Dekonstruksi Jacques Derrida sebagai strategi pembacaan teks sastra / Marcelus Ungkang - Repositori Universitas Negeri Malang

Dekonstruksi Jacques Derrida sebagai strategi pembacaan teks sastra / Marcelus Ungkang

Ungkang, Marcelus (2013) Dekonstruksi Jacques Derrida sebagai strategi pembacaan teks sastra / Marcelus Ungkang. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Ungkang Marcelus. 2012. Dekonstruksi Jacques Derrida sebagai Strategi Pembacaan Teks Sastra. Tesis. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Abdus Syukur Ghazali M.Pd. Pembimbing (II) Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd. Kata kunci dekonstruksi differance tulisan teks pembacaan metafisika logosentrisme Penelitian ini membahas empat hal utama yaitu (1) genealogi dekonstruksi Derrida (2) dekonstruksi sebagai teori sastra (3) dekonstruksi sebagai strategi pembacaan teks sastra dan (4) penerapan dekonstruksi dalam pembacaan teks sastra. Penelitian ini merupakan kajian pustaka yang menggunakan metode penelitian filosofis. Unsur-unsur yang terdapat dalam metode tersebut adalah (1) kesinambungan historis (2) koherensi intern (3) komparasi (4) idealisasi serta (5) bahasa inklusif dan analogal. Sebagai filsafat dekonstruksi Derrida termasuk dalam kelompok filsafat kontinental dan dipengaruhi oleh pemikiran sejumlah tokoh yaitu Marx Freud Nietzche Husserl Heidegger Levinas dan Saussure. Fokus utama dekonstruksi Derrida adalah kritik atas metafisika-kehadiran dan logosentrisme dalam bahasa. Dekonstruksi sebagai teori sastra dapat dilihat dalam dua pengertian yaitu (1) teori sebagai pengambilan posisi dan (2) teori sebagai kontaminasi mutual. Gagasan-gagasan kunci dekonstruksi adalah (1) differance (2) tilas (3) suplemen (3) iterabilitas (4) ketiadaan putusan dan (5) diseminasi. Hasil perbandingan dekonstruksi dengan semiotika Barthez menunjukkan adanya kemiripan dan perbedaan antara kedua teori tersebut. Sebagai strategi pembacaan dekontruksi berpijak pada asumsi dasar bahwa bahasa ditandai instabilitas tidak ada metode yang bisa menafsirkan teks secara tuntas dan ketakterbatasan kemungkinan pembacaan teks. Pola minimal tahapan pembacaan dekonstruksi adalah (1)rekonstruksi (2) dekonstruksi dan (3) reinskripsi. Kemungkinan hasil pembacaan dekonstruksi dapat berupa (1) invensi (2) yang lain atau (3) teks mendekonstruksi dirinya sendiri. Penerapan strategi dekonstruksi dalam pembacaan teks puisi Gandari Memasuki Kegelapan karya Gunawan Maryanto menghasilkan invensi hipotesis identitas sedangkan penerapan pada teks cerpen Buruk Muka Cermin Dibelah karya Frans Nadjira menghasilkan peristiwa teks mendekonstruksi dirinya sendiri. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada (1) para pengajar sastra perlu memetakan strategi dekonstruksi dalam taksonomi pembelajaran agar memudahkan pengajaran gagasan-gagasan kunci dan tahapan strategi dekonstruksi (2) para peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dekonstruksi Derrida sebagai landasan filsafat pendidikan Bahasa Indonesia.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 18 Jan 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57954

Actions (login required)

View Item View Item