Rohman. Muh. Fatoni (2015) Potret peristiwa 1965 dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari / Muh. Fatoni Rohman. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Rohman Muh Fatoni. 2015. Potret Peristiwa 1965 dalam Novel Kubah karya Ahmad Tohari.Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Maryaeni M.Pd. (II) Dr. Sunaryo H.S. S.H M.Hum. Kata-kata Kunci santri komunis rekonsiliasi pengungkapan kebenaran pemaafan penyembuhan. Karya sastra merupakan dokumen sosial yang berisi rekamanan persoalan-persoalan masyarakat baik masyarakat sebagai pencipta karya (penulis) maupun masyarakat pembaca sebagai sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa 1965 yang dijabarkan dalam kondisi sosial masyarakat pelaku dan penyebab peristiwa 1965 serta proses rekonsiliasinya. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian kualitatif dengan teori sosiologi sastra dibantu teori sosial trikotomi Geertz dan teori rekonsiliasi. Pemakaian ketiga teori tersebut guna menemukankondisi soisal masyarakat pelaku dan penyebab peristiwa 1965 serta adanya proses rekonsiliasi yang dimulai dari tahapan pengungkapan kebenaran pemaafan dan penyembuhan. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya klasifikasi sosial pada masyarakat Pegaten dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari. Klasifikasi dominan yang ditemukan adalah klasifikasi santri. Penelitian ini juga menemukan adanya anggota Partai Komunis sebagai klasifikasi lain selain klasifikasi yang berdasarkan pada trikotomi Geertz. Anggota Partai Komunis ini dianggap klasifikasi yang lain karena mereka bisa berasal dari ketiga klasifikasi trikotomi Geertz yang memiliki sikap dan sifat yang berbeda. Penelitian ini juga menemukan bahwa penyebab dan pelaku peristiwa 1965 menurut Ahmad Tohari dalam novel Kubah tidak berbeda dengan narasi pelaku-korban peristiwa 1965 yang dibangun pemerintah orde baru. Keberpihakan akan Narasi kebenaran ini tidak bisa dilepaskan dari ideologi santri kultural pengarang. Di sisi yang lain Ahmad Tohari dalam novel Kubah juga mengangkat kehidupan pelanggar peristiwa 1965 dan keluarganya sebagai pandangan lain terhadap dampak peristiwa 1965 yang tidak hanya berimbas kepada keluarga korban saja. Upaya rekonsiliasi sosial juga dimunculkan Ahmad Tohari dalam novel Kubah. Upaya rekonsiliasi dalam novel Kubah ini tidak bisa dilepaskan dari tiga konsep utama kaum santri dalam berhubungan sosial yaitu (a) tawasuth (b) tawazun dan (c) tasamukh. Sikap moderat bijak dan toleran dalam menyikapi sebuah permasalahan adalah cara efektif untuk mendamaikan sebuah konflik horizontal. Hal lain yang menunjang keberhasilan proses rekonsiliasi adalah adanya kearifan masyarakat Jawa dalam menyikapi konflik. Masyarakat Jawa selalu memegang dua filsafat dasar dalam kehidupan bermasyarakat yaitu kepasrahan total terhadap kekuatan Yang Maha Kuasa (tuntunan) dan sikap nrima terhadap ukum pinesthi yang berlaku. Ahmad Tohari menjadikan kubah sebagai simbol proses rekonsiliasi dalam novel Kubah.Kubah dalam novel Kubah ini bisa bermakna sebagai simbol puncak religuisitas para pelanggar peristiwa 1965 yang telah dihancurkan oleh paham atheis.Makna kubah yang kedua adalah makna harfiah yaitu munculnya upaya aktif pelanggar peristiwa 1965 pada proses asimilasi dalam kehidupan bermasyarakat serta sikap positif masyarakat dalam menerima kembali pelanggar peristiwa 1965 sebagai saudara yang hilang telah kembali pulang . 8195
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 04 Aug 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/58054 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |