Nirmalasari, Yohanna (2017) Pemerolehan kata bahasa Indonesia tulis mahasiswa Amerika tingkat pemula di BIPA UM tahun 2016 ditinjau dari segi sintagmatik dan paradigmatik / Yohanna Nirmalasari. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Nirmalasari Yohanna. 2017. Pemerolehan Kata Bahasa Indonesia Tulis Mahasiswa Amerika Tingkat Pemula di BIPA UM Tahun 2016 Ditinjau dari Segi Sintagmatik dan Paradigmatik. Tesis.Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali M.Pd. (II) Dr. Gatut Susanto M.M. M.Pd. Kata Kunci pemerolehan kata sintagmatik paradigmatik Pemerolehan kata merupakan salah satu bagian dari pemerolehan bahasa karena kata merupakan bagian inti dari sebuah bahasa. Pemerolehan bahasa sendiri adalah proses untuk memperoleh bahasa. Pemerolehan kata dapat dibedakan menjadi dua yakni pemerolehan bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua. Seseorang yang belajar bahasa dapat disebut sudah memperoleh bahasa apabila bahasa yang dipelajari sudah digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari. Jika tidak digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari maka pelajar hanya disebut sebagai pelajar bahasa asing. Pemerolehan kata tidak secara langsung diterima oleh seorang pelajar. Pemerolehan ini terjadi secara berkala dan bertahap sehingga walaupun belajar di kelas yang sama hasilnya bisa saja berbeda. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan kata pelajar Amerika tingkat pemula di BIPA UM tahun 2016. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan kata ditinjau dari segi sintagmatik dan mendeskripsikan pemerolehan kata ditinjau dari segi paradigmatik yang akan tampak pada jenis bentuk dan makna kata dalam teks jurnal pelajar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan kajian teks dan disusun dengan desain penelitian cross-sectional. Data penelitian yang didapat berupa kata dalam kalimat yang diproduksi oleh pelajar selama dua bulan. Peneliti berperan sebagai instrumen kunci yang didukung oleh instrumen pendukung berupa pedoman kodifikasi data pedoman analisis data dan tabel analisis data. Pada kegiatan analisis peneliti menggunakan analisis sintaksis sehingga peneliti juga menggunakan kegiatan triangulasi teori dan ahli. Teks dalam jurnal harian pelajar akan direduksi dan diklasifikasi berdasarkan fokus penelitian kemudian dianalisis berdasarkan panduan analisis data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak semua kata baik ditinjau dari segi sintagmatik atau paradigmatiknya berhasil diperoleh oleh pelajar. Selain itu walaupun mereka mendapat input yang sama tetapi output pelajar berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena masih adanya interferensi bahasa pertama pelajar yakni bahasa inggris. Hasil ini diperkuat dengan bukti bahwa kata yang diperoleh oleh pelajar yang ditinjau dari segi sintagmatik dan paradigmatiknya dapat dilihat dari jenis bentuk dan makna kata yang digunakan dalam menulis kalimat. Jenis dan bentuk kata digunakan untuk menduduki masing-masing fungsi sintaksis yakni fungsi S P O Pel dan Ket menunjukan adanya pemerolehan kata secara sintagmatik. Pada jenis kalimat sederhana ditemukan jenis kata nomina dan pronomina serta bentuk dasar dan pengulangan pada fungsi S penggunaan verba nomina dan adjektiva serta bentuk pengulangan dasar dan pengimbuhan pada fungsi P penggunaan jenis nomina dan pronomina serta bentuk pengulangan dan pengimbuhan pada fungsi O penggunan jenis nomina numeralia dan adjektiva serta bentuk dasar dan pengulangan pada fungsi Pel dan penggunaan jenis nomina pronomina numeralia konjungsi adverbia preposisi dan adjektiva serta bentuk dasar pengulangan dan pengimbuhan pada fungsi Ket. Pada jenis kalimat luas ditemukan pola N N Pro N N Pro Pro Pro N dan Pro [N N Ko N] pada fungsi S pola V V [Ad V] [Ad V] Adj V dan [V Adj] [V Adj] pada fungsi P pola N N Nu N dan Pro N pada fungsi O dan pola [N Pro] [Pre N Pre] dan [Pre N] [Pre N] pada fungsi Keterangan. Sementara itu pada pemerolehan kata ditinjau dari segi paradigmatik menunjukkan bahwa pelajar sudah memperoleh padanan kata-kata tertentu yang dapat diwujudkan pada dalam hubungan sinonimi hiponimi dan gramatika kata. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh dua simpulan yang sesuai dengan fokus penelitian. Pertama pemerolehan kata ditinjau dari segi sintagmatik yang tampak pada penggunaan jenis dan bentukan kata yang menduduki tiap struktur fungsi dalam dua jenis kalimat yakni kalimat sederhana dan kalimat luas. Pada kalimat sederhana struktur fungsi S hanya diduduki oleh nomina dan pronomina dengan bentukan bentuk dasar dan bentuk pengulangan utuh yang membentuk jenis nomina. Pada kalimat luas struktur fungsi S diduduki oleh pola jenis kata N Pro N N Pro Pro Pro N dan Pro [N N Ko N] yang digabungkan dengan konjungsi dan tetapi agar sebab dan ketika. Pada struktur fungsi P dalam kalimat sederhana diduduki oleh jenis kata verba nomina dan adjektiva serta bentuk dasar atau bentukan morfologis yang mencakup imbuhan dan pengulangan. Bentuk imbuhan yang paling dominan dan sudah diperoleh oleh pelajar adalah penggunaan imbuhan ber-. Pada struktur fungsi P kalimat luas ditemukan pola jenis kata V V [Ad V] [Ad V] Adj V dan [V Adj] [V Adj] yang digabungkan dengan penggunaan konjungsi dan tetapi agar sebab dan ketika. Pada struktur fungsi O dalam kalimat sederhana diduduki jenis nomina dan pronomina serta bentuk dasar dan bentukan morfologis yang mencakup pengulangan dan imbuhan. Pada struktur fungsi O dalam kalimat luas digunakan pola jenis kata N N Nu N dan Pro N yang digabungkan dengan penggunaan konjungsi dan tetapi agar sebab dan ketika. Pada struktur fungsi Pel dalam kalimat sederhana diduduki oleh jenis nomina numeralia dan adjektiva pada fungsi Pel serta bentuk dasar dan bentukan pengulangan. Pada kalimat luas tidak ditemukan struktur fungsi Pel yang diperluas. Terakhir pada struktur fungsi Ket dalam kalimat sederhana diduduki oleh jenis nomina preposisi pronomina numeralia konjungsi adverbia preposisi dan adjektiva pada fungsi Ket serta bentuk dasar dan bentukan morfologis berupa pengulangan dan imbuhan. Pada kalimat luas ditemukan pola jenis kata [N Pro] [Pre N Pre] dan [Pre N] [Pre N] yang dihubungkan oleh konjungsi tetapi dan bahwa. Kedua pemerolehan kata ditinjau dari segi paradigmatik menunjukkan adanya kesejajaran dan hubungan makna antar katanya. Hubungan yang sudah diperoleh oleh pelajar adalah hubungan hiponimi sinonimi dan gramatika kata. Berdasarkan temuan dan analisis data penelitian pemerolehan kata yang masih lemah berkaitan dengan bentuk pemajemukan dan pengulangan serta hubungan makna katanya dapat dibuat tiga saran yakni bagi penggerak BIPA pengajar BIPA dan pelajar BIPA. Pertama bagi penggerak BIPA disarankan untuk mengembangkan kurikulum yang berkaitan dengan materi jenis dan bentukan kata secara kompleks. Selain itu penggerak BIPA dapat menambahkan materi berkaitan dengan pemajemukan kata. Guna meningkatkan pemerolehan kata dari segi paradigmatik disarankan untuk menambahkan materi sinonim hiponim polisemi dan meronimi dalam materi ajar untuk pelajar pemula. Kedua bagi pengajar BIPA disarankan untuk mengajarkan jenis kata hubung atau konjungsi lebih banyak dan bervariasi serta menjelaskan masing-masing kegunaannya sehingga pelajar tidak terbatas dalam membuat kalimat luas. Guna mengembangkan pemerolehan kata dari segi paradigmatik disarankan untuk membiasakan menggunakan jenis kata yang bervariasi saat proses pembelajaran berlangsung sehingga pengetahuan dan pemerolehan kata yang memiliki jaringan makna dapat diketahui dan diperoleh oleh pelajar. Ketiga bagi pelajar BIPA disarankan untuk mau mencoba jenis dan bentukan kata selain yang sudah pernah dituliskan ketika menulis sebuah kalimat. Selain itu pelajar juga disarankan untuk berlatih membuat kata bentukan pemajemukan. Guna meningkatkan pemerolehan kata dari segi paradigmatik pelajar disarankan untuk berlatih menggunakan kata-kata yang maknanya sama walaupun bentuk katanya berbeda. Keempat bagi peneliti lanjutan disarankan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan BIPA secara khusus yang berkaitan dengan topik-topik pemerolehan bahasa yang menggunakan pendekatan analisis kontrastif.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Jul 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/58157 |
Actions (login required)
View Item |