Represi kultural dan identifikasi diri dalam novel The Adventure of Huckleberry Finn karya Mark Twain: kajian pascakolonial / Nanang Bustanul Fauzi - Repositori Universitas Negeri Malang

Represi kultural dan identifikasi diri dalam novel The Adventure of Huckleberry Finn karya Mark Twain: kajian pascakolonial / Nanang Bustanul Fauzi

Fauzi, Nanang Bustanul (2015) Represi kultural dan identifikasi diri dalam novel The Adventure of Huckleberry Finn karya Mark Twain: kajian pascakolonial / Nanang Bustanul Fauzi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

REPRESI KULTURAL DAN IDENTIFIKASI DIRI DALAM NOVEL THE ADVENTURE OF HUCKLEBERRY FINN KARYA MARK TWAIN KAJIAN PASCAKOLONIAL Nanang Bustanul Fauzi Djoko Saryono dan Muakibatul Hasanah Universitas Negeri Malang E-mail banyubening182 gmail.com ABSTRAK Kajian ini dimaksudkan untuk (1) mendeskripsikan bentuk dan modus represi kultural oleh kulit putih terhadap kulit hitam dan (2) mendeskripsikan identifikasi diri kulit hitam sebagai bentuk respon atas represi kultural tersebut. Bentuk represi yang ada dalam novel ini. adalah (1) penggunaan istilah yang berkonotasi buruk (2) Othering yakni sematan negatif yang memberikan stigma inferior terhadap kulit hitam dan (3) penolakan kesetaraan kulit putih menjaga superioritas atas kulit hitam. Ketiga bentuk represi ini berartikulasi melalui dua cara agama dan hukum negara. Agama memberikan ajaran yang mengandung rasisme yang mendudukkan kulit hitam pada posisi yang rendah. Kedua adalah melalui hukum negara. Hukum formal negara membuat aturan perundang-undangan kulit hitam kepemilikan propertnya tempat tinggal dan sistem perbudakan. Dalam hal identifikasi diri kulit hitam mempersepsi dan merespon tindakan represif di atas dengan tiga cara yaitu (1) hibriditas (2) mimikri dan (3) ambivalensi. Hibriditas terjadi ketika bentuk baru nampak sebagai geliat resistensi akibat persinggungan terjajah-penjajah. Mimikri dipandang sebagai pembenaran dan pengikutan segala hal yang dibawa dan disematkan kepada mereka. Ambivalensi terjadi manakala terdapat persinggungan yang rancu antara posisi penjajah-terjajah. Tidak semua kulit hitam dan kulit putih melakukan laku yang ambivalen hanya mereka yang mempunyai kedekatan khusus satu sama lain. Kata kunci represi kultural Identifikasi diri pascakolonial

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 29 Jul 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/58045

Actions (login required)

View Item View Item