9 siswa. Hasil wawancara ditrankrip dan dijabarkan secara deskriptif untuk menjawab pertanyaan ketiga. Hasil dari fase kuantitatif menunjukkan bahwa tingkat efikasi membaca siswa SMA berkisar pada tingkatan tinggi. Tren yang didapat adalah semakin tinggi kelas semakin tinggi tingkat efikasi membaca siswa. Selain itu diketahui bahwa hanya performa masa lalu pemodelan dan persuasi yang secara siknifikan berpengaruh terhadap tingkat efikasi membaca siswa. Performa masa lalu merupakan faktor yang paling dominan sedangkan kondisi emosi siswa tidak berpengaruh secara siknifikan. Secara simultan keempat sumber efikasi diri tersebut memprediksi tingkat efikasi membaca siswa sebesar 40% yang berarti 60% selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Hasil dari fase kualitatif merujuk pada sembilan poin penting. Pertama semua subjek menyatakan bahwa peforma masa lalu merupakan sumber efikasi yang paling dominan. Kedua nilai yang memuaskan cenderung meningkatkan efikasi diri dan nilai yang jelek dan kegagalan menurunkan tingkat efikasi diri siswa. Selanjutnya siswa menyatakan bahwa nilai kurang memuaskan yang terkadang didapat tidak lantas seketika menurunkan tingkat kepercayaan diri mereka begitu saja. Keempat mengenai sumber efikasi diri yang berasal dari pemodelan sosial semua siswa menyatakan bahwa mereka cenderung membandingkan diri mereka dengan siswa lain di kelas. Kelima siswa lebih memilih untuk bekerja dalam kelompok karena mereka dapat bertanya kepada teman tentang materi yang belum dipahami. Keenam siswa lebih memilih untuk bertanya kepada teman daripada guru saat mereka mengalami kesulitan. Tujuh tidak ada feedback khusus yang diberikan untuk setiap siswa. Delapan tidak ada feedback dari teman sejawat yang diberikan atau dilakukan di kelas. Sembilan kondisi emosi siswa tidak berpengaruh secara signifikan. Karena performa masa lalu merupakan sumber efikasi diri yang paling berpengaruh terhadap tingkat efikasi membaca siswa guru disarankan untuk memberikan kesempatan bagi siswa memperbaiki kesalahan dan melihat kesalahan tersebut sebagai salah satu bagian penting dari proses pembelajaran. Penekanan terhadap proses pembelajaran lebih penting daripada fokus hanya pada produk. Guru juga dituntut untuk membekali siswa dengan strategi-strategi membaca yang memudahkan siswa mengatasi kesulitan saat membaca. Dengan demikian siswa merasa memiliki kontrol terhadap proses pembelajaran. Selain itu guru disarankan pula untuk menerapkan kerja kelompok dan memfasilitasi feedback dari teman sejawat terkait dengan sumber efikasi yang berasal dari pemodelan dan persuasi sosial.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S2 Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 14 Jul 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/58815

Actions (login required)

View Item View Item