Erawati, Eny (2017) Pengembangan paduan memahami fotografi seni dengan pendekatan hermeneutika Gadamer / Eny Erawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Erawati Eny. 2017. Pengembangan Panduan Memahami Fotografi Seni dengan Pendekatan Hermeneutika Gadamer. Tesis Keguruan Seni Rupa Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Hariyanto M.Hum. (II) Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd. Kata kunci panduan pemahaman hermeneutika fotografi Seni adalah sesuatu yang berdasar pada ke-tidak-baku-an kelihaian daya cipta seni. Penciptaan karya seni adalah model perilaku sosial yang mengkhidmati kesadaran seseorang pada daya ciptanya yang diwujudkan dalam tindakan. Dimana seniman berfungsi sebagai pemicu diskursus berperan memainkan kaitan dialektis dari dua tiang keilmuan sebagai inti dari pemaknaan dan konsep bahwa makna yang muncul sebelumnya adalah dimediasi oleh bahasa (Preziosi Farago 2012). Seni adalah seni ketika ia membutuhkan tindakan artistik untuk menguak maknanya. Fotografi seni adalah tentang foto yang berseni juga tentang cipta seni atau berfotografi dimana fotografer berfungsi sebagai seniman karenanya harus dapat menjadi pemicu diskursus seni fotografi yang dengan demikian bertanggung jawab atas bahasa fotografi yang digunakan dalam penyajian. Kegiatan memahami fotografi seni adalah tentang susunan berpikir (system thinking) yaitu kegiatan dalam matra sistem desain instruksional (instructional system design-ISD) yang menggunakan hermeneutika sebagai soft technologynya. Hermeneutika sendiri adalah sebuah usaha untuk membangun pemahaman. Termasuk keilmuan humaniora (geiteswissenschaften) keterampilan memahami (verstehen) adalah pemerolehan dari belajar berkegiatan hermeneutis berdasarkan pengetahuan kebajikan (phronesis). Sehingga sebagai keluaran pemelajaran prosedurnya harus dapat disajikan secara ilmiah dan metodis sesuatu yang belum pernah dijumpai di semesta pendidikan fotografi Indonesia. Hermeneutika filosofis atau disebut juga hermeneutika Gadamer adalah buah pemikiran Hans-Georg Gadamer bapak hermeneutika dunia abad modern. Hermeneutika fotografi dalam penelitian ini adalah gagasan tentang memahami fotografi seni dengan memakai pendekatan hermeneutika filosofis atau hermeneutika Gadamer tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah panduan memahami fotografi seni baik sebagai karya (objek) dari kacamata fenomenologi maupun etnografi sebagai kegiatan budaya yang mencerminkan keterampilan dan pengetahuan kebajikan dari mereka yang terpengaruhi olehnya. Demi memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat berbudaya visual dalam memahami fotografi seni yang mencapai 40% responden dari penelitian pendahuluan oleh peneliti yang bertajuk Mengamati untuk Memahami . Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa buku panduan yang memakai ukuran standar buku internasional yaitu A5 (148mm X 210mm) menggunakan kertas standar cetak internasional jenis bookpaper bertajuk Hermeneutika Fotografi Panduan Memahami Fotografi Seni. Penelitian dan pengembangan yang menggunakan pendekatan model ADDIE ini melaksanakan prosedur penelitian dalam lima tahap yaitu tahapvi analisis (Analize) yang menganalisa masalah yang terjadi di ranah fotografi secara mendalam demi mengetahui dan membatasi masalah yang diteliti dimana data tersebut akan menentukan desain dari penelitian. Tahap desain (Design) adalah tahap perancangan rencana dan strategi untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dari analisis yaitu tentang kurangnya pengetahuan (lack of knowledge) dan keterampilan (lack of skill) untuk memahami fotografi seni.Tahap pengembangan (Develop) adalah tahap menyusun jadwal dan penyusunan organisasi isi produk hasil penelitian dan pengembangan yang berupa buku berjenis panduan tentang memahami fotografi seni. Tahap implementasi (Implement) adalah tahap pengimplementasian buku Hermeneutika Fotografi Panduan Memahami Fotografi Seni pada subjek coba. Terakhir tahap evaluasi (Evaluate) yaitu tahap penelitian yang menganalisis bagaimana respon pengguna atas produk. Produk diujicobakan kepada kelompok yang mewakili masyarakat berbudaya visual terdiri dari anggota komunitas fotografi yaitu Walking in Ngalam dan Warkop Malang komunitas pebelajar yaitu penggiat Kelas Inspirasi Malang dan dosen DKV serta dosen ilmu komunikasi di beberapa Universitas yang berada di Malang. Validasi produk dilakukan oleh ahli media dan praktisi bidang keilmuan komunikasi visual untuk mengukur kelayakan isi dan penyajian produk. Buku memuat tradisi hermeneutis fotografi dimana tahapan-tahapan dalam siklus hermeneutisnya disajikan dalam bentuk lingkaran hermeneutis. Dengan lingkaran hermeneutis itulah metodologi memahami fotografi seni disarikan dalam sajian. Keberhasilan produk sebagai alat pandu diukur dari respon pembaca saat berhadapan dengan produk (menggunakan teori validating product ideas through lean user research). Sedangkan pemahaman pembaca terhadap karya fotografi seni sendiri tidak diukur di dalam penelitian ini. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan panduan yang penting untuk digunakan oleh akademisi di bidang seni dan budaya visual juga penting bagi pelaku di bidang fotografi sebagai bagian dari masyarakat berbudaya visual dan juga bagi peneliti terutama yang tertarik pada budaya visual. Diharapkan pengguna buku dapat melakukan kegiatan hermeneutis mandiri memperkaya literasi fotografinya sekaligus mampu memparaphrase pemahamannya agar dapat berdialog dan mengembangkan cakrawala fotografinya melalui buku ini. Peneliti keilmuan humaniora terutama yang menggunakan fotografi sebagai bagian dari penelitiannya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Keguruan Bahasa |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 03 Nov 2017 04:29 |
Last Modified: | 13 Jun 2025 01:45 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/58309 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |