Rachman, Anita Kurnia (2011) Kepribadian tokoh utama anak dalam novel anak Pink Cupcake Bersahabat Itu Menyenangkan karya Ramya Hayasrestha Sukardi / Anita Kurnia Rachman. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Tesis Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Djoko Saryono M.Pd. (II) Prof. Dr. Maryaeni M.Pd Kata kunci kepribadian tokoh novel anak psikoanalisis Sigmund Freud Sastra anak ditulis oleh orang dewasa dan anak-anak. Salah satu sastra anak yang ditulis oleh anak adalah Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK). Dalam penelitian ini sastra anak yang dianalisis adalah novel Pink Cupcake Bersahabat Itu Menyenangkan Karya Ramya Hayasrestha Sukardi. Alasan dipilihnya novel ini karena tokoh utama dalam novel ini adalah anak yang manja dan tidak mudah bersosialisasi. Keadaan berubah ketika muncul seorang gadis yang ternyata seorang peri persahabatan. Masalah umum dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kepribadian tokoh utama anak yang terdapat dalam novel anak Pink Cupcake Bersahabat Itu Menyenangkan Karya Ramya Hayasrestha Sukardi yang meliputi (1) struktur kepribadian tokoh utama anak yang meliputi id ego dan superego (2) dinamika kepribadian tokoh utama anak yang meliputi naluri penggunaan energi dan kecemasan dan (3) perkembangan kepribadian tokoh utama anak yang meliputi identifikasi pemindahan objek pertahanan ego dan fase perkembangan seksual. Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka dengan pendekatan psikoanalisis Sigmund Frued. Data penelitian ini berupa teks yang terdiri atas monolog dialog dan narasi yang mengambarkan sifat tingkah laku perbuatan dan perkataan yang berwujud paparan-paparan bahasa yang mendeskripsikan kepribadian tokoh utama anak dalam novel anak Pink Cupcake Bersahabat itu Menyenangkan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca mengidentifikasi dan mengklasifikasikan data yang mengandung aspek psikoanalisis. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama dan tabel kodifikasi sebagai instrumen pendukung. Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasi data mendeskripsikan hasil klasifikasi data menganalisis data dan menginterpretasi data. Reduksi data dilakukan dengan pengumpulan data mengklasifikasi data menginterpretasi data dan mendeskripsikan hasil interpretasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan membaca ulang ketekunan pengamatan konsultasi dan pemeriksaan teman sejawat. Tahap penelitian dibagi menjadi persiapan pelaksanaan dan penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) struktur kepribadian tokoh bersifat dinamis. Ketiga unsur kepribadian tersebut satu sama lain saling berkaitan serta membentuk suatu totalitas meskipun distribusi penggunaan energi terkadang tidak seimbang. Hubungan sastra dan psikoanalisis terletak pada kesamaan antara hasrat tersembunyi pada manusia yang menyebabkan kehadiran karya sastra mampu menyentuh perasaan kesejajaran antara mimpi dan sastra dan karya sastra mengandung keindahan serta mencerminkan ajaran moral. (2) Dinamika kepribadian tokoh terdiri dari (a) naluri yaitu naluri hidup dan naluri mati. Naluri hidup berupa naluri lapar dan naluri sosial sedangkan naluri mati diwujudkan dengan menyakiti orang lain (b) distribusi penggunaan energi id ke ego id ke superego dan superego ke ego diwujudkan dalam bentuk persepsi ingatan dan berfikir (c) kecemasan yaitu kecemasan riil neurotik dan moral yang diwujudkan dalam bentuk rasa takut terhadap dunia luar takut pada hukuman takut akan dosa dan melihat penderitaan orang lain. Hubungan sastra dengan psikolanalisis yaitu saat pengarang memunculkan naluri kehidupan dalam wujud karya sastra proses pencitraan berhubungan dengan pikiran dan perasaan pengarang. (3) Fase perkembangan seksual tokoh melalui empat tahap yaitu (a) identifikasi dengan cara bertingkah laku seperti tingkah laku orang lain (b) pemindahan objek yang dilakukan tokoh menggunakan empat cara yaitu kondensasi kompromi sublimasi dan kompensasi (c) mekanisme pertahanan ego tokoh dilakukan dengan cara pembentukan reaksi fiksasi dan regresi (d) fase perkembangan seksual pada tokoh terjadi pada fase latenst. Hubungan psikoanalisis dengan kesusastraan muncul melalui proses sublimasi pengarang dengan proses sublimasi dengan menulis karya sastra maupun menghasilkan karya lain yang dapat meningkatkan perkembangan kebudayaan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada (1) guru juga menggunakan sastra anak sebagai bahan apresiasi sastra khususnya apresiasi menggunakan psikoanalisis Sigmund Freud (2) pembaca diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang keadaan psikologi anak dan (3) peneliti berikutnya yang melakukan penelitian yang sejenis diharapkan dapat menggunakan penelitian ini sebagai dasar atau referensi penelitian sastra anak lebih lanjut bukan hanya pada hubungan psikolohi dengan karya sastra tetapi juga hubungan psikologi dengan pengarang dan hubungan psikologi dengan pembaca.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 24 Aug 2011 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2011 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/57934 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |