Sadaruddin (2014) Tindak tutur berbahasa Indonesia dalam interaksi belajar-mengajar di kelas VIII SMPN 1 Suralaga Kabupaten Lombok Timur / Sadaruddin. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Sadaruddin 2014. Tindak Tutur Berbahasa Indonesia dalam Interaksi Belajar-Mengajar di Kelas VIII SMPN 1 Suralaga Kabupaten Lombok Timur.Tesis Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Widodo HS M.Pd dan Pembimbing (II) Prof. Dr. Imam Suyitno M.Pd Kata kunci tindak tutur berintraksi guru dan siswa 12288 12288 12288 12288 Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah tindak tutur berbahasa Indonesia dalam interaksi belajar-mengajar di kelas Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tindak tutur berbahasa Indonesia dalam interaksi belajar-mengajar di kelas. Tujuan penelitian ini dirinci lagi dalam tujuan khusus yakni (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dan direktif berbahasa Indonesia dalam interaksi belajar-mengajar di kelas (2) mendeskripsikan strategi tindak tutur ekspresif dan direktif berbahasa Indonesia dalam interaksi belajar-mengajar di kelas dan (3) mendeskripsikan fungsi tindak tutur ekspresif dan direktif berbahasa Indonesia dalam interaksi belajar-mengajar di kelas. Ancangan teori yang digunakan adalah teori wacana kelas teori interaksi belajar-mengajar di kelas teori tindak tutur teori pragmatik dan teori etnografi komunikasi. 12288 12288 12288 12288 Implikasi metodologis lima teori di atas adalah pada pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif. Data penelitian berupa tuturan guru dan siswa yang ditranskripkan kemudian data yang didapatkan dari catatan lapangan tentang gambaran situasi pembelajaran. Data penelitian diperoleh dari sumber data dua orang guru dan siswa-siswidi kelas VIII SMPN 1 Suralaga Kabupaten Lombok Timur yang diajar oleh guru tersebut. Teknik penelitian berupa observasi perekaman dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa instrumen manusia yakni dari peneliti sendiri dengan alat bantu pengumpulan data melalui observasi pedoman catatan lapangan wawancara dan alat rekam (i-Phood dan i-Phon). Untuk menjaga kesahehan data dilakukan ketekunan pengamatan dan trianggulasi data. Analisis data dilakukan dengan model analisis mengalir yang didalamnya melibatkan kegiatan sajian data reduksi data kesimpulan sementara dan verifikasi kemudian penarikan kesimpulan akhir. Kegiatan analisis dimulai dari pengidentifikasian data yang telah ditranskrip beserta konteks tuturannya. Pengklasifikasian data meliputi tuturan menolak mengkritik memuji dan memerintah yang berupa bentuk tindak tutur ekspresif dan direktif berbahasa Indonesia strategi tindak tutur ekspresif dan direktif berbahasa Indonesia dan fungsi tindak tutur ekspresif dan direktif berbahasa Indonesia dalam interaksi belajar-mengajar di kelas. 12288 12288 12288 12288 Hasil penelitian menunjukkaan bahwa bentuk tindak tutur berbahasa Indonesia dalam tindak tutur ekspresifmenyampaikan penolakan kritikan dan pujian serta tindak tutur direktif menyampaikan perintah pada saat interaksi belajar-mengajar di kelas berupa kalimat deklaratif interogatif dan imperatif. Strategi tindak tutur berbahasa Indonesia dalam tindak tutur ekspresif menyampaikan penolakan kritikan dan pujian serta tindak tutur direktif menyampaikan perintah yang digunakan adalah strategi tuturan langsung dan strategi tuturan tidak langsung. Fungsi tindak tutur berbahasa Indonesia dalam tuturan ekspresif menyampaikan penolakan kritikan dan pujian serta tindak tutur direktif menyampaikan perintah adalah merealisasikan fungsi kompetitif dan fungsi konvival. 12288 12288 12288 12288 Tindak tutur ekspresif dalam menolak yang dilakukan oleh guru dalam tuturan menolak pendapat siswa menggunakan kalimat deklaratif disertai alasan tertentu danmenggunakan kalimat interogatif sedangkan tindak tutur siswa dalam menolak perintah guru dengan menggunakan kalimat deklaratif yang tidak tegas. Tindak tutur ekspresif dalammengkritik yang dilakukan oleh guru dalam mengkritik siswa menggunakan kalimat deklaratif dan kalimat interogatif sedangkan tuturan siswa dalam mengkritik siswa lain menggunakan kalimat deklaratif yang tidak tegas. Tindak tutur ekspresif dalammemuji yang dilakukan oleh guru dalam memuji siswa lain menggunakan kalimat deklaratif sedangkan siswa dalam memuji siswa lainnya dengan menggunakan kalimat deklaratif juga. Tindak tutur direktif dalammenyampaikan perintah dilakukan guru dalam memerintah siswa dengan kalimat imperatif deklaratif dan interogatif. Tuturan memerintah yang dilakukan siswa dalam memerintah siswa lainnya juga dengan menggunakan kalimat imperatif deklaratif dan interogatif. Bentuk tindak tutur guru dan siswa sesuai dengan konteks yang mengikutinya dengan berbahasa Indonesia yang santun. 12288 12288 12288 12288 Strategi tindak tutur ekspresif dalam menyampaikan penolakan oleh guru dalam menolak pendapat siswa cenderung menggunakan strategi tidak langsung. Demikian juga siswa dalam menolak perintah gurunya dengan menggunakan strategi tidak langsung. Strategi tindak tutur ekspresifdalam mengkritik yang dilakukan oleh guru dalam mengkritik siswa menggunakan strategi tuturan langsung dan tidak langsung sedangkan tuturan mengkritik yang dilakukan siswa kepada siswa lainnya menggunakan strategi langsung. Strategi tindak tutur ekspresif dalam memuji yang dilakukan guru kepada siswa menggunakan strategi langsung begitu pula tuturan siswa dalam menyampaikan pujian terhadap siswa lainnya menggunakan strategi langsung. Strategi tindak tutur direktif dalam memerintah yang dilakukan guru kepada siswa menggunakan strategi tuturan langsung dan strategi tuturan tidak langsung sedangkan yang digunakan oleh siswa dalam memerintah siswa lain dengan strategi tuturan langsung. Strategi yang digunakan guru dan siswa sesuai dengan konteks situasi yang mengikutinyadan menggunakan strategi tindak tutur berbahasa Indonesia yang santun. 12288 12288 12288 12288 Fungsi tindak tutur berbahasa Indonesia yang digunakan dalam tuturanmenolak memerintah dan mengkritik oleh guru dan siswa adalah fungsi kompetitif. Namun fungsi kompetitif yang digunakan tidak melanggar prinsip kesantunan yakni maksim kearifan sementara itu dalam tuturan memuji yang digunakan adalah fungsi konvival sehingga sejalan dengan prinsip kesantunan yakni maksim pujian. Dengan demikian fungsi kompetitif dan fungsi konvival yang dilakukan guru atau siswa dalam tindak tutur berbahasa Indonesia telah menggunakan tindak tutur yang santun dalam interaksi belajar-mengajar di kelas.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 10 Jul 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/57998 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |