Kuasa bahasa Lamaholot dalam Oreng / Alexander Bala - Repositori Universitas Negeri Malang

Kuasa bahasa Lamaholot dalam Oreng / Alexander Bala

Bala, Alexander (2011) Kuasa bahasa Lamaholot dalam Oreng / Alexander Bala. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tesis. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr.Djoko Saryono M.Pd. (II) Prof.Dr.Anang Santoso M.Pd. Kata kunci bahasa kuasa kata oreng dan etnik Lamaholot. Bahasa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial manusia. Selain sebagai alat untuk tujuan-tujuan positif seperti mengekspresikan kesopan-santunan kerendahan hati atau menghukum orang bahasa juga dapat digunakan sebagai alat pemaksaan dan pembatasan alat intimidasi dan penyiksaan. Lebih lanjut bahasa merupakan sebuah praksis sosial yang mengakar di dalam kelompok-kelompok sosial. Ini artinya bahasa memiliki kuasa entah itu dalam ranah publik maupun ranah privat yang terdapat juga dalam budaya-budaya lokal etnik yang tersebar di Indonesia termasuk etnik Lamaholot. Kuasa bahasa tersebut mewujud dalam kata-kata yang digunakan. Bahasa bahkan telah menjadi sarana klarifikasi kritis atas kesadaran sosial yang utuh sekaligus menjadi bagian integral kohesif dari sebuah aktivitas dan peran sosial. Demikian tujuan studi kebahasaan tidak saja difokuskan padan pemahaman unsur dan hubungan sistematis realitas bahasa sebagaimana pada kajian linguistik melainkan difokuskan pada bahasa sebagai teks sebagai gejala kehidupan sosial budaya masyarakat. Penelitian dalam upaya menemukan dan mengungkap bentuk fungsi dan nilai kuasa bahasa Lamaholot dalam oreng pada budaya etnik Lamaholot menggunakan dimensi etnografis. Berdasarkan kerangka dimensional kualitatif etnografis itulah oreng pada etnik Lamaholot dijadikan sebagai objek penghimpunan data dan sarana menguak kandungan makna di dalamnya termasuk pola perilaku dan interaksi simbolis-verbalistis. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama oreng tidak saja merupakan nyanyian biasa namun merupakan nyanyian yang dari tataran lingual verbal memunculkan bentuk metafora bentuk penamaan bentuk pilihan kata bentuk oposisi berpasangan dan kata ulang atau pengembaran. Bentuk metafora tersaji dalam metafora antropomorfis metafora alam noninsani metafora tumbuhan dan metafora binatang. Bentuk penamaan tersaji dalam penamaan orang penamaan tempat dan penamaa suku (klan). Bentuk pilihan kata tersaji dalam pilihan kata relasional pilihan kata ekspierensial dan pilihan kata ekspresif. Pilihan kata relasional ditemukan dalam relasi manusia etnik Lamaholot dengan Tuhan relasi dengan Mama relasi dengan leluhur dan relasi dengan sesama. Pilihan kata ekspierensial ditemukan dalam pilihan kata ekspierensial yang sinonim dan pilihan kata ekspierensial yang antonim. Pilihan kata ekspresif ditemukan dalam pilihan kata ekspresi yang simpati dan pilihan kata ekspresi yang empati. Bentuk oposisi berpasangan tersaji dalam oposisi ekonomi-budaya oposisi relasional oposisi polar oposisi gradasi berkebalikan dan oposisi Kami-Kita vs Mereka. Bentuk kata ulang atau pengembaran tersaji dalam kata ulang perubahan fonem kata ulang utuh dan kata ulang bilangan. Kedua oreng menampilkan sejumlah fungsi kuasa bagi masyarakat etnik Lamaholot. Fungsi kuasa tersebut tersaji dalam fungsi direktif fungsi ekspresif fungsi estetik dan fungsi komunikatif. Fungsi direktif yang ditemukan berupa fungsi memerintah fungsi melarang fungsi permintaan fungsi persilaan dan fungsi menasihati. Fungsi ekspresif yang ditemukan berupa fungsi harapan dan fungsi kesetiaan. Fungsi estetik yang ditemukan berupa simile personifikasi repetisi dan sinekdoki. Fungsi komunikatif yang ditemukan berupa fungsi informatif. Ketiga oreng mengusung sejumlah nilai atau memberikan implikasi aksiologis bagi masyarakat etnik Lamaholot. Nilai-nilai tersebut tersaji dalam nilai ketuhanan nilai kemanusiaan nilai kefilosofisan dan nilai pendidikan. Nilai ketuhanan yang ditemukan berupa nilai keesaan Tuhan dan nilai pengakuan manusia sebagai ciptaan Tuhan. Nilai kemanusiaan yang ditemukan berupa nilai pengabdian untuk sesama dan nilai solidaritas. Nilai kefilosofisan yang ditemukan berupa nilai kebersamaan nilai perjuangan nilai moral dan nilai hiburan. Nilai pendidikan yang ditemukan berupa nilai pendidikan seumur hidup dan nilai pendidikan untuk kebaikan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 29 Sep 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57937

Actions (login required)

View Item View Item