Pemarkah wacana tuturan guru dalam interaksi pembelajaran bahasa indonesia / Noorhana - Repositori Universitas Negeri Malang

Pemarkah wacana tuturan guru dalam interaksi pembelajaran bahasa indonesia / Noorhana

Noorhana (2017) Pemarkah wacana tuturan guru dalam interaksi pembelajaran bahasa indonesia / Noorhana. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Noorhana. 2017. Pemarkah Wacana Tuturan Guru dalam Interaksi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Anang Santoso M.Pd. (II) Dr. Martutik M.Pd. Kata kunci pemarkah wacana tuturan guru interaksi pembelajaran. Pemarkah wacana merupakan ekspresi bahasa yang menjadi sinyal dari penutur untuk masuk ke tuturan berikutnya dan memberi informasi penafsiran hubungan antarunit tuturan. Pemarkah wacana adalah fenomena pragmatik yang memiliki peran penting untuk membangun kesatuan dalam wacana. Dalam konteks wacana kelas pemarkah wacana muncul pada saat guru dan siswa berkomunikasi dalam interaksi pembelajaran. Sebagai pemrakarsa terjadinya interaksi dalam pembelajaran guru menggunakan pemarkah wacana secara strategis untuk memberikan informasi kepada siswa menyampaikan ide keyakinan atau emosi terhadap peristiwa dan situasi dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk pemarkah wacana tuturan guru dalam interaksi pembelajaran (2) mendeskripsikan fungsi pemarkah wacana tuturan guru dalam interaksi pembelajaran. Penelitian pemarkah wacana ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif didukung dengan teori pragmatik dengan konteks wacana kelas. Data pemarkah ada dua yaitu (1) tuturan guru yang ditranskrip dan (2) konteks tuturan yang direkam melalui catatan lapangan. Data penelitian diperoleh dari sumber data yaitu tiga orang guru pengajar bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kotabaru. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan perekaman. Instrumen dalam penelitian ini adalah diri peneliti dibantu alat bantu perekam dan pedoman catatan lapangan. Teknik pengecekan keabsahan data dilakukan melalui (1) ketekunan pengamatan (2) triangulasi teori dan (3) pemeriksaan teman sejawat. Analisis data dilakukan dengan model alir dari Milles dan Huberman yaitu diawali dari reduksi data sajian data/paparan data verifikasi serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pemarkah wacana yang digunakan oleh guru dalam interaksi pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas berupa partikel konjungsi kata keterangan (deiksis) numeralia kombinasi frasa dan klausa. Bentuk pemarkah wacana dalam tuturan guru berupa partikel yaitu ya kan nah e dan oh. Bentuk pemarkah wacana dalam tuturan guru berupa konjungsi yaitu tapi jadi dan misalnya. Bentuk pemarkah wacana dalam tuturan guru berupa kata keterangan (deiksis) yaitu kemudian berikutnya dan sekarang. Bentuk pemarkah wacana dalam tuturan guru berupa numeralia yaitu yang pertama yang kedua dan yang ketiga. Bentuk pemarkah wacana dalam tuturan guru berupa kombinasi yaitu nah kemudian nah sekarang nah e sekarang kemudian yang kedua nah berikutnya kemudian yang ketiga. Bentuk pemarkah wacana dalam tuturan guru berupa frasa yaitu sampai sini. Bentuk pemarkah wacana dalam tuturan guru berupa klausa yaitu kembali ke topik awal dan kembali ke sini. Fungsi pemarkah wacana tuturan guru dalam interaksi pembelajaran Bahasa Indonesia yang menjadi topik selanjutnya ditemukan fungsi pemarkah yang dijadikan indikator untuk pengantar pembelajaran pemancingan pemeriksaan arahan pemberian informasi penunjukkan pemberian respon pemberian komentar penilaian dan penyimpulan. selain itu pemarkah wacana juga digunakan sebagai pengendali topik pembelajaran isyarat berpikir serta mengekspresikan emosi. ABSTRAC Noorhana. 2017. Discourse Markers of Teacher s Talk in Teaching and Learning Interaction in Indonesian Language. Thesis. Graduate Program of Indonesia Language Teaching State University of Malang. Advisors (I) Prof. Dr. Anang Santoso M.Pd. (II) Dr. Martutik M.Pd. Kata kunci discourse markers teacher s talk teaching and learning interaction. The discourse markers are language expression that becomes the signal from the speaker to enter the next utterance and give information pertinent to the interpretation of the relation between units of speech. It is a pragmatic phenomenon that has an important role to build unity in discourse. In the context of class discourse discourse markers emerge when teachers and students communicate during the teaching and learning interaction. As initiators of interaction in teacher and learning procces teachers utilize some discourse markers strategically to give information to students convey ideas beliefs or emotions to the event and situations in the classroom. The purpose of this study were (1) to describe the forms of discourse markers of teacher s talk Indonesian Class (2) to describe the function of discourse markers of teacher s talk Indonesian Class. The present study was a descriptive qualitative study supported by a pragmatic theory with the context of class discourse. There were two kind of markers data which were (1) the transcribed teacher s talk and (2) the context of the talk noted in the field notes. The data of the research were obtained from data sources which were three Indonesian Language teacher in SMA Negeri 1 Kotabaru. The data of this study were collected through observation and recording. The research instruments used in this study were the researcher recording equipment s and field note guides. The technique to check the validity of the data were conducted by using (1) observational persistence (2) theory triangulation and (3) peer review. The data analysis was conducted by using the Flow model proposed by Miles and Hubberman which consisted of reduction explanation verification and conclusion. The result of this study revealed that the forms of discourse markers employed by the teachers in the teaching and learning interaction in the classroom were particle conjunction adverb (deixis) numerals combinations phrases and clauses. The discourse markers of the teachers talk which were in the form of particle were ya kan nah e and oh. The discourse markers of the teachers talk which were in the form of conjunction were tapi jadi and misalnya. In the form of adverb (deixis) the discourse markers of the teachers talk were kemudian berikutnya dan sekarang. The discourse markers of teachers talk in the form of numeral were yang pertama yang kedua and yang ketiga. The discourse markers of teachers talk in the form of combination were nah kemudian nah sekarang nah e sekarang kemudian yang kedua nah berikutnya kemudian yang ketiga. The discourse markers of teachers talk in the form of phrase was sampai sini. The discourse markers of teachers talk in the form of clause is kembali ke topik awal and kembali ke sini. The function of the discourse markers of the teacher s talk in teaching and learning interaction in Indonesian language on further learning interaction topic discovered the discourse reading material as the indicator of introduction to learning provocation/inducement examination referral information giving assessment and concluding. Besides reading material discourse markers also used as topic controller in learning thinking cue and in expressing emotion.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 14 Jul 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/58156

Actions (login required)

View Item View Item