Kalimat dalam karangan bahasa Indonesia mahasiswa asing tingkat pemula Program Darmasiswa di BIPA UMM tahun 2013 / M. Isnaini - Repositori Universitas Negeri Malang

Kalimat dalam karangan bahasa Indonesia mahasiswa asing tingkat pemula Program Darmasiswa di BIPA UMM tahun 2013 / M. Isnaini

Isnaini, M. (2015) Kalimat dalam karangan bahasa Indonesia mahasiswa asing tingkat pemula Program Darmasiswa di BIPA UMM tahun 2013 / M. Isnaini. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Isnaini M. 2014. Kalimat dalam Karangan Bahasa Indonesia Mahasiswa Asing Tingkat Pemula di BIPA UMM Tahun 2013 Kajian Deskriptif-Eksploratif Kalimat dalam Karangan Mahasiswa BIPA Program Darmasiswa. Tesis. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Imam Suyitno M. Pd. (II) Dr. Widodo Hs. M. Pd. Kata kunci Kalimat karangan mahasiswa asing tingkat pemula BIPA UMM. BIPA kini semakin diminati dan secara formal telah diajarkan di 58 negara di dunia (Muliastuti 2009 1). BIPA merupakan sebuah wadah bagi orang non-Indonesia untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. Tujuan pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing adalah terampil menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Salah satu keterampilan yang diajarkan oleh pengajar BIPA adalah keterampilan menulis. Hasil tulisan berupa karangan pembelajar asing dapat mencerminkan perkembangan kemampuan belajar bahasa. Oleh karena bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting maka kalimat juga memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Sebuah kalimat dapat memperlihatkan tingkat pengetahuan seseorang melalui pola-pola tertentu. Pola-pola tersebut dibahas dan dipelajari dalam tata kalimat. Tanpa memahami tata kalimat penutur BIPA akan kesulitan menerapkan kosakata yang sudah dimilikinya baik secara lisan maupun secara tulis. Karena keterbatasan pemahaman tata kalimat BI penutur BIPA sering menghasilkan berbagai variasi unik pada struktur kalimat. Variasi adakalanya berterima tapi seringkali berupa penyimpangan. Berdasarkan pemaparan tersebut maka perlu diadakan penelitian tentang kalimat produksi pembelajar asing khususnya tentang karakteristik kalimat yang dihasilkan para pembelajar asing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) struktur kalimat dalam karangan dalam BI mahasiswa asing tingkat pemula di BIPA UMM tahun 2013 dan (2) karakteristik kalimat dalam karangan BI mahasiswa asing tingkat pemula di BIPA UMM tahun 2013 ditinjau dari segi kegramatikalan kelaziman dan keterpahaman. Penelitian ini menggunakan ancangan kualitatif dengan pendekatan deskriptif-eksploratif. Tahapan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data penganalisisan data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif pengambilan kesimpulan dan penyusunan laporan penelitian. Peneliti berperan sebagai instrumen kunci yaitu bertindak sebagai perencana pelaksana pengumpul data penganalisis dan penafsir data sekaligus pelapor hasil penelitian. Sumber datanya adalah karangan para pembelajar Darmasiswa TA. 2013 tingkat pemula di BIPA UMM. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa kalimat-kalimat dan bentukan kata yang terdapat dalam karangan pembelajar asing pemula. Data yang dikumpulkan terdiri atas kalimat tunggal dan majemuk. 12288 12288 12288 12288 Dari hasil analisis data dikemukakan simpulan sebagai berikut. Pertama karakteristik struktur kalimat dalam karangan pembelajar BIPA tingkat pemula program Darmasiswa TA. 2013 di BIPA UMM diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu kalimat tunggal dan majemuk. Pada data struktur kalimat tunggal pola kalimat pembelajar tersebut adalah (1) S-P (2) S-P-K (3) S-P-O (4) S-P-Pel (5) O (6) P (7) S-P-O-K (8) K-S-P-O-K (9) K-S-P-K (10) S-P-O-Pel (11) K-S-P (12) dan S-P-K-O. 12288 12288 12288 12288 Para pembelajar asing pemula terteliti memiliki kecenderungan untuk menyusun kalimat majemuk dibandingkan kalimat tunggal. Pada struktur kalimat mejemuk karakteristik kalimat dibagi menjadi tiga golongan yakni kalimat majemuk setara (KMS) bertingkat (KMB) dan campuran (KMC). Pada KMS kalimat diklasifikasikan lagi menjadi empat golongan yaitu KMS penjumlahan KMS pertentangan KMS pemilihan dan KMS perurutan. Sedangkan pada KMB ditemukan susunan KMB dengan 12 variasi konjungtor yaitu konjungsi subordinatif (1) waktu (ketika setelah sebelum) (2) syarat (jika apabila) (3) tujuan (agar supaya biar) (4) konsesif (meskipun) (5) perbandingan (seperti sama) (6) sebab (karena sebab) (7) hasil (sehingga hingga maka sampai) (8) alat (dengan) (9) cara (tanpa) (10) komplementasi (bahwa) dan (11) atributif (yang). Terakhir pada KMC ditemukan kalimat-kalimat majemuk campuran yang memiliki klausa lebih dari tiga. 12288 12288 12288 12288 Kedua didasarkan atas tiga kategori yakni keseksamaan/kegramatikalan kelaziman dan keterpahaman karakterstik kalimat pembelajar BIPA tingkat pemula terteliti masuk dalam empat kategori yaitu kalimat (1) tidak gramatikal-tidak lazim-dipahami (TG-TL-D) (2) tidak gramatikal- lazim-dipahami (TG-L-D) (3) gramatikal- tidak lazim-dipahami (G-TL-D) dan (4) gramatikal- lazim-dipahami (G-L-D). 12288 12288 12288 12288 Berdasarkan kategori kegramatikalan penelitian menunjukkan beberapa bentuk penyimpangan gramatikal yaitu mengenai (1) ketidakseksamaan pembentukan kata yang menyangkut afiksasi reduplikasi dan kata majemuk (2) struktur atau pola kalimat (3) penggunaan hukum D-M (diterangkan-enerangkan) (4) pemilihan diksi (5) penggunaan aturan gramatikal bahasa Inggris dummy subject (6) preposisi dan konjungsi (7) logika bahasa (8) inversi dan (9) penyandingan kata. Bentuk penyimpangan paling banyak terjadi pada proses afiksasi yakni pada penerapan alomorf meN- ber- di- dan -an. 12288 12288 12288 12288 Berdasarkan kategori kelaziman penelitian menunjukkan hasil temuan adanya kalimat yang masuk dalam kategori tidak gramatik namun lazim dan gramatikal tapi tidak lazim dalam tuturan BI. Penyimpangan kelaziman sebagian besar diakibatkan oleh penyimpangan gramatikal dalam kalimat. Bentuk penyimpangan gramatikal yang masuk dalam kategori lazim paling banyak berupa penggunaan kosa kata tidak baku. Bentuk penyimpangan kelaziman umumnya masih banyak terlihat pada afiksasi. Berdasarkan kategori keterpahaman kalimat-kalimat yang ditulis para pembelajar pemula sebagian besar dapat dipahami yakni sekitar 98% (prosentase berdasarkan kalimat tak terpahami per total kalimat ) bahkan meskipun kalimat masuk dalam kategori menyimpang secara gramatikal dan tidak lazim.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 12 Jan 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/58021

Actions (login required)

View Item View Item