Analysis of hedging expressions used in the discussion section of graduate students' thesis / Intan Zakiyah - Repositori Universitas Negeri Malang

Analysis of hedging expressions used in the discussion section of graduate students' thesis / Intan Zakiyah

Zakiyah, Intan (2013) Analysis of hedging expressions used in the discussion section of graduate students' thesis / Intan Zakiyah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Ekspresi Pembatasan (Hedging) Bab Pembahasan Tesis Mahasiswa Pasca Sarjana Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan ekspresi pembatasan (hedging) pada bab pembahasan dari tesis mahasiswa pasca sarjana. Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah maksim-maksim dibatasi dalam bab pembahasan pada tesis mahasiswa pasca sarjana (2) Mengapa ekspresi pembatasan (hedging) terjadi dalam bab pembahasan pada tesis mahasiswa pasca sarjana Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hal ini dikarenakan seluruh kumpulan data ada dalam bentuk kata-kata. Sumber data dalam penelitian ini adalah ucapan/ungkapan yang ditemukan dalam bab pembahasan pada tesis mahasiswa pasca sarjana. Bab pembahasan menyajikan beberapa ungkapan atau pernyataan peneliti yang merupakan bagian terpenting dalam penelitian yang menggabungkan teori pendapat analisis dan hasil. Data yang digunakan adalah bab pembahasan pada tesis mahasiswa pasca sarjana dari tahun akademik 2007 sampai 2010. Ada empat kategori tesis yang digunakan sebagai data data tersebut dilengkapi menggunakan desain Penelitian Tindak Kelas Penelitian dan Pengembangan Kualitatif serta Eksperimental. Dari masing-masing desain hanya diambil tiga tesis. Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terjadinya pembatasan (hedging) ada pada desain Eksperimental terdapat 402 (37.12%) ekspresi pembatasan (hedging) yang ditemukan pada desain Eksperimental. Kemudian di urutan kedua ada pada desain Kualitatif ada 319 (29.46%) ekspresi pembatasan (hedging) yang terjadi pada desain Kualitatif. Selanjutnya ada pada desain Penelitian dan Pengembangan terdapat 190 (17.54%) ekspresi pembatasan (hedging) yang terjadi pada desain Penelitian dan Pengembangan. Dan yang terakhir ada pada desain Penelitian Tindak Kelas ada 172 (15.88%) ekspresi pembatasan (hedging) yang terjadi pada desain Penelitian Tindak Kelas. Desain yang paling banyak memuat ekspresi pembatasan (hedging) adalah desain Eksperimental dan Kualitatif. Hal ini dapat dikarenakan oleh prosedur dari penelitian Eksperimental dan Kualitatif itu sendiri. Para penulis harus menguraikan pembahasan mereka secara kualitatif yang memberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat mereka sebanyak mungkin. Sedangkan desain Penelitian dan Pengembangan serta Penelitian Tindak Kelas cenderung menjabarkan hasil penelitian pada bab pembahasan berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh. Ekspresi-ekspresi pembatasan (hedging) tersebut digunakan untuk menunjukkan kurangnya kepercayaan diri mereka akan kebenaran dari pernyataannya untuk menunjukkan bahwa komitmen terhadap pernyataannya terbatas serta untuk mengurangi resiko konfrontasi. Hasilnya juga menunjukkan bahwa maksim kualitas dibatasi ketika informasi atau pernyataan penulis mungkin tidak berdasarkan fakta seperti yang diharapkan. Hal ini berarti bahwa penulis tidak bertanggung jawab penuh atas kebenaran dari pernyataannya. Maksim kuantitas dibatasi ketika informasi yang disampaikan terbatas. Maksim hubungan dibatasi ketika kontribusi yang disampaikan tidak relevan seperti yang seharusnya. Sebuah indikasi dari pembatasan (hedging) maksim hubungan adalah terjadinya perubahan topik dalam suatu pernyataan. Sementara itu pembatasan (hedging) maksim tuturan yang menunjukkan ketidakjelasan ungkapan tidak dibahas dalam penelitian ini karena tidak ditemukan data yang mengandung pembatasan (hedging) maksim tuturan. Hal ini mungkin dikarenakan pada kadar formalitas yang digunakan dalam karya akademik. Pernyataan yang tidak jelas tidak diterima dalam karya akademik formal. Yang terpenting mengenai batasan-batasan (hedges) maksim ini adalah tidak ada satupun diantara batasan tersebut yang menambah nilai kebenaran pada ungkapan yang diberikan. Dalam hal sebab terjadinya pembatasan (hedging) frekuensi tertinggi dari sebab-sebab yang mendasari adalah untuk mengurangi tingkat kepastian dari kebenaran atas pernyataannya. Hal ini terjadi 463 kali (42.75%). Kemudian di urutan kedua adalah untuk menunjukkan kerendahan hati atas kesuksesan dan kesopanan terhadap masyarakat. Hal ini terjadi 224 kali (20.68%). Di urutan ketiga adalah untuk menghindari keterlibatan pribadi. Hal ini terjadi 168 kali (15.51%). Di urutan selanjutnya adalah untuk menciptakan ketidakjelasan dan kesamaran yang berarti (strategi untuk memperkecil ancaman). Hal ini terjadi 144 kali (13.30%). Dan di urutan terakhir adalah untuk mengungkapkan kesementaraan dan fleksibilitas. Hal ini terjadi 84 kali (7.76%). Ekspresi pembatasan (hedging) membantu penulis untuk menunjukkan keragu-raguan atau kebimbangan mereka mengenai interpretasi dari temuan-temuan dan memberi kesempatan untuk interpretasi lebih lanjut. Pembatasan (hedging) sebagai kategori fungsional membantu para peneliti untuk melakukan pendekatan yang hati-hati dalam mengajukan pendapat mereka terhadap penelitian lain. Sebagai implikasi pedagogi penelitian ini mengungkap pentingnya meningkatkan kesadaran para siswa tentang bagaimana penulis akademik mengatur karyanya. Bahasa Inggris sebagai bahasa dominan dari karya ilmiah dan akademik di dunia memberikan dasar bagi para penulisnya untuk mengikuti kaidah penulisan akademik. Oleh karena itu mengenalkan para siswa pada aturan dan norma penulisan akademik dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman tentang batasan-batasan (hedges) pada komunitas discourse akademik mereka sendiri. Penelitian ini menyarankan para dosen Bahasa Inggris untuk memperhatikan pentingnya pembatasan (hedging) maksim-maksim pada segala jenis komunikasi untuk meningkatkan pengetahuan para siswa mengenai bagian-bagian dari discourse terutama prinsip-prinsip kerja sama (cooperative principles). Dalam hal ini diharapkan bahwa para siswa akan memahami dengan jelas seluruh jenis maksim dan menggunakannya dengan benar. Disarankan juga bagi peneliti selanjutnya untuk mengadakan dan mengembangkan penelitian yang mencakup aspek-aspek yang berhubungan dengan pembatasan (hedging) dari semantik hingga pragmatik. Diharapkan pula agar mereka bereksplorasi dan menyelidiki beberapa fenomena lain tentang ekspresi pembatasan (hedging) pada komunitas bahasa lainnya untuk mengungkap beberapa jenis dan sebab lain untuk terjadinya pembatasan (hedging).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S2 Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 14 Feb 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/58640

Actions (login required)

View Item View Item