Nilai kearifan lokal dan representasi pendidikan moral dalam Legenda Putri Tunjung Biru di Petirtaan Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang / Dedy Setyawan - Repositori Universitas Negeri Malang

Nilai kearifan lokal dan representasi pendidikan moral dalam Legenda Putri Tunjung Biru di Petirtaan Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang / Dedy Setyawan

Setyawan, Dedy (2018) Nilai kearifan lokal dan representasi pendidikan moral dalam Legenda Putri Tunjung Biru di Petirtaan Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang / Dedy Setyawan. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Setyawan Dedy. 2018. Nilai Kearifan Lokal dan Representasi Pendidikan Moral dalam Legenda Putri Tunjung Biru di Petirtaan Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Tesis. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri. Malang. Pembimbing (I) Dr. Roekhan M. Pd (II) Dr. Muakibatul Hasanah M. Pd. Kata Kunci Kearifan Lokal Legenda Pendidikan Moral Kebudayaan suku-suku bangsa Indonesia tidak pernah lepas dari tradisi-tradisi yang melekat dalam keseharian. Masyarakat Jawa pun tak lepas dari tradisi-tradisi yang diturunkan dari para leluhurnya. Tradisi hadir dan berkembang sebagai sebuah ungkapan dan perwujudan hasil rasa karsa dan cipta masyarakat tradisional. Perwujudan kebudayaan yang paling nyata di dalam masyarakat tradisional adalah tradisi lisan. Dengan banyaknya tradisi lisan yang ada di dalam masyarakat maka penggalian kembali nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi-tradisi masyarakat perlu digali. Melalui penelitian ini diharapkan nilai-nilai yang ada dalam tradisi lisan khususnya tradisi lisan Jawa dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai sebuah media pendidikan moral bagi masyarakat luas. Kedepannya tidak hanya menggali tradisi lisan yang ada dalam masyarakat Jawa saja namun juga menggali tradisi-tradisi lisan yang ada di daerah lain sehingga mampu mengenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal daerah. Kelisanan yang mewujud dalam sebuah tradisi lisan inilah yang nantinya akan mengisi keseimbangan pengetahuan tentang dunia dengan perasaan akan budaya dan moralitas. Dengan kebutuhan akan penggalian kembali kearifan lokal yang dapat berfungsi efektif terhadap pendidikan moral maka tradisi lisan (dalam hal ini Legenda Putri Tunjung Biru) sebagai sebuah produk budaya memiliki kandungan kearifan lokal yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan fokus untuk memaparkan (1) wujud (2) makna dan (3) fungsi kearifan lokal dalam legenda Putri Tunjung Biru dan tradisi Suroan masyarakat desa Watugede kecamatan Singosari kabupaten Malang. (4) Memaparkan representasi pendidikan moral dalam legenda Putri Tunjung Biru dan tradisi Suroan masyarakat desa Watugede kecamatan Singosari kabupaten Malang. Diharapkan penelitian ini mampu menjadi acuan dalam pengembangan nilai kearifan lokal dalam pembelajaran pendidikan moral dan dikembangkan menjadi bahan ajar atau media pembelajaran yang berbasis kearifan lokal daerah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dipilih karena peneleitian mengenai tradisi lisan membutuhkan kedalaman yang bersifat deskriptif eksploratif dan eksplanatif. Data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga jenis data yaitu data verbal data aktivitas dan data artefak. Data-data tersebut diambil dengan mempertimbangan fokus penelitian yang telah ditentukan sesuai dengan bentuk makna dan fungsi kearifan lokal yang dicari. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama pengumpulan data dan dibantu dengan alat bantu berupa intrumen pengumpulan data. Data yang telah diperoleh kemudian dicatat dan dikelompokkan sesuai dengan kategori-kategori data. Data yang diperoleh kemudian dianalisis. Setelah dilakukan analisis data hasil yang diperoleh akan dilaporkan. Dari hasil penelitian ini diperoleh simpulan berupa Legenda Putri Tunjung Biru merupakan jenis legenda alam gaib yang menceritakan tentang perjalan Putri Tunjung Biru yang erat kaitannya dengan keberadaan petirtaan Watugede. Legenda Putri Tunjung Biru ini membentuk kearifan lokal di dalam masyarakat Desa Watugede yang diwujudkan dalam struktur dan gagasan aktivitas dan peninggalan atau artefak. Pemaknaan terhadap legenda Putri Tunjung Biru dilihat dari segi perwujudan legenda sebagai sebuah kepercayaan pemaknaan sosial dan kesatuan simbolik. Secara fungsi legenda Putri Tunjung Biru yang diwujudkan ke dalam tradisi Suroan ini masyarakat Desa Watugede ada pada tataran fungsi proyeksi fungsi sosiologis fungsi pedagogis dan fungsi yuridis. Representasi pendidikan moral di dalam legenda Putri Tunjung Biru dan tradisi Suroan hadir dalam komponen-komponen moral. Dengan adanya penelitian berupa tesis yang berjudul Nilai Kearifan Lokal dan Representasi Pendidikan Moral dalam Legenda Putri Tunjung Biru di Petirtaan Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Penulis memiliki beberapa saran saran-saran tersebut antara lain. (1) Bagi peneliti lain agar melihat sisi-sisi lain tradisi Suroan di masyarakat Desa Watugede guna pengembangan lebih lanjut. (2) Bagi praktisi pendidikan agar mengembangkan lebih lanjut penelitian ini menjadi media atau bahan ajar pendidikan moral. (3) Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa pada khususnya agar dapat mengenal kembali tradisi serta asal-usulnya. (4) Kearifan lokal (masyarakat Jawa) yang terdapat dalam legenda tradisi Suroan agar dijadikan sebagai alat pembendung masuknya budaya-budaya luar yang bersifat destruktif.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 16 Aug 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/58234

Actions (login required)

View Item View Item