Hafi, Isnaini Yulianita (2012) Peningkatan kemahiran berbicara siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Malang melalui metode lakon beraksi / Isnaini Yulianita hafi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Tesis Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. H. Nurhadi M.Pd. (II) Prof. Dr. H. Sumadi M.Pd. Kata Kunci kemahiran berbicara gaya belajar SAVI Lakon Beraksi presentasi. Kemahiran berbicara di depan publik membutuhkan proses belajar yang berkesinambungan. Setiap jenjang pendidikan ada materi berbicara tentunya dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat pendidikan-nya semakin kompleks pula aspek keterampilan berbicara yang harus dikuasai. Ada tiga aspek penting yang harus diperhatikan oleh seorang pembicara dalam presentasi yaitu isi bahasa dan performansi. Isi meliputi kelengkapan kepaduan keruntutan dan ketajaman analisis. Bahasa meliputi ketepatan lafal kejelasan pengucapan jeda kelancaran intonasi pilihan kata dan keefektifan kalimat. Performansi meliputi tatapan mata ekspresi sikap tubuh dan gerak isyarat. Kompleksitas aspek berbicara tersebut yang membuat guru kesulitan mengajarkan kemahiran berbicara kepada siswa. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah (1) meningkatkan kemahiran berbicara siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Malang melalui metode Lakon Beraksi pada aspek isi (2) meningkatkan kemahiran berbicara siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Malang melalui metode Lakon Beraksi pada aspek bahasa dan (3) meningkatkan kemahiran berbicara siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Malang melalui metode Lakon Beraksi pada aspek performansi. Penelitian ini menerapkan metode pembelajaran Lakon Beraksi. Metode Lakon Beraksi memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan persiapan fisik mental dan materi sebelum berbicara di depan publik. Metode ini berasal dari gaya belajar SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual). Metode Lakon Beraksi mencakup tiga kegiatan pokok yaitu latihan konstruksi dan beraksi. Latihan difokuskan pada aspek bahasa dan performansi konstruksi difokuskan pada isi dan beraksi difokuskan pada penerapan hasil latihan dan konstruksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data penelitian ini terdiri atas data proses dan produk (hasil). Data proses berupa catatan lapangan tentang aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan tindakan termasuk skor yang diperoleh dalam setiap pertemuan pada setiap siklus. Data hasil berupa data hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa pada saat pengamatan pendahuluan serta setiap akhir siklus. Dalam mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara peneliti menggunakan handycam perekam suara pedoman observasi pedoman wawancara lembar pengamatan dan catatan lapangan. Dalam penelitian ini trianggulasi data pemeriksaan teman sejawat dan pendapat ahli diterapkan untuk menguji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum dengan metode Lakon Beraksi kemahiran berbicara siswa meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan setiap subaspek berbicara pada setiap siklus. Subaspek kelengkapan (85% menjadi 93%) kepaduan (93%) keruntutan (92% menjadi 97%) ketajaman analisis (79% menjadi 95%) ketepatan lafal (81% menjadi 90%) kejelasan pengucapan (76% menjadi 92%) jeda (69% menjadi 92%) kelancaran (70% menjadi 90%) intonasi (77% menjadi 86%) pilihan kata (82% menjadi 98%) keefektifan kalimat (95% menjadi 90%) tatapan mata (70% menjadi 81%) ekspresi (67% menjadi 77%) sikap tubuh tingkat (67% menjadi 80%) dan gerak isyarat (68% menjadi 86%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemahiran berbicara siswa dapat ditingkatkan melalui metode Lakon Beraksi. Kemahiran berbicara siswa yang meningkat meliputi aspek isi bahasa dan performansi. Hal ini dikarenakan oleh siswa dibiasakan melakukan persiapan materi fisik dan mental sebelum berbicara sehingga bisa tampil maksimal. Selain itu metode pembelajaran yang aplikatif seperti Lakon Beraksi ini membuat siswa tidak merasa bosan mengikuti pembelajaran. Saran bagi guru hendaknya (1) menerapkan metode Lakon Beraksi pada KD lain yang berhubungan dengan kemahiran berbicara di depan publik (2) hendaknya lebih disiplin dalam manajemen waktu (3) menerapkan metode Lakon Beraksi dengan menggunakan sarana pembelajaran yang berbasis teknologi seperti yang terdapat di Laboratorium Bahasa. Bagi peneliti lain disarankan untuk mengembangkan kajian penelitian ini pada setting kelas sekolah dan jenjang pendidikan yang berbeda serta komponen bahasa yang lain atau mata pelajaran lain yang memiliki karakter sama dengan Bahasa Indonesia.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 Jan 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/57941 |
Actions (login required)
View Item |