Pengembangan buku cerita fantasi berbasis literasi sains pada siswa SMP kelas VII di Kota Malang / Anita Puspitasari - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan buku cerita fantasi berbasis literasi sains pada siswa SMP kelas VII di Kota Malang / Anita Puspitasari

Puspitasari, Anita (2018) Pengembangan buku cerita fantasi berbasis literasi sains pada siswa SMP kelas VII di Kota Malang / Anita Puspitasari. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Puspitasari Anita. 2017. Pengembangan Buku Cerita Fantasi Berbasis Literasi Sains pada Siswa SMP Kelas VII di Kota Malang. Tesis. Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Muakibatul Hasanah M.Pd. (II) Dr. Kusubakti Andajani M.Pd. Kata kunci buku cerita cerita fantasi literasi sains Pada tahun 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mulai menggiatkan program Gerakan Literasi Sekolah atau GLS. Penggiatan program GLS disebabkan pada abad 21 siswa dituntut untuk memiliki keterampilan membaca yang baik sehingga mampu memahami informasi secara analitis kritis dan reflektif. Akan tetapi kompetensi peserta didik tergolong rendah dalam memahami bacaan. Hal ini ditunjukkan oleh data hasil tes Progress International Reading Literacy Study (PIRLS) tahun 2011 dan survey dari Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2015. Berdasarkan hasil tes tersebut kemampuan membaca siswa Indonesia masih berada di bawah skor rata-rata tingkat internasional. Selain keterampilan membaca yang rendah minat baca orang Indonesia pun rendah. Hal ini berdasarkan data temuan dari Unesco tahun 2012 terkait kebiasaan membaca masyarakat Indonesia bahwa hanya satu dari 1.000 orang masyarakat Indonesia yang membaca. Oleh karena itu program GLS bertujuan memperkuat pembiasaan membaca dengan melakukan kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Hal ini disebabkan terdapat hubungan antara minta baca dengan keterampilan memahami bacaan. Upaya yang dilakukan untuk mendukung program GLS adalah mengembangkan suatu bahan bacaan yang menarik bagi siswa. Salah satu bacaan yang dapat dikembangkan adalah buku cerita fantasi. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa cerita fantasi merupakan salah satu karya sastra yang paling banyak dijadikan film oleh industri hiburan seperti Hollywood. Pada tahun 2016 saja lebih dari lima film animasi bertokoh dan bercerita tentang kehidupan hewan yang memanfaatkan fakta-fakta sains. Fenomena ini membuktikan bahwa cerita fantasi yang disisipi dengan ilmu pengetahuan masih digemari oleh anak-anak. Konsep ilmu pengetahuan yang diangkat adalah materi IPA siswa SMP kelas VII yaitu mengenai pencemaran lingkungan berupa pencemaran tanah pencemaran air dan pencemaran udara. Oleh sebab itu buku cerita yang akan dikembangkan ini memberikan perhatian terhadap pelestarian lingkungan dengan cara menyisipkan muatan ilmu pengetahuan dengan ancangan literasi sains. Literasi sains memungkinkan siswa menggunakan pengetahuan yang telah dipelajari untuk menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan sains dan teknologi. Tujuan penelitian dan pengembangan ini yaitu (1) menghasilkan buku cerita fantasi berbasis literasi sains bagi siswa SMP kelas VII dengan kriteria isi cerita bermuatan ilmu pengetahuan alam yang valid bahasa yang komunikatif dan kegrafikaan yang menarik dan (2) menghasilkan buku cerita fantasi berbasis literasi sains yang mudah dipahami melalui uji keterbacaan teks. Metodepenelitianinimenggunakan model 4D oleh Thiagarajan Semmel dan Semmel (1974) dengan empat tahap prosedur yaitu penetapan perancangan pengembangan dan penyebarluasan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pengumpulan data saat tahap penetapan dan saat pengembangan. Instrumen pengumpulan data tahap penetapan produk menggunakan pedoman wawancara dan angket tertutup. Wawancara dilakukan kepada guru sedangkan angket tertutup diberikan kepada siswa. Tahap pengembangan menggunakan angket dan tes angket penilaian digunakan pada uji validasi oleh ahli dan siswa sedangkan tes berupa teks cerita yang dirumpangkan untuk mengetahui keterbacaan produk. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu data dari hasil pengembangan produk dan data dari hasil uji keterbacaan produk. Data dari hasil pengembangan produk yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data-data tersebut dianalisis dengan cara (1) mengumpulkan data numerik dan verbal tertulis (2) menganalisis data (3) merumuskan simpulan analisis untuk melakukan tindak lanjut terhadap produk. Uji validasi produk buku cerita fantasidilakukan oleh tiga ahli yaitu ahli materi cerita fantasi materi lingkungan hidup dan desain grafis. Ketiga ahli tersebut menilai buku cerita fantasi dari aspek yang berbeda-beda. Ketiga ahli tersebut memberikan skor masing-masing yaitu 76 82 dan 79 dengan skor kelayakan minimum 75. Hasil persentase secara keseluruhan dari hasil uji validasi ahli adalah 79 sehingga buku cerita fantasi termasuk kualifikasi layak dengan tindak lanjut implementasi dengan revisi sesuai saran-saran ahli. Sementara itu uji coba lapangan dilakukan dengan pengisisan angket oleh siswa dan uji keterbacaan. Uji coba lapangan ditanyakan pada angket meliputi aspek desain sampul aspek tata letak aspek penggunaan huruf aspek penggunaan bahasa aspek ilustrasi aspek isi cerita dan aspek latihan. Hasil persentase secara keseluruhan dari hasil uji coba lapangan adalah 85 sehingga buku cerita fantasi termasuk kualifikasi sangat layak dengan tindak lanjut implementasi.Selanjutnya uji keterbacaan dilakukan dengan memberikan teks cerita yang rumpang secara sistematis atau dengan teknik Cloze kepada siswa. Terdapat lima teks yang diuji keterbacaannya yaitu Larutan Biru Pasukan Pengurai Udara dari Masa Lalu Manusa Peri dan Pertemuan Kembali . Skor masing-masing dari kelima teks tersebut adalah 86 77 78 80 dan 84. Secara keseluruhan dari hasil uji keterbacaan teks cerita fantasi mendapatkan skor 85 sehingga kelima judul cerita yang terdapat dalam buku cerita fantasi termasuk mudah dengan tindak lanjut implementasi. Berdasarkan hasil uji validasi ahli dan uji coba lapangan disimpulkan bahwa produk penelitian dan pengembangan ini layak digunakan dari aspelisi cerita bahasa dan kegrafikaan. Sebagai langkah pemanfaatan produk guru dapat memanfaatkan buku cerita fantasi ini sebagai bahan bacaan dalam mengajarkan materi membaca cerita fantasi. Peneliti lain disarankan untuk mengikuti langkah yang ditempuh dalam penelitian ini. Selanjutnya penyebarluasan produk dilakukan dengan cara (1) penggandaan produk untuk disampaikan di sekolah tempat uji produk (2) pengemasan dalam bentuk digital dan diunggah di internet dan (3) penulisan artikel ilmiah dan diunggah di jurnal perpustakaan. SUMMARY Puspitasari Anita. 2017. The Developing Fantasy Storybook through Scientific Literacy Based for VII Graders of Junior High School in Malang. Thesis.Indonesian Language Education Study.Postgraduate program UniversitasNegeri Malang. Advisors (I) Dr. MuakibatulHasanah M.Pd. (II) Dr. Kusubakti Andajani M.Pd. Keywords storybook fantasy story scientific literacy In 2016 the Ministry of Education and Culture of Indonesia has begun to intensify the School Literacy Movement program or GerakanLiterasiSekolah (GLS). The intensification of School Literacy Movement program is due to the 21st century students are required to have good reading skill to understand the information analytically critically and reflectively. However the competence of learners is low in reading comprehension. This is demonstrated by data from Progress International Reading Literacy Study (PIRLS) 2011 and a survey of the Programme for International Student Assessment (PISA) in 2015. Based on the results of those tests the reading ability of Indonesian students is still below the average score of international level. In addition to low reading skills reading interest of Indonesian people is also low. This is based on the data from Unesco s finding in 2012 related to Indonesian reading habit that only one out of 1 000 Indonesians who reads. Therefore the School Literacy Movement program aims to strengthen the reading habit by following the 15 minutes of reading non-school books before the teaching and learning process is started. This activity is conducted to foster the reading interest of students and improve the reading skill so that the knowledge can be mastered. This is due to a relationship between reading interest and reading comprehension skill. The attempt taken to support School Literacy Movement program is the developing of an interesting reading material for students. One of the reading materials that can be developed is fantasy storybook. This is based on the evidence that fantasy story is one of the most extensively taken and filmed literary works by the entertainment industry such as Hollywood. In 2016 there are more than five animated films tell the story of the life of animals and utilize the facts from science. This phenomenon is the evidence that the combination of fantasy story and science is favored by the students. The concept is taken from natural science subject for VII graders in junior high school regarding environmental pollution such as soil water and air pollution. Therefore the storybook that will be developed concerns to the environmental conservation by adding up the science of scientific literacy. Scientific literacy allows the students to use prior knowledge to answer challenges and fulfill the needs influenced by the development of science and technology. The objectives of this research and development are (1) to produce fantasy storybook based on scientific literacy for seven graders with the criteria of valid natural science content communicative language and interesting graphics and (2) to produce fantasy storybook based on scientific literacy that is easily understood through the text legibility test. The research method used is 4D model by byThiagarajan Semmel and Semmel (1974) it has four stages defining designing developing and disseminating. Data collection in this research is divided into two stages namely data collection during the defining and developing. Data collection in this research is divided into two stages namely data collection during the defining and developing. The instruments of data collection in the stage of defining are interview guidance and closed questionnaire. Interview is conducted to the teacher whereas the closed questionnaire is given to the students. Developing stage uses questionnaires and tests as the instruments of data collection the assessment questionnaire is used in the validation test by experts and students while the test is a cloze text to know the legibility of the product. Data analysis done in this research consists of two kinds of data data from the results of product development and product legibility test. Data from product development results are qualitative and quantitative data. The data is analyzed by (1) collecting numerical and written verbal data (2) analyzing data (3) formulating analysis conclusions to follow up the product. Fantasy book product validation test is conducted by three experts the expert of fantasy story material environmental material and graphic design. The three experts assess the fantasy storybook from different aspects. The scores from all of those experts are 76 82 and 79 with the minimum ligibility score of 75. The result of the percentages of the expert validation test is 79 so the fantasy storybook qualification is feasible with follow-up revision according to experts suggestions. Meantime field tryouts were conducted with the questionnaire for students and legibility tests. The field tryouts in the questionnaire are about the cover design layout letter used the language used illustration story content and exercises aspect. The result of overall percentage of the field tryouts is 85 thus fantasy book is included to highly adequate qualification with follow-up implementation. Furthermore the test of legibility is done by giving systematically deleted words in the written passage or cloze technique to the students. There are five fantasy texts to test the legibility LarutanBiru PasukanPengurai UdaradariMasaLalu ManusiaPeri and PertemuanKembali. The scores of those texts are 86 77 78 80 and 84. Overall the test result of fantasy texts legibility is 85 so it indicates that the text stories in fantasy book are classified easy with follow-up implementation. Based on the results of validation and field tryouts it is concluded that the research product and development are feasible to be used from the content of the story language and graphics. As the action to implement the product the teacher can use this fantasy storybook as a reading material for teaching-learning process of the fantasy story reading section. Other developers are advised to follow the steps taken in this research. Furthermore product dissemination is done by (1) the duplication of products to be delivered at schools where the product is tested (2) digital packaging and uploaded on the internet and (3) writing scientific articles and uploaded in library journals.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 11 Jan 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/58189

Actions (login required)

View Item View Item